Kenali Fintech Agar Tak Salah Memilih


Cara memilih fintech

Kenali Fintech Agar Tak Salah Memilih -- Belum lama ini beberapa teman di media sosial saya ribut. Ada yang menagih utang pada mereka, padahal mereka tidak berutang. Gimana bisa?
Ternyata yang berutang adalah orang lain. Lalu kenapa mereka bisa terseret?
Selidik punya selidik, ternyata data mereka (minimal nomor ponsel) ada di daftar kontak orang yang berutang.
Data-data itu “disedot” oleh pihak yang memberikan pinjaman. Ketika si peminjam tak bisa atau telat membayar utang, maka kontak-kontak yang tersimpan di ponselnya pun menjadi sasaran.

Mengenai pengelolaan keuangan:

Waspada Fintech Abal-Abal

Perkembangan teknologi digital di bidang keuangan memang memberikan banyak kemudahan. Termasuk mudah dalam meminjam uang melalui aplikasi online.
Beneran mudah, loh. Peminjaman bisa diajukan secara online, persyaratan mudah banget, nggak perlu pakai agunan, nggak perlu punya rekening bank, dan uang yang dipinjam bisa cair dalam waktu singkat.
“Hati-hati dengan fintech abal-abal!” ujar Dana Karseno, CEO Modal Antara. “Ciri-ciri fintech abal-abal itu antara lain proses peminjamannya instan, langsung disetujui, dan bunganya bisa sampai 40 persen per bulan, bahkan bisa lebih.”
Kalimat tegas itu dilontarkan Dana saat mengisi acara Fintektok Live #6 di Universitas Langlangbuana, Bandung, tanggal 19 Maret 2019.
Manfaat fintech bagi masyarakat
Fintektok 6 di Universitas Langlangbuana Bandung.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 250 mahasiswa itu Dana juga menanyakan ada tidaknya mahasiswa yang memasang aplikasi fintech di ponselnya.
Beberapa mahasiswa mengacungkan tangan lalu menyebutkan aplikasi yang mereka instal. Namun, setelah dicek ternyata fintech-fintech itu tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
FYI, hingga Februari 2019, baru ada 99 fintech yang terdaftar di OJK. Bisa dicek nih di fintektok.id. Jika ada fintech di luar daftar itu, mungkin sedang dalam proses pendaftaran atau malah merupakan fintech abal-abal.
“Hati-hati!” ujar Dana lagi. “OJK sendiri tidak menyarankan pelaku fintech untuk membuat aplikasi online. Cukup di web.”
Meminjam uang melalui aplikasi online itu rawan disalahgunakan. Data-data yang ada di ponsel kita juga bisa diambil.
Nah! Persis seperti itulah yang dialami teman saya. Datanya diambil oleh pengutang dan dia yang nggak tau apa-apa jadi ketempuhan.

Ciri-ciri fintech abal-abal:

  1. Tidak terdaftar di OJK.
  2. Persentase bunga sangat tinggi.
  3. Penagihan tidak manusiawi.
  4. Terlalu mudah diajukan.
  5. Aplikasi mengambil data kontak dan media.

(Sumber: Modal Antara)

Hm… dilihat-lihat, fintech abal-abal ini sama aja seperti lintah darat alias rentenir, yak. Bedanya cuma ini prosesnya dilakukan secara online. Praktiknya mah sama aja seperti rentenir.
Acara Fintektok di Bandung
Para mahasiswa sedang registrasi untuk ikut acara Fintektok.

Kenali Fintech dan Manfaatnya

Wah ternyata fintech itu seram ya?
Ya, seram kalau kita tidak lebih dulu mengenal fintech. Makin seram kalau terjerat fintech abal-abal.
Supaya nggak merasa seram, kita kenalan dulu dengan fintech ini.
Financial technology atau fintech adalah sebuah terobosan teknologi digital di bidang keuangan. Fintech memungkinkan kita melakukan pembayaran, peminjaman uang, bahkan berinvestasi secara online.

Fintech tidak hanya pinjaman online seperti yang banyak diduga orang loh. Yang ini juga termasuk fintech:



Supaya aman, tentunya kita mesti memilih fintech resmi. Fintech yang resmi ini harus berbadan hukum, mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 77 tahun 2016, serta terdaftar di OJK.
OJK sendiri ternyata terus memperbarui dan memperketat persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelaku fintech. Tak lain sebagai upaya untuk melindungi para pengguna produk fintech.

Modal Antara

Sekarang kita kenalan dengan Modal Antara. Ini apaan, sih?
Modal Antara adalah perusahaan financial technology peer to peer lending yang mempertemukan peminjam dengan pemodal. 
Modal Antara

Iya, nggak salah. Di Modal Antara kita bisa mengajukan pinjaman uang, juga bisa menjadi pihak yang meminjamkan uang.
Di Modal Antara, kita bisa mengajukan pinjaman personal, bisa juga pinjaman usaha. Termasuk pinjaman usaha sini adalah untuk kelompok tani, online shop, dan UMKM.
Bisa jadi alternatif nih kalau kita butuh modal usaha. Cuma mesti diingat aja sih, yang namanya utang tetap harus dibayar.

Reksa Dana, Alternatif Investasi

Di ujung acara bertema “Fintech dan Manfaatnya bagi Masyarakat”, Fira dari Narada Aset Manajemen memperkenalkan reksadana sebagai salah satu instrumen investasi.
investasi reksadana
Pengenalan reksadana sebagai instrumen investasi.

Investasi reksadana ini termasuk yang mudah dilakukan, termasuk oleh para mahasiswa. Kenapa?
  • Bisa berinvestasi mulai dari Rp 100.000 saja.
  • Aman.
  • Nggak repot mengelolanya karena ada manajer investasi yang akan melakukannya untuk investor.

Gimana? Tergerak untuk mulai berinvestasi atau memulai usaha sendiri? 

Alternatif investasi selain reksa dana:


Salam,
Triani Retno A
Penulis Bukum Blogger, Editor

16 komentar

  1. Temanya ini berguna banget. Pernah kesleo pakai pinjaman online. Telat sehari doang sepabrik ditelpon. Cuma bisa nangis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah .... Itu udah kayak pencemaran nama baik banget ya, Qad :(

      Hapus
  2. Iya hati2 jangan asal pinjam

    BalasHapus
  3. aku mulai kenal fintech itu apasih pas lihat iklannya di KRL. dari pada terjerat rentenir mending memilih fintech yang sudah terdaftar di OJK.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, pilih yang udah resmi terdaftar di OJK. Serem kalau yang abal-abal sih.

      Hapus
  4. belum pernah dengar ini sih. cuma kalau mau coba tentunya harus cari tahu sampai keakar akarnya ya biar gk salah pilih

    BalasHapus
  5. Fintech lagi musim ya..

    Emang harus teliti sebelum memilih

    BalasHapus
  6. Udah memulai investasi dan mencoba untuk rutin

    BalasHapus
  7. Iya, emang harus teliti dan lihat yang terdaftar dan diawasi OJK sebelum memutuskan berinvestasi

    BalasHapus
  8. Sekarang uang makin gak ada bentuknya ya. Lebih ke virtual,hehe. Jadi ada saldo sekian tapi bentuk fisiknya gak ada. Makasih teh Eno sangat membantu artikelnya dalam memilih fintech yang baik :).

    BalasHapus
  9. bagus tulisannya mbak Eno

    tulisan seperti ini emang harus dibanyakin agar masyarakat hati hati ya?

    BalasHapus
  10. Untung belom dan gk mau pake deh. Byk kejadian nya. Kasihan jadinya ditelpon terus. Tapi perlu juga diedukasi jika ingin menggunakan secara aman dan tidak mengganggu hehehe

    Salam
    www.kidalnarsis.com

    BalasHapus
  11. Temanku juga ada yang ngalami merasa ga berhutang tapi ditagih...serem ya...

    BalasHapus
  12. pinjam uang di aplikasi rawan disalahgunakan
    saya sepakat poin ini
    agar lebih berhati-hati ya mbak

    BalasHapus
  13. Jujur, aku baru denger aja "fintech", belum tau banget untuk apa dan bagaimana gunain fintech ini. Kalo mau nyoba ya harus bener-bener ngerti dulu.. biar ga ketipu. Sereemm kan kalo dapet yang abal2... Huhuhuu..

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.