Berburu SMA Negeri di PPDB Jawa Barat

PPDB SMAN Jawa Barat
Tahun 2017 ini, pendaftaran ke SMA dan SMK Negeri dipegang oleh Pemprov. Bukan lagi oleh pemerintah kota. Tahun 2017 ini putri sulung saya lulus SMP. 

Jadi,  mantengin web terkait pun menjadi salah satu kegiatan saya selama berburu SMA Negeri di PPDB Jawa Barat.

Oya, barangkali ada yang belum tahu *banyaaak 😄*, saya tinggal di Bandung. 


Pendaftaran Jalur Non-Akademik

Bagi saya dan putri saya, perjuangan mendaftar ke SMA Negeri sudah pada bulan Ramadan kemarin. 

Iyes. Kami mendaftar melalui jalur non-akademik prestasi. Pendaftaran di jalur non-akademik ini berlangsung tanggal 6-10 Juni 2017.

FYI,  menurut Juknis PPDB, jalur non-akademik ini punya jatah sebesar 40% dari total kuota. Apa saja yang termasuk jalur non-akademik?

1. Afirmasi.
  • Golongan masyarakat tidak mampu (rawan melanjutkan pendidikan/RMP).
  • Penyandang disabilitas.
2. Apresiasi prestasi siswa.

3. MoU/kerja sama dan bina lingkungan.
  • Warga sekitar sekolah yang memiliki nota kesepahaman (MOU).
  • Golongan yang dilindungi oleh ketentuan undang-undang.

Jalur prestasi yang kami incar ini memiliki kuota 10% dari daya tampung sekolah.


Sabar, Ini Perjuangan

Whuehehe…. “Sabar, Ini Perjuangan” bener-bener jadi jargon, nih. Pendaftaran SMA tahun ini dilakukan secara online tapi pada praktiknya sungguh menguji kesabaran


1. Web PPDB Jabar seperti web tanpa admin.

Sejak beberapa hari sebelum hari H pendaftaran jalur non-akademis, saya sudah memantau web ini. Utamanya, sih, mencari informasi selengkap mungkin tentang prosedur pendaftaran.

Ratusan calon pendaftar, orangtua, dan guru bertanya di kolom komentar web, tetapi tak sekali pun admin muncul. Penanya yang tadinya sudah bingung jadi makin bingung dah.

Untungnya, beberapa pengunjung web terlihat cukup well informed, rajin membaca, dan baik hati. Jadi, mereka ini membantu menjawab. Tapi yang palimg kompeten mestinya ya pengelola webnya sendiri.

Kolom komentar pengunjung web ini hilang lenyap pada hari kedua pendaftaran. Entah menghilang dengan kekuatan bulan Sailormoon atau karena negara api menyerang.

Terkait PPDB untuk tingkat SMP saya tulis di PPDB Bandung Sebuah Catatan Kecil dan Berburu SMP Negeri


2. Ke Mana Bisa Bertanya?

Admin web tidak responsif. Lalu, ke mana bisa bertanya? Saya cari akun medsos PPDB Jabar. Ada Facebook dan Twitter. 

Di Facebook PPDB Jabar 2017 saya mendapati tiga postingan saja di beranda. Satu keterangan memperbarui foto sampul, satu keterangan memperbarui foto profil, dan satu info tentang PPDB Jabar 2017.

Media sosial PPDB Jawa Barat

Tiga postingan dengan ratusan pertanyaan/komentar yang tak ditanggapi.
 

Di setiap postingan ada puluhan hingga ratusan penanya. Lagi-lagi tak satu pun yang dijawab oleh admin.

Twitter @ppdbjabar2017 gimana? Nah, yang ini malah seperti sebuah rumah kosong. Tak ada tanda-tanda kehidupan


Twitter PPDB Jawa Barat

Twitter @ppdbjabar2017. Belum pernah ngetwit satu kali pun. 😟


Lalu, kalau ada yang tidak jelas, harus bertanya ke mana? Bertanya ke sekolah asal pun tak banyak membantu. Mereka sama bingungnya.

Saya sendiri ketika itu akhirnya ngetwit dengan mention ke @humasjabar, Pak Gubernur @aheryawan dan medianya urang Jabar @PRFMNews. Dari akun @humasjabar kemudian diarahkan ke akun @disdikJBR.

Akun Twitter PPDB Jawa Barat

Akun Twitter Disdik Jabar. Akun PPDB Jabar sendiri tidak ada isinya.


Dapat info? Dapat sih, tapi sedikiiiit banget. Duh. 😱 Mau nggak mau jadi membandingkan dengan PPDB yang dipegang oleh Pemkot Bandung.

Tiga tahun lalu ketika mendaftarkan si sulung ke SMP, sempat ada kebingungan juga. Namun, admin medsos PPDB Kota Bandung aktif menjawab pertanyaan calon pendaftar. 

Tambah lagi Pak Wali Kota Ridwan Kamil juga aktif memberi penjelasan seputar PPDB di Twitter-nya dan di media massa.


3. Server PPDB Down

Sejak hari pertama pendaftaran jalur non-akademis, web PPDB sudah bermasalah. 

Banyak yang mengeluh tak bisa masuk meskipun kode captcha sudah benar. Banyak pula yang tak bisa mengunggah file.

Saya sendiri baru mendaftar pada hari keempat (9 Juli) karena menunggu SKHU dari sekolah. Sekitar pukul 11 saya sudah bersiap di depan laptop dan mencoba mendaftar online.

Lancar sampai tahap mengunggah dokumen-dokumen (akte kelahiran, kartu keluarga, SKHU, surat tanggung jawab mutlak orangtua, serta sertifikat-sertifikat lomba). Setelah itu? Loading dan terus saja loading.

Berkali-kali mencoba, terus saja loading tak berkesudahan di tahap setelah mengunggah semua dokumen. Sampai tutup pendaftaran hari itu pukul 22.00, tetap begitu keadaannya.

Huuuft…sabaaaar…! Ini perjuangan! *sambil kipas-kipasin asap yang keluar dari kepala*

Server PPDB Jabar ternyata pingsan. Tak cukup sakti untuk menghadapi banyaknya calon siswa SMA se-Jawa Barat yang mendaftar di jalur non-akademis.


Daftar Langsung ke Sekolah

Hari terakhir, masih mencoba lagi selama satu jam sejak pendaftaran dibuka pukul 08.00. Gagal juga.

Jadi, satu-satunya jalan tinggal langsung meluncur ke sekolah yang dituju. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan saya bawa dalam bentuk fisik (lembaran-lembaran kertas), plus hasil scan dokumen-dokumen tersebut dalam flashdisk.

Di sekolah yang dituju, saya tinggal menyerahkan flashdisk untuk dikopi, menunjukkan KTP, dan menentukan koordinat rumah di Google Maps (ada guru yang bertugas khusus untuk bagian ini).

Beres. Tinggal verifikasi dan tes kompetensi pada tanggal 12 Juni.

Singkat cerita, putri saya diterima melalui jalur prestasi dan bisa berlebaran dengan tenang. 


Untuk Penyelenggara PPDB Jabar

Sebagai warga Jawa Barat, berikut sedikit saran dari saya untuk penyelenggaraan PPDB online ini. Terutama untuk pendaftaran jalur akademik yang akan berlangsung tanggal 3-8 Juli 2017. Mari buktikan Jabar Kahiji 😊

1. Benahi server.

Pendaftar di jalur akademis pasti akan lebih banyak daripada jalur nonakademis. Kalau tidak dibenahi, bisa bikin makin galau para pendaftar nih.

2. Siagakan tim admin medsos.

Siagakan tim medsos (Facebook, Twitter, Instagram) untuk menjawab pertanyaan para calon pendaftar (termasuk orangtua dan guru). Plus aktif memberikan informasi terbaru dan terakurat seputar PPDB ini.

3. Berikan informasi dan tutorial yang jelas.

Kemarin, untuk mengisi nomor ujian saja saya harus bolak-balik baca juknis (dan nggak nemu) dan melototin tutorial (nggak nemu juga) karena jumlah digit di kartu ujian lebih sedikit daripada jumlah digit di formulir online. Jawaban baru saya temukan setelah “nyasar” ke akun Twitter @DisdikJBR.


Mau mendaftar melalui Jalur Akademik? Silakan lanjut ke Siap Berjuang di PPDB Jalur Akademik


Salam, 

Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.