Peresensi: Riawani Elyta
Pertama kali kenal nama
mbak Triani Retno pas lagi boomingnya antologi, kira-kira tahun 2010 dan
saya juga masih newbie fesbukers, nulis apalagi, masih new comer
banget. Sementara mbak Retno udah cukup lama malang melintang di dunia
penulisan. Waktu itu sempet satu antologi sama mbak Retno, judulnya
Cinta Monyet Never Forget terbitan Leutika, dan itu juga pertama kalinya
saya baca tulisan mbak Retno. Tapi novel mbak Retno yang pernah saya
baca, ya baru ini :p *plaakk*
Novel ini berkisah
tentang Keala, murid pindahan di salah satu SMA top di Bandung. Orang
tuanya sudah bercerai, dan Keala tinggal bersama ibunya Andini dan juga
adiknya Syilla. Kepindahan dari Banjarmasin ini ternyata membawa
perubahan pada nilai-nilai Keala. Dia tak lagi jadi idola sekolah
seperti saat masih di Banjarmasin, nilai-nilainya hancur, dan ini
membuat rasa percaya dirinya mulai luntur. Di sekolah ini, Keala punya
teman akrab bernama Ninna yang juga seorang penulis novel, Kevin yang
naksir dengan Keala, dan juga....Eizel Agusta.
Pada sepertiga bagian
awal, novel ini memang fokus pada dilema yang dialami Keala. Tentang
perubahan drastis pada nilai-nilainya, yang membuat semangatnya kendor
dan kehilangan rasa percaya diri, serta usaha-usahanya untuk bisa
bangkit lagi. Pada bagian ini, saya sempet mikir, wah, kalo begitu, ini
novel yang realistik banget ya? Bukankah ini problema yang jamak terjadi
pada pelajar pindahan? Lantas, dimana "bumbu-bumbu"nya dong?
Barulah setelah tokoh
Eizel hadir dalam cerita ini dan mulai mengambil peran cukup dominan,
arah cerita ini jadi sedikit berubah. Dan meski pada pertengahan cerita,
saya mulai bisa menebak siapa sebenarnya Eizel, mengingat sebelum ini
juga pernah baca novel remaja yang temanya mirip, saya tetep lanjutin
baca. Daan....alhamdulillah tebakan saya benar, hehe. Hanya yang nggak
terlintas di pikiran saya, adalah bahwa Eizel juga ternyata punya
"hubungan" dengan ibunya Keala. Hubungan apa? Ya baca sendiri deh yaa :D
Sebagai novel remaja,
Limit ini pas "limit"nya, ya diksinya, dialognya, karakter
tokoh-tokohnya, setting dunia sekolahan, problema khas remaja juga
konfliknya yang nggak ribet, serta pesan moralnya yang nggak menggurui.
Semua tepat porsi, nggak berlebihan dan nggak lebay. Tulisan mbak Retno
simpel, easy reading dan mengalir lancar. Meski seharusnya saya nggak
surprise lagi dengan arah ceritanya, tetep aja pas bagian yang
mengungkapkan siapa Eizel, saya jadi merinding-merinding gimana gitu.
Dan ending novel ini juga menyentuh. Rasanya kalo saya bacanya pas lagi
tenang, sunyi, bukan sambil nyuapin anak dan beberes rumah, kayanya bisa
nangis juga deh, hehe.
Judul : Limit
Penulis : Triani Retno
Penerbit : Ice Cube Publisher
Terbit : 2013
***
Link Asal
Novel saya ini diresensi ole Riawani Elyta di blog Halte Riawani Elyta. Saya kopas di sini sekadar untuk dokumentasi saya. Terima kasih tela meresensi buku saya, yaaa :)
No comments
Komentar dimoderasi dulu ya karena banyaknya spam. Terima kasih sudah berkunjung. Semoga mendapat manfaat dari tulisan di blog ini :)