Mengolah Barang Bekas Menjadi Bernilai Jual


Mengolah Barang Bekas


Perhatikan deh tas berwarna ungu yang saya pegang. Tas ini dibuat dari limbah plastik (kresek) yang dikombinasikan dengan kulit sintetis. Harganya Rp 300.000. 

Ih, dari kresek bekas aja kok mahal, sih?

Mau bilang gitu? Hehehe… Gimana kalau saya bilang tas ini diminati oleh Gucci? Nantinya akan dijual dengan merek Gucci seharga Rp 1,5 juta. Lima kali lipat dari harganya jika tanpa merek.

Hooo… tas dari kresek bekas bisa semahal itu? Tas dari barang bekas gitu… dilirik merek Gucci?

Iya, betul. Di tangan Mas Arigami, barang bekas seperti kantong kresek, kardus, kertas koran, plastik, dan ban bisa disulap menjadi barang-barang indah bernilai ekonomi.

Upaya-upaya untuk membantu pengembangan usaha kecil:

Workshop Pengolahan Limbah

Hari Selasa 17 Oktober 2017 kemarin Alfamart mengadakan workshop pengolahan limbah rumah tangga di Rumah Albi. 

Pesertanya adalah warga dan ibu-ibu PKK di Kelurahan Pasir Endah. Dari para mahmud sampai ibu-ibu sepuh yang datang sambil momong cucu. 

Laaah… ini sih lokasinya hanya sepelemparan batu dari rumah saya.
Narasumber di acara workshop ini adalah Mas Arigami, sang kreator tas plastik yang dilirik oleh Gucci tadi.  

Workshop pengolahan limbah
Workshop sama Alfamart dan Mas Arigami. Nggak cukup 3 jam nih. 😀


Whuaaa… jadi sekarang praktik bikin tas, nih? Trus nanti dijual ke Gucci?

Hehe… maunya sih begitu, ya. Tapi waktu yang terbatas (pukul 09.00 – 12.00) jelas tidak memungkinkan. Mas Ari yang jauh-jauh datang dari Banjarnegara, Jawa Tengah, hanya mengajarkan dasar-dasar berkreasi dari barang bekas. 

Barang bekas yang dipakai dalam workshop ini adalah 5 kg koran bekas. Kertas koran dilipat-lipat lalu digunting, dilinting dengan bantuan sebatang lidi, dianyam, dan jadilah kelopak-kelopak bunga. 

Mengolah barang bekas menjadi barang bernilai jual
Memberi pengarahan tentang cara melipat koran untuk kerajinan tangan ini.
 
“Jangan takut salah. Tidak ada salah dan benar dalam berkreasi,” kata Mas Ari ketika kelopak bunga yang dihasilkan oleh peserta workshop, bentuknya jadi aneh-aneh. Ada yang terlalu panjang, ada yang peyot. Pokoknya beda dengan yang dicontohkan.

“Yang ada hanyalah Ibu-Ibu belum terlatih,” lanjut Mas Ari.

Hm… benar juga, ya. Lagi pula tiap orang kan punya imajinasi kreatif sendiri-sendiri.

Keterampilan dari koran bekas
Mas Ari mempraktikkan cara melinting kertas koran.

Praktik kedua adalah membuat suvenir sandal jepit dari kardus dan kertas koran. Tepatnya menggunakan sisa lintingan kertas koran tadi. 

Dengan begini, tidak ada bahan yang terbuang dan menjadi sampah,” ujar Mas Ari sambil mempraktikkan cara membuat sandal jepit imut. Ssst...Mas Ari punya 1.600 kelompok binaan seperti ini, lho.

Gantungan kunci dari koran bekas
Sandal jepit, gantungan kunci berbentuk ikan, dan Albi si maskot Alfamart. Semuanya dari kertas koran bekas.

Pemberdayaan Masyarakat

Dalam press release-nya, Branch Manager Alfamart Bandung, Yosia Andika Pakiding, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah salah satu bentuk kontribusi perusahaan pada masyarakat sekitar.  

Workshop daur ulang ini merupakan upaya Alfamart menumbuhkan jiwa kemandirian dan kewirausahaan masyarakat.

Terkait daur ulang dan wirausaha, baca juga yang ini ya:

Mas Afran dari Alfamart menambahkan, kegiatan pelatihan seperti ini rutin diadakan oleh Alfamart. Yang juga sudah berjalan adalah Pelatihan Manajemen Ritel bagi UMKM. 

"Pedagang-pedagang kecil kami rangkul dan berikan pelatihan. Kita harapkan mereka bisa berbembang. Alfamart bisa menjadi besar seperti ini juga kan awalnya dari kecil," ujar Mas Afran.

Dan eh saya baru tahu, ternyata Rumah Albi di Jalan Kosar ini bisa digunakan oleh masyarakat secara gratis. Cuma perlu daftar ke Alfamart di Kosar ini, minimal satu minggu sebelum acara.

Alhamdulillah. Besok-besok kalau ada yang nodong saya bikin pelatihan menulis, saya pinjam Rumah Albi aja, deh. Lebih praktis dan aman bagi peserta yang takut kucing (FYI, kucing-kucing di rumah saya bebas berkeliaran).


Tas Plastik yang Ditaksir Gucci

Karena penasaran, usai acara saya ngajak Mas Ari ngobrol. Kok bisa sih, tas dari plastik bekas karyanya itu ditaksir Gucci? 

Workshop mengolah barang bekas
Ngobrol seusai acara.


Ternyata Mas Ari menitipkan tas tersebut pada seorang putri yang mewakili Indonesia di sebuah lomba miss-miss tingkat internasional. Nitip untuk dipakai oleh si putri. 

Nah, ketika sedang dipakai oleh si putri itulaaaah… pihak Gucci terpesona. Langsung gerak cepat, menanyakan tas unik ini buatan mana dan menawarkan untuk menjualnya dengan merek Gucci.

Tas dari plastik bekas.
Tas dari kresek bekas yang ditaksir oleh Gucci.


Tawaran menggiurkan itu ternyata ditolak oleh Mas Ari. Lelaki yang sudah berkeliling Nusantara berkat keahliannya mengolah barang bekas ini tidak ingin produknya kelak kembali ke Indonesia dengan harga berlipat kali lebih mahal. Ia ingin produknya terjangkau oleh banyak orang.

Btw, ungu pada tas ini adalah empat lembar kantong kresek bekas yang disetrika pada suhu tertentu. Kantong kresek ini dipadankan dengan kulit sintetis. Jadilah tas yang keren dan kokoh.

Workshop mengolah barang bekas di Bandung
Narasumber dan peserta workshop.

Manfaatkan Barang Bekas

Ternyata barang bekas bisa didaur ulang menjadi berbagai barang bernilai jual. Bisa jadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih pula.

Yuk, mendaur ulang barang bekas di sekitar kita.

Prakarya dari kardus bekas
Kardus bekas bisa dikreasikan nenjadi sekeren ini!


Membuat tas dari koran bekas
Tas-tas keren ini dibuat dari kertas koran bekas.

Kreasi dari kertas koran
Ini juga dibuat dari kertas bekas.

Salam, 

Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com

7 komentar

  1. Beruntung bisa ikut serta dalam pelatihan ini ya, Teh. Aku suka banget tas ungu itu dan ternyata mereka punya model dan desain lainnya ya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, beruntung banget. Semoga bisa jadi jalan usaha mereka nantinya.

      Hapus
  2. wah aku mau ikut
    gak papa bareng ibu2
    pengen bisa buat gantungan kunci
    seru deh

    BalasHapus
  3. waah... keren ya, acaranya keren dan kita pun harus bisa kreatif ya melihat skrg ini limbah banyak sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di tangan orang kreatoif begitu, limbah udah kayak tambang emas aja :))

      Hapus
  4. baran-barang bekas di rumah enaknya dibikin apa ya?

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.