#NgeBlogDariRumah Menjaga Kewarasan Saat Pandemi

 

Kontes Blog Shopee NgeblogDariRumah


“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang sahabat kita tercinta selepas Subuh tadi. Jenazah akan dimakamkan hari ini dengan prosedur pemakaman Covid-19.”

Deg!

Terpaku sejenak. Saya kenal dia. Tak hanya karena sesama penulis. Ia juga pelanggan lapak buku saya. Dua minggu sebelum meninggal, ia membeli banyak buku di lapak online saya.

“Dikumpulin dulu sampai banyak. Biar sekalian kirim satu paket besar. Nggak enak sama orang rumah kalau bentar-bentar nerima paket,” ujarnya dalam sebuah chat. Emotikon tertawa mengakhiri kalimatnya.

Menerima kabar kepergiannya, air mata bergulir turun begitu saja.

Tapi itu belum selesai. Sesaat setelah jari telunjuk saya mengusap layar ponsel, muncul lagi berita duka. Dari teman lain tentang teman yang lain.

Di grup alumni SMA lintas angkatan bahkan lebih mengerikan. Hampir setiap hari datang berita duka.

Mengerikan, karena ada rasa kedekatan sebagai sesama alumni. Lebih-lebih ketika tiga teman seangkatan berpulang dalam waktu berdekatan.

Berita duka bertubi-tubi datang tanpa memberi jeda. Media sosial pun berubah menjadi media obituarium. Penyampai berita kematian.

 

Ujian bagi Kewarasan

Sejak Indonesia dinyatakan pandemi Covid-19 bulan Maret 2020, pertengahan 2021 menjadi saat-saat berat bagi banyak orang. Termasuk saya.

Satu per satu teman meninggal. Ada yang sekeluarga. Ada yang suami istri. Sepupu dan tante saya di kota lain pun berpulang karena virus ini.

Dari dalam rumah, saya bisa jelas mendengar sirene ambulans meraung-raung. Setiap hari. Berkali-kali sehari. Pengeras suara di masjid kompleks pun sibuk mengabarkan meninggalnya warga karena virus corona.

Kakak saya yang nomor dua pun harus menjalani isolasi mandiri sekeluarga karena positif terinfeksi virus Covid-19.  Rumah mereka sekitar seratus meter dari tempat tinggal saya.

Saya bukan orang yang bisa lempeng menerima berita duka. Kucing saya mati saja bisa membuat saya menangis dan bersedih berhari-hari.

Berita duka yang datang bertubi-tubi sudah cukup untuk menghantam kewarasan saya.

Ditambah lagi kecemasan: kalau saya sampai kenapa-kenapa karena Covid-19, bagaimana dengan anak-anak? Bagi orangtua tunggal seperti saya, kecemasan itu rasanya menjadi berlipat ganda.

Stres di masa pandemi
Empat besar penyebab stres di masa pandemi.

Di sisi lain, pandemi juga mengguncang keuangan saya. Uang memang bukan segalanya, kata orang idealis. Tetapi segalanya butuh uang, kata orang realis.

Selama pandemi kan biaya sekolah anak-anak tetap harus dibayar. Dan yang pasti: tetap harus makan makanan bergizi agar imunitas tubuh terjaga.

Sebelum pandemi saya biasa membuka jastip (jasa titip) buku dari berbagai event atau gudang buku. Pandemi membuat semua agenda pameran buku itu dibatalkan. Gudang-gudang buku pun tertutup untuk jastiper.

Lapak buku saya masih jalan perlahan, mengandalkan pesanan online ke gudang penerbit atau distributor. Tapi itu pun tidak bisa banyak-banyak dan tidak bisa cepat.

Terus terang, saya khawatir modal yang tinggal sedikit itu macet dalam bentuk barang. Modal yang ada harus saya jaga agar tidak amblas.

Untuk kebutuhan sehari-hari, alhamdulillah masih ada pemasukan dari menulis, termasuk menulis blog.

 

Menulis Untuk Katarsis

Sudah lama saya tahu tentang menulis untuk katarsis ini. Menulis untuk menumpahkan perasaan yang mengganjal di benak, untuk mengurangi beban pikiran, jalan untuk berdamai dengan kesedihan, kecemasan, ketakutan, atau trauma.

Namun, bertahun-tahun menjadikan menulis sebagai keran penghasilan membuat saya kehilangan sesuatu.

Bisa menebak apa yang hilang itu? Betul. Menulis untuk katarsis.

Selama bertahun-tahun ini saya menulis blog untuk mendapatkan penghasilan. Tak masalah bagi saya menulis tema macam-macam, dari kuliner sampai keuangan, dari kesehatan sampai traveling. Toh pada dasarnya saya memang senang menulis.

menulis sebagai katarsis
Praktiknya memang tak semudah mengucapkannya :)

Belajar SEO juga menyenangkan (walaupun kadang puyeng juga). Menulis berdasarkan kata kunci tertentu bagi saya seperti tugas di buku pelajaran Bahasa Indonesia semasa sekolah.

Masih ingatkah tugas seperti ini? “Buatlah kalimat dengan menggunakan kata berlibur.”

Nah, sama saja kan dengan menulis berdasarkan kata kunci tertentu di blog.

Sejak SD saya suka pelajaran bahasa Indonesia. Saya suka mengarang. Menulis dengan kata kunci menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menantang bagi saya.

Bagaimana memasukkan sebuah kata ke dalam kalimat secara halus? Bagaimana agar kalimat berkata kunci itu padu dengan paragraf dan keseluruhan tulisan? Bagaimana agar kalimat itu nyaman dibaca oleh manusia dan terbaca pula oleh mesin pencari?

Seru!

Sampai kemudian pandemi mengusik kewarasan saya. Perasaan mendung kelabu, cemas berkepanjangan, sedih, dan stres membuat menulis berdasarkan kata kunci tidak lagi menyenangkan.

Pada satu titik, saya menolak semua tawaran sponsored post dan melewatkan banyak sekali lomba menulis blog. Bahkan content placement yang artikelnya sudah disediakan pun saya tolak.

Saya membuat “benteng “ di sekeliling saya. Menarik diri dari media sosial. Menarik diri dari keramaian grup-grup support dan job.

Saya butuh menjaga kewarasan saya.

 

Menjaga Kewarasan

Untuk menjaga kewarasan, saya tetap menulis di blog. Bedanya, kali ini saya menulis sesuka hati.

Saya menulis apa saja yang saya inginkan. Tanpa kata kunci. Tanpa minimal panjang tulisan. Tanpa tujuan SEO dan page one.

Menulis blog sesuka saya. Bersenang-senang menulis tanpa target apa-apa.

Menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, alhamdulillah tak membuat saya kehabisan ide untuk menulis.

Baca buku atau artikel lalu merasa nggak sreg, jadi tulisan. Baca buku yang membuat saya terkesan, jadi tulisan.

Pengalaman-pengalaman yang kemarin-kemarin tak sempat ditulis, kini menemukan kesempatannya. Dari pengalaman menyenangkan sampai pengalaman horor.

Banyak, sangat banyak yang bisa jadi bahan tulisan.

Agar tak bosan, saya tidak melulu menulis blog di dalam rumah. Ada sedikit ruang terbuka di lantai dua. Balkon lantai dua menjadi tempat yang menyenangkan untuk menulis. Terutama pada pagi hari dan siang dari pukul 2 hingga 4 sore. 

Udara terbuka yang segar. Cahaya matahari yang hangat. Hijau tanaman yang meyejukkan hati.

tempat yang asyik untuk menulis
Tetap menulis di masa pandemi untuk menjaga kewarasan.


Melihat biji-biji tanaman menggeliat tumbuh, rasanya semangat saya pun tumbuh lagi.

Saya bukannya sengaja menyemai benih tanaman itu. Mereka bermunculan begitu saja dari kompos yang saya buat.

Sisa cabai, bagian tomat yang membusuk karena kelamaan di kulkas, biji labu, biji pepaya dan sebagainya saya masukkan ke dalam tong kompos. Berkumpul bersama beraneka kulit buah, sisa sayuran, serta sampah dedaunan.

Biji-biji itu ternyata bertahan hidup selama berbulan-bulan di dalam tong kompos. Hingga tiba saatnya kompos dipanen. Ketika bertemu air dan cahaya matahari, biji-biji itu tumbuh dengan penuh semangat.

Mereka seolah kompak menyapa saya, “Hai, kamu! Kamu semangat juga ya! Terus berjuang! Jadilah pemenang!”

Semnagat di masa pandemi
Belajar dari benih tanaman.

Masya Allah. Indah sekali cara Allah mengembalikan kewarasan dan semangat saya.

 

Shopee pada Saatnya

Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah datang pada saat yang tepat. Saat semangat saya sudah kembali bertunas. Tidak perlu berpikir panjang untuk mengikuti lomba blog ini. Begitu saja saya mendaftar, lalu terpilih masuk 50 besar.

Selama di rumah saja karena pandemi, frekuensi saya berbelanja di Shopee meningkat. Sebelum pandemi, bertahun-tahun akun saya berstatus Silver. Sekarang sudah Gold. Tinggal beberapa kali check out lagi akan naik ke Platinum.

Kenaikan level ini membuat saya mendapat lebih banyak voucher gratis ongkir. Tapi tetap sih, kadang-kadang saya kehabisan voucher juga karena seringnya berbelanja.

ada shopee di rumah
Belanja mudah dengan Shopee.

Solusinya, menunggu jadwal terbitnya voucher baru atau membeli voucher khusus di Shopee.

Bisa dibilang, Shopee menjadi andalan saya untuk membeli beraneka kebutuhan selama masa pandemi ini.

Ketika kakak saya sekeluarga isoman, saya membelikan mereka vitamin, suplemen, dan madu dari Shopee. Suplemen untuk ibu yang lansia, juga untuk saya dan anak-anak pun beli di Shopee.

Sangat solutif. Kebayang dong repotnya kalau harus keluar masuk apotek demi mencari vitamin dan suplemen yang dibutuhkan. Harus ketemu banyak orang pula. Salah-salah nih, suplemen yang dicari malah virus yang terbawa pulang. Hiks.

Untunglah di Shopee ada banyak apotek dan toko obat. Produsen-produsen obat terkemuka pun memiliki official store di Shopee.   

official store konimex di shopee
Upaya untuk tetap sehat.


Ketika mendapat kabar ada teman yang isoman, Shopee pun jadi pilihan saya. Lho, untuk apa?

Tentu saja untuk membeli makanan dan suplemen yang akan dikirimkan pada teman tersebut. Secara tidak langsung, Shopee membantu mempererat silaturahmi. Menjadi penolong dalam kesulitan. Senangnya! 

Kirim makanan melalui Shopee
Selain menggunakan  Shopee Food, bisa juga mengirim makanan begini untuk teman yang sedang isolasi mandiri.

Dan, hei! Saya juga harus segera membeli media tanam untuk benih-benih yang berebut tumbuh. Benih-benih yang telah menyalakan kembali semangat saya.

 

Bangkit Yuk, Bangkit

Teman-teman dan kerabat yang sudah berpulang tentu tak akan kembali. Mereka hanya tinggal dalam kenangan dan doa-doa kita.

Namun, pandemi bukan alasan untuk menyerah kalah. Tak bisa ke mana-mana membuat potensi-potensi yang selama ini terpendam jadi bermunculan. Hobi baru, keterampilan baru. Dari sekadar mencoba-coba untuk mengisi waktu senggang hingga menemukan passion baru.

Merasa kehilangan kewarasan karena pandemi? Tak usah malu mengakuinya. Saya pun mengalaminya. Begitu juga dengan banyak orang lainnya.

Free writing, menulis sesuka hati tanpa target apa pun, menjadi salah satu cara untuk mengembalikan kewarasan. Bagi saya, itu terbukti ampuh.

Kalian mau mencobanya? Atau mungkin kalian punya cara lain untuk menjaga kewarasan di masa pandemi ini? Sharing, dong.

 

Salam,

Triani Retno A

232 komentar

  1. Sangat menginspirasi mom, setuju menulis bisa menjadi katarsis.. Sudah hampir lupa aku fungsi menulis ini.. Jadi kangen nulis diary lagi heheh.. Terima kasih sudah diingatkan ya mom.. Btw Shopee andalan kami juga hihihi ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikau terlalu laris jadi endorser dan Youtuber, Saaaay. Jadi nggak sempet nulis. Tapi yang penting mah ENJOY ya.

      Hapus
  2. Iya, pandemi di rumah aja, saya pun sakit dan stres. Alhamdulillah malah bikin kesibukan saja di rumah dengan hobi baru. Perlu beli ina-inu untuk hobi, ada Shopee.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Shopee mendukung kita menekuni hobi ya. Kayaknya nyari apa pun ada di Shopee.

      Hapus
  3. Nah bener dimasa pandemi ini nulis itu jadi penyalur emosi banget sih, entah kenapa bawaannya jadi lebih rileks gituu

    BalasHapus
  4. Saat ini aku emang ngandelin online shop buat beli kebutuhan misalnya lewat Shopee. Dengan adanya Shopee yang sering ngasih promo menarik seperti gratis ongkir, aku gak perlu capek lagi keluar rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua ada di Shopee ya, Kak. Aku pernah iseng nyari "daun belimbing" di Shopee. Eh, ada juga dong.

      Hapus
  5. Menulis bagi saya memang terapi jiwa, Mbak. Begitu juga dengan menulis di blog. Termasuk unek-unek bisa dituangkan lewat tulisan.
    Dan inilah salah satu obat saya selama pandemi juga, Mbak. Walau di rumah, masih ada aktivitas menulis dan Alhamdulillah mendatangkan rezeki juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unek-unek tersalurkan, uang pun mengalir masuk ya, Mas Baim. Bisa buat jajan bakso sepuasnya deh :D

      Hapus
  6. aku juga mengusahakan untuk free writing mbak
    minimal seminggu sekali
    menulis receh-receh untuk menjaga kewarasan

    BalasHapus
  7. Punya blog memang menjaga kewarasan di tengah pandemi ini sih. Karena gak hanya membuat otak kita jadi lurus buat mikir, plus ketika berkunjung ke blog lain dapat insightnya juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk blogwalking pun kemarin itu aku suka-sukaku, Mbak. Pokoknya waras dan hepi aja dulu deh.

      Hapus
    2. Nah bener, yang penting bikin happy n waras, ketimbang baca-bacaan yang isinya nggak memberi manfaat buat mental ya kak.

      Hapus
    3. Betul, Mbak. Kadang2 yang direferensikan orang lain, yang katanya inspiratif, malah bisa bikin down. Inspiratif bagi seseorang belum tentu inspiratif bagi orang lain.

      Hapus
  8. bener banget mb, waktu awal-awal covid membludak lagi, kayaknya tiada hari tanpa kabar innalillahi yang terdengar dari toak masjid. Alhamdulillah, pandemi ini membuka jalanku membuat dan belajar blog mb.
    btw, aku belum pernah nih nulis di ruang terbuka. loiat gambar mb, kok adem banget, fresh. jadi pengen nyobain.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaaah... Semoga makin semangat ngeblog ya.
      Ahaha...cobain deh. Ini di rumah kebetulan ada balkon terbuka dengan tanaman gitu. Jadi bisa dipakai nulis dengan santai. Mata juga lebih seger karena pandangan nggak mentok ke layar laptop terus.

      Hapus
  9. wah ini bener banget lho mba, selama pandemi pelipur laraku ya ngeblog buat nuangin semua pikiran dan bikin waras, selain nonton youtube dan netflix

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga suka nonton Youtube. Malah lebih suka nontonnya daripada apdet channel YT sendiri :D

      Hapus
  10. Aduh jadi inget emang ya pas Covid lagi puncak-puncaknya, hampir tiaaap hari selalu dengar kabar kematian huhuhu. Bener emang sempat bikin stres, dan sepakat kalau menulis memang salah satu healing terbaik yang bikin makin waras. Kalau di kasusku sih, ditambah install banyak aplikasi streaming sih, jadi bisa bahagia dari rumah juga haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha... Yang penting bisa buat healing ya. Kuperhatikan temen-temen banyak yang jadi jago mengulas film loh. Healing-nya bisa jadin cuan juga tuh.

      Hapus
  11. Iya di masa pandemi ini banyak berita sedih bertebaran. Terutama jika di grup WA. Dikit-dikit kabar sedih. Buka hp jadi takut. Untuk mengurangi perasaan cemas biasanya aku tutup hp dan kurangin nonton berita. Sebagai gantinya aku baca novel atau main games di shopee hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku, yang paling "serem" itu kalo buka grup alumni SMA.Sampai kalau ada notif dari sana hati langsung bertanya, "ini siapa lagi yang meninggal?" :(

      Hapus
    2. Iya, serem ya, hampir tiap hari terima kabar duka huhu. Semoga badai corona cepat berlalu amiin

      Hapus
  12. Covid 19 memang bikin kadu dlm negeri,tapi semangat itu harus tetap ada. Termasuk aku tak pernah cuti akal dlm memanfaatkan sela-sela waktu dirumah utk menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Tetap sehat dan uang pun mengalir ke rekening ya :)

      Hapus
  13. Sama Mbak. Menulis itu semacam candu gitu sebenarnya. Tapi semenjak tabku rusak, mulai jarang nulis hiks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah... Semoga segera ada rezeki buat beli yang baru ya, Lita.

      Hapus
  14. Semangat terus ya teh, salut deh dirumah jadi makin produktif nulis. Kalau saya malah makin kendor ini hehe

    BalasHapus
  15. Bener nih mbak pandeminya g abis2 bikin stress, untungnya bisa menulis buat healing yah aku malah nulis Mulu nih daripada gabut juga dirumah hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nulis muluuuu = dapat duit muluuuu... Aamiin... :))

      Hapus
  16. Saya suka statement ini mbak...Free writing, menulis sesuka hati tanpa target apa pun, menjadi salah satu cara untuk mengembalikan kewarasan. Bagi saya, itu terbukti ampuh. Memang pandemi ini membuat kita stres terlebih dengan berita duka yang terdengar silih berganti ditambah kondisi keuangan saat pandemi yang berantakan....salah satu cara bertahan dengan membuat diri kita enjoy.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Tiap orang punya cara masing-masing buat tetap waras. Di FB temen-temenku sering posting makanan sebagai healing.

      Hapus
  17. tahun ini memang banyak berita kehilangan, apalagi disebabkan oleh virus ini, sedih rasanya jika mendapat berita itu, meski teman yang sudah lama tak bersua tapi kembali terkenang saat bertemu orang-orang baik itu.
    salah satu cara healing yang asyik emang menulis di blog ya Mbak, menumpahkan segalanya dengan menutup mata dari kaidah perSEOan, biar gak stress tulis aja semua apa yang ada.
    kalau masih kurang buka aplikasi Shopee deh, yakin disana bisa bikin mood kembali ceria lagi apalagi kalau lihat diskon yang berjejer, senangnyaa, auto naik imun deh meski barangnya belum dichekcout saat itu juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha....Masukin aja dulu ke keranjaaang. Beneran loh, bagiku itu udah bikin bahagia juga. Ntar kalo duitnya udah ada, baru checkout. Itu pun kalo barangnya belum keburu habis :D

      Hapus
  18. Penting banget emang mbak menjaga kewarasan di masa pandemi ini, terlebih aku yang menjalani kehamilan dan persalinan di masa ini. Syukur ada Shopee, lumayan bisa cuci mata dari rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebayaaaang. Cukup banyak temenku yang hamil dan melahirkan di masa pandemi. Kebayang itu beratnya gimana. Mereka yang mau kontrol ke klinik atau rumah sakit, aku yang stres. Duh, sehat-sehat ya semuanyaaa.

      Hapus
    2. Iya mbak, kemarin rada panik juga. Akhirnya memutuskan untuk cek dan melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak yang memang bukan Rumah sakit rujukan pasien covid jadi lebih aman.

      Hapus
    3. Iya nih. RS rujukan covid jadi tempat yang paling "berbahaya" ya bagi yang sehat.

      Hapus
  19. Aaiiih senangnya bisa ikutan #NgeblogDariRumah bareng Shopee. Aku sayangnya enggak terjaring di 50 besar.
    Sukses selalu mba aktivitasnya di rumah ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiiin... Amma juga sehat-sehat dan sukses selalu yaaa :)

      Hapus
  20. Bener banget mbak, di rumah aja sering lihat hp malah stres karena banyaknya berita duka yang malah bikin makin down. Memang buat nyenengin hati saya pilih belanja online lewat shopee apalagi waktu itu sedang isoman jadi lebih gampang belanjanya tanpa ngerepotin orang sekitar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belanja online di Shopee udah kayak hiburan tersendiri ya, Mbak. Tambah lagi sekarang ada Shopee Food dengan banyak diskonnya. Ngebantu banget buat yang nggak bisa ke mana-mana karena isoman.

      Hapus
  21. Bener Mbak, ngeblog itu menjaga kewarasan. Kita jadi masih bisa sempat setidaknya membaca referensi mencari data dan memeras otak untuk tetap bekerja sehingga fikiran negatif jadi bisa diketepikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha...aku nulis yang ringan-ringan aja dulu, Mbak. Sementara aku memeras cucian aja dulu :D

      Hapus
  22. shopee ini emang ngebantu menjaga kewarasan, tapi kadang bikin gak waras juga wkwkwkwk. haduh hidup hidup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha.... kenapa tuh nggak warasnya? Bikin kalap belanja ya? Apalagi kalo lagi banjir diskon dan kesbek :D

      Hapus
    2. ...dan iklannya terus mengikuti sampai ke Facebook dan Instagram :D

      Hapus
  23. Wahh sama nih mbaa si oren jadi andalan selama pandemi inii <3 asal bisa tetap produktif yaa mbaa, harus djaga tuh imunnya juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes. Jaga imun dan iman, insya Allah aman :)

      Hapus
    2. Kadang saking lupanya kerja dan euforia bisa ngosongin keranjang belanja bikin nggak perhatian sama kesehatan diri ya, J. Solusinya mungkin bisa ikut blanja vitamin dan suplemen lain biar tetep waras dan bermanfaat e-commerce-nya ahaha

      Hapus
  24. Iya, menulis emang jadi terapi dan me time biar tetep waras. Setuju...πŸ˜ŠπŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Kak. Kita bisa curhat yang bermanfaat atau berbagi informasi yang penting. Melepaskan segala kejenuhan yang ada dengan menulis. Hehehe

      Hapus
    2. Uni kulihat jadi produktif nulis ya selama pandemi.

      Hapus
    3. @Yuni : Nulis = curhat yang bisa ngedatengin duit :D

      Hapus
  25. aku pun ngeblog jadi salah satu me time ku mbaa.. rasanya otak lebih fresh aja kalo abis ngeblog, apalagi kalo dapet cuan atau abis nerima invoice.. makin seger aja deh.. haha..

    btw, aku pun di rumah aja jadi belanja terus di shopee.. haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha...bener bangeeeet.... Me time dan cuan kombinasi dahsyat buat bikin otak fresh :D

      Hapus
  26. Aku buka shopee tiap hari ... buat maen gimnya. wkwkwk ..

    BalasHapus
  27. Iya teh, memang dengan menulis jadi salah satu terapi di masa pandemi ini. Kalau saya dengan berburu diskon di Shopee saja, dan main games-nya. Bisa dapat shopeepay dan juga Shopee Koin.

    BalasHapus
  28. Aku juga berbelanja berbagai kebutuhan memlalui shopee, apalagi banyak gratis ongkirnya hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu diaaa....asik banget emang. Sering dapat cashback pula ya.

      Hapus
  29. Iya Teh Eno pandemi ini menguras emosi banget ya semoga kita bisa melewatinya dengan baik dan sehat, aku juga jadi hobi belanja online karena pandemi ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mestinya kita jualan online juga ya, Dew. Biar makin sehat. Paling nggak isi dompet deh jadi sehat.

      Hapus
  30. Makasih sharingnya, Eno. Mulai ngeblog lagi ah. πŸ˜‰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, Kak Wik. Pengalaman jalan-jalan ke berbagai daerah dan negara tuh pasti seru kalo ditulis. Aku yang nggak pernah ke mana-mana ini kan jadi merasa ikut ke mana-mana :D

      Hapus
  31. Menulis untuk katarsis, jadi tahu istilah ini Mbak. Pandemi ini kita semua memang mendapatkan ujian yang hampir sama dan menulis memang jadi cara yang nyaman untuk menjaga kondisi mental kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak cara sih buat katarsis, Mbak. Bagi kita menulis jadi katarsis, tapi belum tentu bagi orang lain.

      Hapus
  32. Saya kadang menulis untuk membuang rasa baper dan hayalan. Menjadi sebuah kisah fiksi yang mungkin saja menarik.

    Lha kalau shopee sih buat cuci mata. Ngumpulin banyak barang di keranjang. Entah kapan akan tercek-outkan. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha.... Sama, Mbaaaak. Aku udah ratusan item di keranjang. Maksudku kan kalo punya duit biar bisa langsung checkout. Tapi sering kejadian, barangnya keburu habis :D

      Hapus
  33. Sekarang ini lebih banyak ngoprek tanaman, bikin pupuk organik, eco enzyme dan pesnab. Ternyata mengasikkan, selain lebih hemat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngegabrukin sampah organik ke dalam tong, trus ngaduk-ngaduk isi tong jadi hobiku juga,Un :D Ternyata sampah organik (kulit buah, bonggol sayuran, dedaunan) kalo dijadiin kompos tuh nggak bau ya. Wangi, malahan.

      Hapus
  34. Saya membuat blog tujuan awalnya salah satunya menjaga kewarasan itu mba. Sebab saya tak begitu pandai bercerita secara langsung, lebih sering jadi pendengar. Giliran ingin didengar, lebih memilih menuliskannya. Lebih melegakan.
    Pandemi semakin lagi, tapi nulisnya dioretan, nggak di blog, hehehe.
    Telinga saya di rumah sudah hafal banget dengan notif dari Shopee, tempat belanja yg banyak gratis ongkirnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di blog, di buku harian, diketik doang trus disimpen...yang penting bikin kita lega ya, Mbak. Aku pun sering nulis doang trus cuma disimpen.

      Hapus
  35. Untuk menjaga kewarasan, aku juga sering main di Shopee πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Main apa, Wid? Main game atau masuk-masukin barang ke keranjang belanja? :D

      Hapus
  36. itulah alasan kenapa aku ngeblog dari rumah. Banyak manfaat yg didapat soalnya

    BalasHapus
  37. Selama pandemi ini, katarsisku adalah ; BEBENAH.
    DECLUTTERING.

    Mulai dari lemari baju - lemari buku - sampe ke tulisan - gambar - buku buku gambar

    Aku ga tau gimana awalnya - tapi aku lelah baca komen - baca status kematian, baca grup WA yang isinya kehilangan....

    sekarang pandemi udah hampir usai,
    rumahku jadi rapi banget, buku bukuku teratur - rak pakaian sempurna - dengan metode Marie Kondo dan semua akun tiktok pokoke

    shopee tempatku nyari barang, teh Eno. Aku beli rak jilbab kayu dan lampu lampu gantung - rak sederhana sampe gantungan sikat gigi saat decluttering di situ, aku tebantu banget!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha...mirip, Mbaaaaak. Aku bebersih gudang di lantai atas. Itu berantakannya ampun-ampunan. Semua orang keknya nyimpen barang di situ lalu lupa. Kakak-kakakku, kakak ipar, ipar-iparnya kakak, mertuanya kakak, ponakan....

      Trus beres? Belum. Hihi.... Makanya aku nggak bikin blogpost tentang decluttering. Masih jauh dari beres! :D

      Hapus
  38. kalo saya menulis agar gak pikun teh Eno

    bahkan nulis drakor dan kuliner saya sering cari data tambahan

    plus sugan tulisan saya bermanfaat, kan lumayan nambah2 tabungan untuk berpulang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tulisan-tulisan kita mengabadi dalam kebaikan dan kelak mengalirkan pahala jariah ya, Ambu.

      Hapus
    2. Subhanallah. buat tabungan pahala jariah ya bunda.

      Hapus
  39. Menulis di blog sangat membantu saya mereduce stres selama pandemi, Mbak. Saat banyak waktu luang yang tersedia dan selalu berada di rumah membuat kita menjadi rentan stres jika minim kegiatan. Menulis di blog bisa mengalihkan pikiran negatif dan stress , selain itu juga bisa menambah pendapatan 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo dapat penghasilan dari blog, stresnya makin menjauh deh :)

      Hapus
  40. Wah ternyata penting sekali ya jaga kesehatan saat pandemi ini, saya mah kuncinya tetap olahraga rutin, makan dan minum bergizi seimbang, cegah stress itu penting. Pandemi ini sy sering belanja di toko orange ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penting banget-banget. Kesehatan jiwa, raga, dan finansial :D

      Hapus
  41. Tahun lalu dan sekarang ini memang bakal jadi sejarah sepanjang masa, ibarat tahun 99 saat lengsernya Soeharto, ga mau ngalamin tapi kita ada di jamannya.
    Pandemi ini meski banyak dampak negatif, tapi ada juga sisi baiknya ya. Semoga segera hilang dan kebiasaan baik kita selama pandemi bisa dipertahankan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Teh. Di balik semua kesulitan dan kesedihan karena pandemi ini tetap ada hikmahnya. Usaha-usaha kecil terpacu buat go online, kita jadi lebih peduli pada kebersihan dan kesehatan, udara lebih bersih (waktu PSBB sih), menemukan hobi dan keterammpilan....

      Hapus
    2. Sejarah seringkali menyakitkan yha.

      Hapus
  42. Kontes ngeblog dari rumah abreng shopee ini bisa menjadikan kita disiplin dengan waktu ngeblog sehingga secara berkala mampu mengasah otak untuk terus menulis.

    BalasHapus
  43. Menulis untuk menghasilkan karya dan mengasah ketrampilan menuangkan ide dan gagasan di masa pandemi, ketrampilan menulis bisa ditingkatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas. Jadi banyak waktu buat meningkatkan skill :)

      Hapus
  44. Nggak tau mau ngomong apa lagi. Teman semasa SMA saya juga ada yang meninggal karena Corona. Lalu suaminya teman kerja satu kantor. Lalu... ah sudahlah. Untuk menjaga kewarasan, saya lebih banyak mendekatkan diri saja. Pasrah sambil terus berusaha untuk menjaga kondisi finansial agar tetap stabil. Karena paling berasa itu kondisi keuangan. Kalo konglomerat sih nggak pusing mikirin biaya hidup. Nah kalo freelancer. bisa dibayangin sendiri saja. Saya juga sering belanja di Shopee di awal pandemi, tapi sekarang, belum ada keperluan lagi, soanya lagi menipis setipis golok, hehehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas. Keuangan menipis itu bener-bener mengganggu kewarasan. :(

      Hapus
  45. Untung ada Shopee, beneran deh Shopee tuh membantu banget apalagi buat Ibu-ibu yang kerja di rumah kayak aku, semoga kecemasan ini segera berlalu ya dan kita bangkit semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiiin ... Pandemi ini sungguh bikin lelah dan keuangan morat-marit.

      Hapus
  46. ah iya mbak
    pandemi mengganggu kewarasan ya mbak
    butuh healing dengan menulis dan shoping di shoopee
    hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin seneng kalo pas belanja dapat diskon, free ongkir, cashback.

      Hapus
  47. Berita duka di musim pandemi banyak banget, Ya Allah. :(

    Efek pandemi emang luar biasa, semua lini kena. Terus kita yang gak ke mana-mana jadi stres di rumah. Untungnya ya, ada cara untuk menghilangkan penat saat di rumah saja. Dari menulis, berkebun atau belanja online di shopee. Bikin bahagia pakai banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya, apa pun yang bisa bikin bahagia ya. Syukur-syukur nambah penghasilan juga.

      Hapus
  48. Aku banget ini mba, hiburanku nulis, bikin podcast dan belanja di shopee😍😍 Tiap bulan kan selalu ada promo. Kayak promo 9.9 Kemaren saya beli banyak item dari mulai perlengkapan rumah sampe perlengkapan hobi. Semua komplit dan murah2 dapet voucher gratis ongkir lagiπŸ₯°πŸ₯°

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang siap-siap bikin list buat 10.10 ya, Mbak :))

      Hapus
  49. Senangnya belanja online di Shopee. Selain produknya asli, kemasan dan pengiriman pun baik sekali. AKu juga sering beli keperluan anak2 PJJ dan suami yang WFH seperti meja lipat, tongsis buat videoan dll. Termasuk kebutuhan penunjang kesehatan face shield, masker dll beli di Shopee.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senangnya, kebutuhan-kebutuhan penting terpenuhi lewat Shopee ya, Mbak.

      Hapus
  50. Masa pandemi memang jd kehilangan kewarasan haha. Apalagi awal2 dulu, bingung mau ngapain. Ternyata kebanyakan di rumah juga jd ga enak. Saya nulis juga dan gak pake target, jd setuju, gak buat beban hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalo yang biasanya traveling seperti dirimu ya, San.

      Hapus
  51. Yap, menjaga kewarasan memang penting jangan sampai deh stres gara-gara overthingking. Untung ada Shopee yaa, bisa produktif meskipun pandemi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes. Tinggal pinter-pinternya kita aja, belanja buat konsumtif atau untuk menunjang produktivitas kerja, karena laper mata aja atau karena memang butuh.

      Hapus
  52. Beruntung banget kita sebagai blogger ya mba. Pandemi sekalipun bisa ga kehabisan akal untuk aktivitas. Nulis aja tiap hari bagi saya ga masalah, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuuul. Kalau memang senang menulis, dari rumah aja pun ide mengalir deras ya. Alhamdulillah.

      Hapus
  53. Pandemi memang sudah melahirkan sejuta rasa ya Mbak Retno. I feel you lah. Apalagi saya sempat terpapar dan baru beranjak sembuh setelah 2 bulan berikutnya. Anggota keluarga juga banyak yang berpulang dan membuat perasaan juga jungkir balik.

    BTW, saya juga pengguna aktif Shopee. Semenjak harus membatasi mobilitas, e-commerce ini memang sudah banyak menolong. Mau apa juga ada. Tinggal klik dan tunggu di rumah. Solusi pemenuhan kebutuhan tanpa harus berinteraksi dengan orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Annie. Di Shopee segala ada. Yang sering nggak ada tuh duit buat bayarnya. Hihi....

      Hapus
  54. aku setuju banget, ngeblog adalah obat paling ampuh untuk menghabiskan waktu dengan lebih produktif dan menghilangkan stress selama PPKM dan di rumah aja. semangaaaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Semangat sehat dan produktif, Kak!

      Hapus
  55. Menulis untuk katarsis, untuk self healing...aha!
    Ini bener banget Teh.
    Aku kayaknya juga berusaha utk kembali mengaktifkan semangat ini.
    Tak lupa, check out aneka belanjaan di Shopee, biar makin semangaaatttt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku puuuun terus berusaha, Mbaaaak. Tiap kali merasa menulis mulai bikin aku nggak enjoy, ya kutinggalkan dulu. Ngurus dagangan, ngaduk kompos, bebersih rumah, atau apalah. Nggak lama juga udah kangen nulis lagi :D

      Hapus
  56. Selama pandemi ini aq lebih produktif nulis mbak, jadi bisa buat ngilangin stress juga. Selain itu aq juga belanja online di Shopee juga jadi gak perlu repot keluar rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Stres berkurang, cuan pun datang ya :)

      Hapus
  57. Menjaga kewarasan memang penting, dan menulis menjadi solusinya. Apalagi blogger sekarang dituntut untuk lebih kreatif, alhasil otak terus diajak untuk berpikir. Di sisi lain juga banyak sekali berita duka, tapi alhamdulillahnya menulis menjadi salah satu proses healing..

    Ini pengalamanku pribadi 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dituntut lebih kreatif. Bener bangeeeeet. Apalagi yang biasanya ngider dari event ke event offline, kulineran, atau traveling buat konten. Sekarang semua serba terbatas, tapi kreativitas harus melamapaui batas.

      Hapus
  58. ngeblog bagiku juga sebuah aktivitas pereda stres mbak
    bisa mencurahkan perasaan lewat tulisan

    BalasHapus
  59. Bener banget menulis di blog itu bisa buat self healing dan menjaga kewarasan. I did it too

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga selalu sehat jiwa raga dan finansial ya Kak :)

      Hapus
  60. Astagaa shopee emang sahabat paling tepat buat tempat berbagi ya, mbak.. Berbagi isi saldo maksudnyaaa XD

    Tapi apapun itu selama bisa mwnjaga kewarasan memaang patut untuk diperjuangkan #halah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahaha...berbagi isi saldo! Gimana kalo kita jualan juga di Shopee biar orang-orang berbagi saldo dengan kita? :D

      Hapus
  61. Waaah, semoga sukses dengn lomba blog nya yaa. BTW blog saya cenderung free writing malahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Allahuma aamiin.
      Yang penting, ngeblog bikin kita bahagia, Mbak :)

      Hapus
  62. Bisa nulis bebas tanpa kena sempritan SEO itu jg sebuah anugerah ya kak. Kita bisa mencurahkan kata sebebas hati kita.

    Saat pandemi ini emang butuh banget kewarasan hati. Apalagi banyak teman kita yg udh duluan pergi.

    Belum lagi urusan keuangan yang serba sulit kayak gini. Semua butuh perjuangan diri demi masa depan gemilang nanti.

    Untung ada Shopee, kita lebih untung meski hanya di rumah berbekal gawai dan jari. Hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satu per satu teman pergi plus keuangan menipis bener-bener bikin stres :(
      Menulis bebas di blog lebih nyaman sih daripada di medsos.

      Hapus
  63. Aku blm pernah sih ngeblog di ruang terbuka kayak gitu, mbak karena seringnya silau sm matahari

    Yg sering aku lakuin adalah belanja, hahaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari waktu pas sinar mataharinya nggak mencrang, Teh. Di balkonku itu panasnya kalo pagi. Lewat tengah hari udah nggak panas.

      Hapus
  64. Menjaga kewarasan memang hal yang patut di jaga apalagi di masa-masa covid-19 seperti ini. Semangat terus ya mba! Sukses terus!

    BalasHapus
  65. Bener Mbak, pertengahan tahun ini kemarin, Juni-Juli, bisa dibilang saat yang mengerikan. Sampai-sampai saya yang sudah mereda parnonya jadi meninggi lagi, sampai tersugesti hingga sakit Covid beneran. Plus kedua anak pun kena. Hampir mirip dengan Teh Eno, saya sampai ada di titik kangen ngeblog yang benar-benar buat nulis, buat healing. Sempat bikin blog baru. Eh... tapi mangkrak juga. Lha blog yang aktif sekarang saja ngisinya kalau pas ada job! Hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, sampai kena Covid ya Mbak. Semoga udah pulih bener ya sekarang.
      Aku sih nggak bikin blog baru lagi (sekarang udah ada 4, yang 3 ya mangkrak :D). Tapi jadi bikin akun di platform-platform nulis :D

      Hapus
  66. Aku setuju, menjaga kewarasan di tengah pandemi emang sulit. Apalagi kalo udah denger berita duka. Aku pun sempet takut, dan kalut, tapi nggak bisa dipungkiri, menulis adalah healing yang cukup efektif..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita selalu sehat jiwa raga dan finansial ya :)

      Hapus
  67. Bener bangeeet. Ngeblog dari rumah itu memang ngilangin stres. Lebih-lebih di masa pandemi. Untuk urusan kebutuhan untuk sehari2 mah gampang, bisa dipenuhi Shopee ya. Apa pun ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa pun ada .... cuma duitnya yang sering nggak ada, nih Ni >.<

      Hapus
  68. Shopee memang memudahkan dalam segala hal yaa, apalagi banyak sekali promo produk yang sering banget kita butuhkan.. Jadi dari harganya yang mahal banget bisa jadi lebih murah.. Shopee the best banget lah

    BalasHapus
  69. Aku penyintas Covid..di saat sakit dan isoman di rumah, sepupu di Jakarta yang samaan kena Covid berpulang, disusul Ayahnya (Paklikku). Remuk redam hatiku, saat sakit pula. Belum lagi teman, tetangga dan banyak kabar duka di linimasa. Memang melipir sejenak buat jaga kewarasan penting banget. Di antaranya menulis apa saja yang enggak diatur-atur pun belanja...
    Aku sejak pandemi banyak beralih ke belanja online. Selain karena PPKM, juga ingin beli dari pelapak kecil pun biar bantu kurir. Di Shopee pastinya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allaaah ...kebayang itu remuk redamnya :( Suami sahabatku meninggal karena covid juga, Mbak. Mereka baru 2 tahun nikah. Aku nangis.... Pengen ke tempat dia meski sekadar buat meluk tapi nggak bisa :'(

      Hapus
  70. Betul sekali kak, setuju banget mengeblog adalah sesuatu yang dapat Kita lakukan di Masa pandemi ini Untuk menjaga kewarasan kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ngeblog, berbagi kebaikan melalui tulisan :)

      Hapus
  71. Yang jualan di shopee pasti stresnya jg berkurang ya..banyak yg belanja, cuan masuk terus.

    BalasHapus
  72. Sungguh ujian luar biasa pandemi ini, aku saat terpapar pertama kali bulan agustus 2019 tuh sampai dikucilkan warga sampai down lagi berjemur diteras aja sampai dilaporkan rt/rw karena dilihat lagi diluar...

    Yang bikin tetap waras dan kembali berfikir positif adalah dukungan keluarga, bonding ya terutama karena jadi saling support selama isolasi mandiri dan shopee ini beneran sangat banyak membantu aku juga nih teh... Ya kali warga pada takut sama aku dan keluarga sedangkan kebutuhan utama kami kan tetap harus terpenuhi, akhirnya belanja via shopee aja banyak yang bisa dikirim instan hanya nungguin beberapa jam aja. Hehehe jajan juga kan bikin imun jadi lebih baik kan ya teh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, Saaa.... Sampai segitu parnonya ya tetangga :'( Pas awal-awal pandemi banyak denger berita yang begini. Nggak nyangka Isa sekeluarga juga ngalamin *peluk*
      Eh btw, Agustus 2019 atau Agustus 2020, Sa?

      Hapus
  73. Pandemi emang uwuw bangetttt... Saya kehilangan banyak di masa ini.
    Harus benar-benar serius menjaga kewarasan.
    Dan, ya, belanja di Shopee salah satunya. 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu...Kak Ani dan suaminya juga berpulang ya, Za.... *peluk*

      Hapus
  74. Paling semangat pas baca "semua butuh uang". Sangat setuju! Untuk hidup sangat sederhana pun juga butuh uang agar bisa tetap makan :')
    Semangat menjaga kewarasan, ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuuuul. Untuk makan sederhana, untuk bisa beribadah dengan baik ... semua butuh uang. Makanya aku kesel banget kalo ada yang bilang "Ikhlasin aja" kalo ada temen ngeluh honornya nggak dibayar. Yakali, bisa beli beras dengan ikhlas :(

      Hapus
  75. si saiyah ini sedang ada di masa 'setengah gila'. setelah memutuskan resign dr kerja kantor dan memilih full sbg freelancer, mendadak ngantor lagi.. semata ku butuh tea. jetlag ga selesai2 sudah mau memasuki 8 bulan kerja.

    kehilangan momentum 'menulis sbg katarsis'. nyaris sama sekali ga punya waktu dan konsentrasi melakukan hal2 yg menyenangkan. ah, semoga segera nemu jalan keluar. biar 'setengah gilanya' tak tergenapi.

    kl kerjaan lain ngelapak sih masih jalan. iyak, ibu meong juga punya lapak shopee. produk2 utk meong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kulihat sekarang kita semua berusaha "menyelamatkan diri" dari serangan frustrasi dan gila akibat pandemi :( Akutu kadang-kadang rasanya sampe pengen ngebanting lemari loh Dhen, saking frustrasinya. Tapi untung aku inget: aku nggak kuat ngangkat lemari. Ngegesernya aja udah bikin encok.

      Hapus
  76. biar tetep waras harus belajar tutup kuping. Itu jalan ninja saya hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi....bener juga sih. Sama tutup mata juga dari hal-hal toxic kali ya.

      Hapus
  77. Sama, Teh. Menulis itu senjataku untuk self-healing dan untuk nulis itu idenya dari membaca. Aku cenderung suka baca buku fisik. Kadang cari bukunya hasil beli di shopee, dong ��
    Sehat dan bahagia selalu ya Teh Eno sekeluarga. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaaaa. Aku juga masih lebih suka buku fisik. Apalagi kalau lagi ingin menjauh sejenak dari dunia online.

      Hapus
  78. Buat orang yang kerja di lapangan kek gw, psbb ppkm dll itu bikin bengek. Berharap pandemi cepat berlalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pandemi itu spt mantan. Sebaiknya cepat ajalah berlalu.

      Hapus
    2. buat mahasiswa juga bikin bete, Kak. Jadi nggak kenal serunya kuliah di kampus.

      Hapus
  79. Sadar diri kita sdg stres itu penting. Bisa segera self healing atau melakukan kegiatan katarsis. Kalau perlu, minta bantuan ahlinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Kak. Stres nggak boleh dibiarin lama-lama.

      Hapus
  80. Berbuat baik pd sesama jg jadi self healing Kak. Bikin hati senang. dan insyaAlloh tercatat sebagai amal baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah. Bener banget, Kak.

      Hapus
    2. Bener bgt. Aku juga ngerasa gitu. Kalo berbuat baik sama orang lain, hati lebih tenang.

      Hapus
  81. Teh Eno keren banget sih. Aku jadi serasa diingatkan, iya juga ya kok aku udah lama gak pernah nulis sesuka hati tanpa syarat dan target apapun. Padahal dulu jaman melow berat itu kayaknya dikit2 nulis di blog private yang cuma aku doank ya g bisa baca hihihi. Tapi memang itu salah satu obat juga untuk menjaga kewarasan.

    Trus sekarang ada Jena, ada tanggung jawab mengasuh dan mendidik yang gak mudah, kadang bikin emosi naik. Sadar pas Jena nanya mami kenapa marah2 aja? Duh auto tertampar malu plus merasa emang ada yang salah.

    Ternyata aku stress juga dan perlu healing. Sesekali memang butuh me time ngerjain hobby2 aku tanpa syarat apapun.

    Btw ngomongin shopee jadi ingat kemarin2 aku coba pakai shopee food yang ada voucher diskon lumayan gede. Happy banget bisa makan enak dengan harga murce dan tanpa keluar rumah pula. Hihihi. Pokoknya semua kita tetep sehat lahir bathin yaaa. 😘❤πŸ˜πŸ€—πŸ₯³

    BalasHapus
    Balasan
    1. Shopee Food emang bikin bahagiaaaa. Hihi....
      Btw, bagus tuh Lin blog private. Jadi kayak buku harian ya. Bebassss nulis apa aja tanpa dikomentari orang lain.

      Hapus
    2. gawaaaat kalau ibu2 udah stres. Buruan me time bun.

      Hapus
  82. Buku kuliah, tongsis, tripod, ring light semua ada di Shopee. Dahlah mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaan Ka. aku juga beli tripod + ringlight di Shopee

      Hapus
  83. Awal pandemi kami berdiam diri di rumah saja, benar-benar mengurangi aktifitas keluar rumah. Pas pula suami masuk masa pensiun :)
    Untuk mengurangi rasa takut, selain bekerja dari rumah, saya belajar menanam tanaman hias untuk mengisi teras rumah yang kosong melompong. Sebagian pot dan tanaman saya beli di Shopee. Alhamdulillah sekarang teras rumah saya menjadi lebih asri :)
    Yang masih menjadi beban pikiran kami sekeluarga, kapan kami bisa menjenguk Ibu kami di Riau sana hiks. Semoga pemerintah segera meniadakan syarat swab test untuk perjalanan kesana. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga keadaan segera membaik dan Mbak In sekeluarga bisa menjenguk ibu di Riau ya.

      Hapus
  84. Menulis emang healing banget mba eno. Apalagi shopping online. Shoppe jg salah satu andelanku belanja bahan kue Mba 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah manteeeep. Semoga usaha kue Mbak Nuri makin maju dan larisss. Aaamiiin.

      Hapus
  85. Ya Allah bener banget, dua bulan lalu itu berita datang bertubi tubi. Suasana sangat mencekam. Kalau mba Eno nulis blog, saya nulis novel aja kemarin tuh. Mayan sambil ngelamun hehe ... eniwei, sama nih andalannya shopee juga wakakak dari kebutuhan prokes sampai bawang putih tunggal yang katanya buat naikin imun hihi ... sukses ya Mba Eno, semoga kita semua sehat sehat.

    BalasHapus
  86. Sayapun demikian, Mba, menjadikan hobi menulis sebagai obat hati. Saat pandemi mood menulis berganti dengan mood bertanaman ada sesuatu yang baru ketika menemukan hal2 baru bertanaman dan menjadikannya ide tulisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya, aku sering lihat Mbak Rita postingan tanaman di rumah.
      Ngeliat fotonya aja segerrr...apalagi ngeliat langsung ya.

      Hapus
  87. Haaa ... Bener banget apalagi sejak ada shopeefood, tiap lagi malas masak apalagi belanja bahan mentah ke warung sayur, solusinya adalah shopeefood aja deh mumpung banyak voucher juga. Lebih praktis. Hihihi ...

    BalasHapus
  88. Ini judulnya aku banget 😭. Selama pandemi dan harus di rumah aja malah ngalami banyaaak drama. Sudahlah nggak bisa picnic untuk stress release, eh, dramanya gak beres². Jadi ya balik lagi nulis di blog atau platform lain, terus jajan di shopee. Hahaha

    BalasHapus
  89. Market place spt Shopee, Alhamdulillaah sangat berkontribusi maksimal utk kami sekeluarga di saat2 pandemi ini. Selain utk kebutuhan yg wajib ada, juga healing session. Bgmnpun, belanja itu menyenangkanπŸ˜…πŸ˜‰.

    BalasHapus
  90. Aiih.. Bener juga, inspirasi ini.. Saya suka menulis, tapi baru sampai niatan aja #tutupmuka.. Sukanya jadi baca tulisan orang yg apabila isinya mirip itu sperti sudah mewakili isi hati saya .. Jadi udah aja banyakan baca daripada nulisnya.. Heuheu��

    Sementara ini untuk menjaga kewarasan masih dengan kegiatan fisik menemani anak berolahraga, bertanam dan tentu saja sambil ngintipin promo d Shopee.. Hadeh.. Tetep yaa☺��

    Semangaaaat..
    Salam kenal mbak, saya Risma dari Palembang ��

    BalasHapus
  91. Tetap kreatf di masa Pandemik.. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  92. Menarik ttg kompos tadi Teh, aku jd semangat mengompos huhu, senang aja gitu ada yg tumbuh dari hasil kompos kita 😍 btw shopee mmg Juara lah ya utk urusan jual beli online bahkan shoppee food, dan fitur lainnya

    BalasHapus
  93. Shopee memang top soal free ongkir. Itu yg membuatku makin cinta sama Shopee dan dia berhasil membuatku check out hampir tiap hari. πŸ˜‚

    BTW, soal free writing, selama pandemi malah ga pernah. Demi cuan adsense, menulis demi keyword hihihi..Terakhir free writing ya curhatan yang itu tuuh 😁
    Sehat-sehat selalu ya, Twin. Salam buat tanaman-tanaman di lantai 2 😍

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.