8 Alasan Membeli Baju Baru Menjelang Lebaran


Belanja Baju Baru Menjelang Lebaran


Entah siapa yang memulai, mengenakan baju baru saat Hari Raya Idul Fitri seperti menjadi kewajiban. Akibatnya, di akhir Ramadhan toko-toko pakaian ramai diserbu pembeli.

Nggak percaya? Coba saja iseng jalan ke mal atau pasar. Fokuskan perhatian pada toko-toko pakaian. Sungguh padat pengunjung.


Belanja Baju Menjelang Lebaran

Sepengamatan saya, ada beberapa hal yang membuat banyak orang berbelanja baju baru untuk Lebaran.

1. Gengsi dan kebiasaan.

Gengsi dong kalau Lebaran nggak pakai baju baru. Apa kata tetangga nanti? Apa kata orang-orang kantor kalau ketahuan pakai baju lama pas silaturahmi?

Lagi pula dari kecil, kan, udah biasa pakai baju baru pas Lebaran. Masa sekarang enggak?


2. Ukuran badan berubah.

Baju Lebaran tahun-tahun lalu masih bagus-bagus. Namun, apa daya ukuran badan sudah berubah. Tahun lalu berat badan 45 kg, sekarang karena sedang hamil naik jadi 65 kg.  

Atau sebaliknya. Tahun lalu berat badan 85 kg, karena setahun ini sukses berdiet berat badan jadi 50 kg saja. 

Nggak mungkin kan si berat badan 65 kg memakai bajunga zaman masih berbobot 45 kg? Yang ada juga bakalan nyanyi: "Bajuku dulu ... tak begini... Tapi kini tak cukup lagi...."


3. Ingin tampil istimewa.

Siapa sih yang tidak ingin terlihat cantik dan ganteng di hari Lebaran? Lebaran, kan, nggak setiap hari. Boleh dong sesekali tampil istimewa saat silaturahmi di hari Lebaran.

Iyaaa, boleh. Asalkan jangan berlebihan, apalagi sampai melanggar syariat agama.  

Hijab for Sisters

4. Dikondisikan.

Sewaktu anak saya TK, gurunya pernah bertanya, “Siapa di sini yang sudah beli baju baru buat Lebaraaan?”

Yang sudah punya, pasti langsung mengacungkan tangan dengan bangga. Yang belum? Yah, kemungkinan akan  merengek minta dibelikan baju baru pada orangtua.

Lebih-lebih karena pertanyaan itu tak disertai pemahaman bahwa merayakan Lebaran tak harus dengan mengenakan baju baru.

(Terus terang, dalam hal ini saya tidak sepaham dengan ibu guru tersebut)
 

5. Baru punya uang.

Menjelang Lebaran, biasanya para pegawai menerima THR. Artinya, ada pendapatan berlebih daripada yang biasanya. Mumpung keuangan agak lega, boleh dong beli baju baru. Belanja baju koko untuk si ayah dan jagoan cilik. Beli baju gamis cantik untuk si putri kecil dan mamanya.

Tentu saja boleh. Namun, sebaiknya tetap bijak menggunakan THR.

Alasan membeli baju baru menjelang lebaran
Suasana menjelang Lebaran di salah satu toko di Bandung.


6. Beli baju setahun sekali.

Ada juga keluarga yang seperti ini. Beli baju baru cukup setahun sekali. Ada yang karena membiasakan hidup hemat, ada yang karena harus menabung dulu supaya bisa membelikan baju baru yang bagus untuk anak-anaknya. 


7. Baru ada stok.

Menjelang Lebaran, toko-toko fashion (pakaian, sepatu, dsb) selalu penuh dengan stok baru. “Waaah, mumpung ada stok baru. Belanja baju dulu, ah!”

Omong-omong tentang stok baru ini, dua bulan lalu anak bungsu saya sudah minta dibelikan sepatu sandal baru. Yang lama sudah kesempitan. 

Ketika kami ke toko sepatu, nggak ada yang cocok. Kalau modelnya cocok, ukurannya nggak ada, padahal ukuran standar anak usia 9 tahun. Kalau ukurannya ada, dia nggak suka modelnya.

“Nanti, Bu, pas mau Lebaran ada stok baru.” Begitu jawaban senada para pelayan toko-toko sepatu.

Jadi, begitulah. Mau tidak mau harus berbelanja sepatu sandal baru menjelang Lebaran.


8. Diskon besar.

Adakah yang nggak suka diskon? Ahaha… sepertinya semua orang suka, deh. Mata bisa langsung berbunar-binar ketika melihat tulisan Diskon 50%, Shocking Sale Up to 80%, Buy 1 Get 1 Free, dan sejenisnya.

Tentang diskon besar ini, anak sulung saya cerita. Di minggu ketiga Ramadhan, temannya (dan keluarganya dong) berburu midnight sale di sebuah mal. Diskonnya sampai di atas 50%. 

Eh … setelah kalap membeli, mereka baru sadar bahwa harga yang diskon 50% itu sebenarnya harga tidak diskon di hari normal. Artinya, sebelum didiskon 50%, harganya sudah dinaikkan dulu. Olala!

Tips Berburu DiskonanSebaiknya cari tahu dulu berapa harga barang tersebut pada hari biasa. Ada saja toko nakal yang terlebih dahulu menaikkan harga, baru kemudian “membanting” harga.

 
Diskon baju Lebaran
Bertabur diskon yang menggoda dompet.

Tak Harus Berbaju Baru

Sependek pengetahuan saya, Rasulullah tak mengharuskan umat Islam mengenakan baju baru di Hari Raya Idul Fitri. Yang dianjurkan adalah mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki.

Salah kaprah kalau sampai memaksakan diri untuk membeli baju baru. Makin salah kaprah lagi kalau sampai mencuri atau mencopet demi punya uang untuk membeli baju baru. Na'udzubillahi min dzalik.

Baju baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama

Sepatu baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa, masih ada sepatu yang lama

Hari Raya Idul Fitri, bukan untuk berpesta-pesta
Yang penting maafnya lahir batinnya

Untuk apa berpesta-pesta kalau kalah puasanya
Malu kita kepada Allah Yang Esa


(Lagu Baju Baru, dipopulerkan oleh Dhea Ananda tahun 1997)


Selamat Idul Fitri. Taqabalallahu minna wa minkum.



Salam, 

Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.