"Hadeuh! Mobil siapa sih ini?
Nggak ada tempat lain apa sampai mesti parkir di depan pintu pagar orang? Nggak
ngotak banget! Trus kita gimana keluarnya? Setdah! Bikin darah tinggi
aja!"
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak
selalu bertemu hal-hal yang menyenangkan. Yang menyebalkan dan bikin marah pun
ada.
Salah satunya itu, orang yang
seenaknya memarkir mobil di depan pintu pagar rumah orang lain sehingga
menghalangi akses keluar masuk si pemilik rumah.
Bikin darah tinggi saja. Kalau sudah
darah tinggi, nanti bisa merembet ke penyakit-penyakit lain, Belum lagi kalau
ada gejala
kolesterol tinggi.
Haduh! Jadi overthinking gini, kan.
Eh, bentar, bentar. Memangnya
kebiasaan marah bisa menimbulkan penyakit hipertensi alias darah tinggi?
Kalau iya, pengunjung dan pekerja
restoran viral yang rude service mesti hati-hati, nih.
Marah Bikin Hipertensi?
![]() |
Marah tidak baik untuk kesehatan. |
Marah bikin darah tinggi. Marah bikin cepat tua. Begitu anggapan yang banyak beredar di masyarakat. Buruk sekali rupanya kebiasaan marah-marah itu.
Agama Islam yang saya anut juga mengajarkan
umatnya agar tidak cepat marah, kecuali dalam perkara membela agama Allah.
Bersabar lebih baik daripada
marah-marah. Bersabar dan mampu menahan amarah akan mendapat pahala luar biasa dari
Allah.
Lalu, bagaimana medis memandang perkara marah ini?
Mengutip dari dr. Alberta J.G di
laman klikdokter, marah memang bisa membuat tekanan darah meningkat.
Ketika kita marah, hormon adrenalin di
dalam tubuh kita melonjak tinggi. Akibatnya, tekanan darah meningkat, detak
jantung menjadi lebih kencang, dan pembuluh darah menjadi lebih sempit.
Jadi, ya, ketika sedang marah tekanan
darah memang meninggi. Tapiii … itu hanya kenaikan sesaat. Hanya sementara.
Kenaikan tekanan darah yang sementara
ini tidak membuat kita langsung menjadi penderita hipertensi.
Namun, tetap harus mengontrol amarah,
sih. Sekali marah memang tidak membuat kita jadi penderita hipertensi, tapi cukup
untuk membuat kita dijauhi oleh orang lain.
Kalau marah-marah sudah menjadi kebiasaan,
nah itu sebaiknya waspada.
Penyebab Hipertensi
![]() |
Makanan sehat untuk mengurangi risiko hipertensi. Foto: Pixabay. |
Kebiasaan marah tidak secara langsung
menyebabkan hipertensi. Banyak faktor lain yang menjadi penyebabnya.
Mengutip dari Badan Kesehatan Dunia
alias WHO, ada dua golongan penyebab hipertensi. Pertama, yang tidak dapat
dikendalikan. Kedua, yang dapat dikendalikan.
Termasuk kategori pertama itu adalah
faktor usia, jenis kelamin, dan faktor genetik alias keturunan.
Semua orang pasti pengennya keturunan
kaya dan good looking, deh. Nggak ada yang pengen keturunan hipertensi.
Kalau sudah telanjur memiliki faktor genetik
hipertensi, berarti harus lebih disiplin mengendalikan faktor penyebab di
kategori kedua.
Kategori yang bisa dikendalikan adalah
gaya hidup. Termasuk di sini kebiasaan makan dan minum, aktivitas fisik,
kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta stres.
Makanan tinggi lemak, tinggi garam, tinggi
kafein akan menambah risiko darah tinggi. Apalagi kalau ditambah dengan kurangnya
konsumsi buah dan sayur.
Jadi teringat nih waktu saya akan
vaksinasi Covid dosis 1. Dapat jadwal jam 15.00 sampai 16.00
Kebetulan paginya ada yang harus saya
urus langsung di bank. Antreannya panjang karena hanya ada satu kasir yang
bertugas. Alhasil, datang jam 9 pagi baru dipanggil masuk menjelang jam
setengah dua.
Selesai dari bank, mau pulang kok
tanggung. Jadilah saya mampir ke coffee shop di dekat lokasi vaksin. Istirahat
dulu sambil ngopi dan ngemil tahu lada garam.
Jam 15.00 di lokasi vaksin ternyata
mesti ngantre lagi. Ketika ditensi, ternyata tekanan darah saya mencapai
130/90. Saya kaget dong karena biasanya di 110/70.
Sempat kepikiran, kok tensi tinggi. Khawatir
tentu saja. Bapak (alm) dan kakak-kakak saya hipertensi. Kakak nomor 2 malah ditolak
vaksin karena tensinya terlalu tinggi. Ibu saya saja yang hipotensi alias darah
rendah.
Sampai kemudian saya teringat apa
yang saya lakukan sebelumnya. Minum es kopi susu, makan seporsi tahu lada garam,
plus kesel-kesel dan capek karena kudu ngantre di sana dan di sini.
Alhamdulillah, ketika vaksin dosis
dua tensi saya normal. Tapi ini jadi catatan sendiri bagi saya untuk menjaga
gaya hidup.
Jenis-Jenis Hipertensi
![]() |
Periksa tensi secara rutin. Foto: Pixabay. |
Hipertensi sendiri ternyata ada bermacam-macam. Menurut WHO, jenis-jenis hipertensi ini ada lima. Secara ringkas, kelima jenis hipertensi itu adalah:
- Hipertensi primer (esensial), terjadi karena faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat.
- Hipertensi sekunder. Penyebabnya karena kehamilan, konsumsi obat-obatan tertentu, serta ada masalah kesehatan seperti tiroid dan ginjal.
- Prehipertensi. Tekanan darah sudah di atas normal tetapi tidak terlalu tinggi.
- Krisis hipertensi.
- Hipertensi urgensi.
Pada hipertensi jenis keempat dan
kelima, sudah terasa dampaknya pada tubuh, bahkan dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah.
Yuk, Jaga Gaya Hidup
Hidup itu sederhana. Yang bikin susah
itu kalau kebanyakan gaya. Salah gaya hidup juga bisa mendatangkan berbagai
penyakit, seperti hipertensi, kolesterol, dan diabetes.
Setelah mengetahui penyebab
hipertensi, yuk kita kendalikan apa yang bisa kita kendalikan. Lebih rajin berolahraga,
mengosumsi makanan sehat dan kaya serat, tidak merokok dan meminum minuman beralkohol,
belajar mengelola
stres, serta kurangi marah-marah.
Konsumsi suplemen seperti Omepros
juga bagus untuk menangani hipertensi. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
tentang ini silakan langsung kunjungi kolesterolkita.com.
Yuk, kita sama-sama jaga pola hidup
supaya bisa sehat lebih lama.
Salam,
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih sudah berkunjung. Semoga mendapat manfaat dari tulisan di blog ini.