Resensi Novel Tere Liye, Selena dan Nebula


resensi novel tere liye selena dan nebula

“Selena, hidup ini hanya soal sudut pandang. Digeser sedikit saja cara kita memandangnya, kita bisa mengubah sesuatu yang menyebalkan menjadi hal yang berbeda.” (Novel Selena halaman 45-46)

Jatuh cinta pada novel Tere Liye bukan perkara gampang bagi saya. Alih-alih jatuh cinta, novelnya yang pertama kali saya baca justru membuat saya tak tertarik membaca novel-novelnya yang lain.
Bodo amat orang-orang ramai membahas novel-novelnya. Peduli apa dengan orang-orang yang merasa harus memiliki dan membaca novel Tere Liye agar dianggap keren.

Saya bukan orang yang membeli buku karena status best seller. Bukan juga karena nama besar penulisnya.
Sampai kemudian saya bertemu novel Hujan. Sebagai penggemar kisah science fiction dan kehidupan di masa depan, saya menyukai Hujan.
Dari Hujan, saya mulai membaca satu per satu novel Tere Liye. Ada yang saya suka, ada yang B aja. Lalu saya bertemu serial Bumi.
Saya membaca Bumi tanpa menyadari kelanjutannya akan ada dan ada lagi.

Selena dan Nebula

Lalu serial Bumi pun sampailah pada Selena dan Nebula. Sempat heran, sih, kenapa Tere Liye mengingatkan untuk membaca kedua buku ini, bukan hanya salah satunya.
Begitu juga jika hendak meresensinya. Harus dua-duanya sekaligus. Tidak bisa hanya Selena atau hanya Nebula. Harus Selena dan Nebula.
Strategi promosikah?
Ketika kedua novel ini sudah di tangan, blurb-nya membuat alis saya sedikit terangkat. Blurb-nya sama persis sampai ke titik koma.

resensi novel tere liye selena dan nebula
Blurb novel Selena dan Nebula.

Oh, oke. Kedua novel ini kembar siam tak terpisahkan.
Judul: Selena
Pengarang: Tere Liye dan Diena Yashinta
Cover: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1
Tahun: 2020
Tebal: 368 halaman
ISBN: 9786020639529
Harga: Rp 85.000

Menguak Rahasia

Karena saya membaca serial ini dari buku pertama yaitu Bumi, “Selena “ tidak asing lagi. Itu bukan nama klan seperti judul buku yang lain.
Selena adalah Miss Keriting, guru matematika di SMA tempat Raib, Ali, dan Seli bersekolah di Bumi.
Pernahkah bertanya-tanya melihat kedekatan Selena dengan tiga serangkai berkekuatan super, Raib, Ali, dan Seli? Pernahkah penasaran kenapa guru matematika ini selalu melindungi ketiga sahabat itu, terutama Raib?
Dalam cerita dan apalagi dalam kenyataan, jarang-jarang loh ada guru yang sedemikian asik dan perhatian pada murid-muridnya.
Mengapa Selena bisa sedemikian memperhatikan ketiga remaja Bumi itu?
Jika berharap bisa menemukan jawabannya dalam novel Selena, maka perpanjanglah rasa sabarmu.
resensi novel tere liye selena dan nebula
Novel Selena, buku ke-8 Seri Bumi.

Novel Selena hanya menceritakan siapa Selena sebenarnya. Dimulai dari masa kecilnya yang menyedihkan di wilayah kumuh Distrik Sabit Enam, menjadi pekerja konstruksi di Distrik Tishri pada usia 15 tahun, hingga kesibukannya sebagai mahasiswa di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT).
Aku minta maaf telah merahasiakan ini semua kepadamu, Raib.” (Novel Selena halaman 362)
Begitu yang berulang dikatakan Miss Selena dalam komunikasi terputus-putus melintasi dunia paralel.
Di pertengahan novel Selena, sebenarnya sudah bisa ditebak siapa orangtua Raib sebenarnya. Tapi, novel ini bukan sekadar perkara mengetahui siapa orangtua Raib sebenarnya, seperti yang tertulis di blurb novel Selena dan Nebula.
Ini tentang perjalanan hidup Selena. Tentang pelajaran hidup yang didapatnya. Tentang persahabatan.
“Kamu anak muda yang penuh rasa ingin tahu. Kamu akan bertualang jauh sekali ke mana-mana. Semoga rasa ingin tahu, ambisi, dan keinginanmu menuntunmu ke jalan yang baik. Bertemu orang-orang yang baik, berteman dengan teman-teman yang baik.” (Novel Selena halaman 228)
Juga tentang pertemuan Selena dengan Tamus. Lelaki kurus dengan tatapan mata dingin memesona yang muncul di dalam cermin.
Pertemuan yang mengubah jalan hidup Selena.

Anak-Anak Tanpa Orangtua Kandung

Ada hal menarik dalam seri Bumi ini. Tokoh-tokoh utamanya adalah anak-anak tanpa orangtua kandung.
Raib sejak bayi diasuh oleh manusia Bumi. Ibu Raib meninggal setelah melahirkan dirinya. Ayahnya menghilang tak lama kemudian.
Selena menjadi yatim piatu pada usia 15 tahun. Sang ayah meninggal ketika Selena berusia 14 tahun.
Sepeninggal sang suami, ibunda Selena kehilangan semangat hidup dan jatuh sakit. Jem, sang ibunda, meninggal ketika Selena berusia 15 tahun.
Setelah menjadi yatim piatu, Selena tinggal bersama Paman Raf, Bibi Leh, dan lima saudara sepupunya.
Begitu juga dua sahabat Selena yang muncul dalam buku Selena dan Nebula ini. Mata dari Distrik Sungai-Sungai Jauh, si pemilik garis keturunan murni. Tazk, mantan anggota boyband dari Distrik Tishri.
Kedua sahabat Selena di ABTT itu juga yatim piatu. Mata diasuh oleh orangtua angkat. Tazk diasuh oleh kakeknya, mantan Panglima Pasukan Bayangan.
Tere Liye menggambarkan anak-anak yatim piatu sebagai anak-anak yang mandiri, kuat, dan berkarakter.
Saya menangkap harapan tersirat agar anak-anak yatim piatu, anak-anak yang tak beruntung secara ekonomi, tetap kuat dan bersemangat meraih masa depan.

Judul: Nebula
Pengarang: Tere Liye dan Diena  Yashinta
Cover: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1
Tahun: 2020
Tebal: 376 halaman
ISBN: 9786020639536
Harga: Rp 85.000

Petualangan ke Dunia Paralel

Keberadaan dunia paralel sudah disebut-sebut dalam novel Selena. Sudah menimbulkan rasa penasaran di kalangan para mahasiswa ABTT. Terutama bagi Selena, Mata, dan Tazk.
Di dalam novel Nebula, keberadaan dunia paralel semakin jelas. Begitu juga perubahan karakter Selena.
resensi novel tere liye selena dan nebula
Nebula. Buku ke-9 Seri Bumi karya Tere Liye.

Tak ada lagi Selena yang manis dan penurut. Tak ada lagi Selena yang mau mengalah. Selena semakin keras kepala, egois, dan ambisius. 
Av sang Kepala Pepustakaan Sentral Kota dan Bibi Gill sang Dosen mata kuliah Malam dan Misterinya telah mengingatkan Selena (dalam novel Selena). Namun, ambisi menutupi mata hati Selena.
Selena yang semula enggan dan takut-takut menjalankan tugas rahasia dari Tamus, kini justru penasaran. Tugas itu ternyata menuju ke pintu masuk dunia paralel.

Bagi saya, perubahan karakter Selena ini terasa mengerikan. Ego dan ambisi tak terkendali. Bisakah membayangkan kerusakan seperti apa yang akan terjadi karenanya?
Selena tidak berpetualang sendiri, tetapi bersama Mata dan Tazk. Bertiga mereka saling melengkapi. Bertiga mereka berpetualang memasuki Klan Nebula.
Cawan keabadian adalah salah satu pusaka dunia paralel. Penjaga keseimbangan. Sumber kekuatan tiada tara. Obat tiada banding. Gembok paling kokoh. Tersimpan di sebuah klan jauh. Tempat dengan gunung-gunung tinggi yang terus bergerak mengikuti polanya. Klan dengan kabut, awan, dan debu yang menyelimuti terus-menerus, persis seperti namanya.Klan itu disebut NEBULA. (Novel Nebula halaman 178)
Di Klan Nebula ini pula terjadi peristiwa yang membuat Selena berubah dan … tenggelam dalam penyesalan.

Novel Fantasi Tanpa Sihir

Serial Bumi yang telah sampai pada judul ke-8 dan 9 ini bersih dari unsur sihir. Tere Liye yang sejak buku ke-5 serial ini didampingi Diena Yashinta sebagai co-author, sama sekali tidak memasukkan unsur sihir dalam novel fantasi ini.
Alih-alih sihir-sihiran seperti kebanyakan novel fantasi, Tere Liye lebih memilih unsur sains untuk menjalin cerita.
Tak adanya unsur sihir menjadikan Selena dan Nebula (juga serial Bumi lainnya) aman dibaca oleh remaja dan praremaja. Oya, di kaver belakang novel ada rate usia pembaca, yaitu 15+.
resensi novel tere liye selena dan nebula
Novel Tere Liye, Selena dan Nebula.

Adegan pertarungan dalam Selena dan Nebula juga masih dalam batas aman. Meski selalu melibatkan pukulan berdentum, jatuh berdebum, membentur dinding, dan semacamnya, adegan-adegan bertarung itu tetap “soft”.
Sangat berbeda dengan adegan perkelahian dalam novel Pulang dan Pergi, yang terpaksa saya skip-skip karena terlalu keras.
Tapi saya meringis nyeri ketika Tazk berhadapan dengan Lumpu di Klan Nebula. Saya tidak sanggup … ah! Baca saja sendiri, ya.
“Kita selalu bisa memutuskan apakah ingin mengenang seseorang dari sisi yang baik atau yang buruk…. Aku akan memilih kenangan yang baik.” (Novel Nebula halaman 176)

Salam,
Triani Retno A

42 komentar

  1. Ada yang 15+ ya karya Tere Liye ini.. aku mau belikan buat anakku.. hehe... biar gak komik anak mulu bacaannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cukup banyak kok karya Tere Liye yang cocok buat pembaca 15+. Selain seri Bumi (baiknya belikan dari buku pertama, Mbak. Yang ini buku ke-8 dan 9), novel Hafalan Surat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Ayahku (Bukan) Pembohong, Hujan, dan serial Anak-Anak Mamak juga bisa.

      Hapus
  2. waduh.. udah ngebayangin ngikutin alurnya.. pengen bacaaa... kata-kata Tere Liye emang bikin ketagihan!

    BalasHapus
  3. Aku juga penikmat novel Tere Liye, tapi untuk serial fantasi Bumi dkk aku belum baca. Belum siap saja rasanya, lebih senang baca novel Tere Liye yang 'membumi' meski ya kadang sangat fiksi juga. Sebutlah novel Hujan itu, aku sudah baca dan suka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Novel Hujan itu bagiku "menakutkan" karena sekelas Tere Liye nggak mungkin nulis tanpa riset.

      Hapus
  4. Kalau novel biasanya aku tergantung mood mbak bukan baca review orang kecuali film:-D
    Aku punya bebera novel Tere LIye itu juga karena hadiah.
    Sementara aku baca resensi mbak Eno dulu deh tentang novel Selena dan Nebula yang ternyata kelanjutan dari Bumi ya.
    Kasihan juga ya sebetulnya latar belakanvg anak-anak tanpa orangtua kandung ini dan di kehidupan nyata juga pastinya ada yang seperti ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... iya, Mbak. Saranku sih kalau mau baca Selena dan Nebula, baca yang Bumi dulu karena berkaitan erat.

      Selain anak-anak yatim piatu, di kebanyakan novelnya tokohnya berasal dari keluarga ekonomi sulit (bahkan miskin) tapi punya daya juang buat memperbaiki nasib.

      Hapus
  5. Waa.. sudah lama nggak baca novelnya tere liye. Cus langsung ke gramed habis baca review ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih PSBB :D Pesen online aja ke toko buku Gramedia terdekat dari rumah. Gratis ongkir pula.

      Hapus
  6. Belum baca novel Tere Liye yang Selena dan Nebula. Kebanyakan saya suka dengan novel-novel Tere Liye, seperti Hujan, Pulang, Tentang Kamu, dll. Jatuh hati banget setelah baca membekas di hati dan perasaan sampai baper...kwkwk. Next harus baca juga yang dua ini. Malah penasaran abis baca review-nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pulang dan Pergi bagus, cuma terlalu keras buatku. Di situ aku suka sama si ninja kembar yang centil tapi jago berkelahi :D

      Hapus
  7. Sepertinya mesti baca dari buku yang pertama ya biar paham jalan ceritanya. Tulisan Tere Liye ini menggugah perasaan kita. Bisa merasakan sedih, jatuh cinta atau terombang ambing hihihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minimal baca buku pertamanya aja, Mbak. Bumi. Soalnya berkaitan erat dengan cerita di Selena dan Nebula ini.

      Hapus
  8. Mba aku kan ntar lagi ulang tahun nih. Terus aku pengen minta hadiah ama pak suaminya buku-buku tere liye. Apa mba punya rekomendasi buku-buku terbaru tere liye yang bagus selain novel Selena dan Nebula?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aseeekkkk...mau ultah :D
      Tergantung Mbak selera bacanya yang genre apa karena novel-novel Tere Liye ini beraneka genre.

      - Kalau suka scifi, novel Hujan dan serial Bumi (udah 9 judul dan masih akan berlanjut)
      - Kalau Selena dan Nebula, baiknya baca buku pertama dulu. Bumi. (Selena buku ke-8, Nebula buku ke-9).
      - Kalau suka yang ada politiknya, aku rekomendasikan banget Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk.
      - Kalau suka yang banyak action-nya, novel Pulang dan Pergi.
      - Kalau suka yang bernuansa keluarga ada banyak pilihan :)

      Hapus
  9. novel dari tere liye yg sangat kenal itu selena, gak tau juga sih karena banyak teman"ku suka buka ini yg memiliiki unsur dari tentang anak muda

    BalasHapus
  10. Saya belum baca karya terbaru Tere Liye ini, Teteh. Udah lama enggak beli buku atau main ke perpus atau toko buku. Baca karyanya pas yang awal-awal aja semasa masih kerja dan kuliah. Menarik banget, ya, quote pembuka dari Selena, tentang cara pandang dalam hidup. Bergeser sedikit saja, hal yang enggak enak kadang banyak sisi positifnya.

    BalasHapus
  11. Saya yang bumi saja belum maju-maju 😅. Kalah terus sama bocilita yang minta dibacain cerita. Kangen baca novel tanpa ada yang ganggu. Tapi besok pasti lebih kangen momen bacain buku buat bocilita 😁

    BalasHapus
  12. Anak yatim-piatu akan tetap kuat jika didampingi dengan sosok pengganti orang tua yang berkarakter baik pula.

    BalasHapus
  13. Banyak pesan yang disampaikan Tere Liye dalam novelnya, untuk memahami ceritanya secara utuh, harus dimulai dari Bumi baru lenjut Selena dan Nebula ya. Aku penasaran, science fiksinya membuat berpikir, tapi ga bikin puyeng kan?

    BalasHapus
  14. Saya suka dengan novel-novel Tere Liye usai menghabiskan "Tentang Kamu". Sejak itu, saya mulai mengumpulkan novel karya beliau. Novel Selina dan Nebula udah saya baca contekannya sedikit. Jadinya, pengen beli novel aslinya juga.

    BalasHapus
  15. Wah nulis ttg dunia pararel ya Tere Liye..
    Amu langsung inget drakor King Eternal Monarch jadinya, hehe

    BalasHapus
  16. Hihihi saya juga ngga suka novel nya tere liye, baru beberapa lembar udah ketiduran 😀😀😀
    Untuk science fiction nya mau coba baca ah, ala Dee Lestari ya?

    BalasHapus
  17. Mbak Retno, btw aman nggak jika kedua novel ini dibaca anak usia 11 tahun? Saya jadi ingin beli buat bahan bacaan anak di rumah.

    BalasHapus
  18. Aku cuma sekilas tahu tentang Selina dan Nebula. Kalo buku pertama dari bang Tere yang aku baca itu, Bidadari Surga, sukses bikin nangis. Hahahaha, lanjut koleksi buku lain karena suka aja dengan gaya menulisnya. Gak karena pengen dianggap keren. Kalo serial Bumi aku udah baca juga semua. Meski awal beli sempat skeptis karena beda aja temanya dengan buku terdahulu. Kudu order buku Selina dan Nebula nih.

    BalasHapus
  19. Jadi penasaran mau beli dan baca selina dan nebula juga, aku suka buku buku dan tulisan tere liye

    BalasHapus
  20. Jadi di Selena dan Nebula ini kisahnya lebih fokus ke kisah Selena saja ya, gak ada cerita tentang Raib, Sely dan Ali ya. Wah saya jadi penasaran nih mau baca. Kalau serial Bumi yang lainnya sudah saya baca sih. Petualangannya di dunia paralel memang seru banget.

    BalasHapus
  21. Aku belum baca Novel Tere Liye lagi teh Eno, terakhir baca Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Hehehe dah lama banget berarti, udah ketinggalan jauh. Baca review teh eno jadi penasaran akutu sama novelnya. Apalagi di Nebula Selena jadi berubah karena ada hubungannya dengan dunia pararel ya

    BalasHapus
  22. Aku suka baca novel, tapi malah jarang baca novel Tere Liye. Baca ini.. jadi makin penasaran Selena dan nebuka. Cuz ah nanti kalau dah bisa keluar2 aku mau ke toko buku buat nyari. Tks yah mba

    BalasHapus
  23. novel tereliye yang seri ini aku belum ada baca, padahal adikku beli. belum tergoda kwkwk. kencang kali tereliye ngeluarin buku

    BalasHapus
  24. Huwaaaa jadi mau baca juga.

    Aku pun pertama kali jatuh cinta sama karya Tere Liye dari novelnya yang berjudul Hujan, Teh.

    BalasHapus
  25. Saya sudah baca novel Pulang, di novel itu mampu menyeret pembaca mengikuti petualangan Bujang, serial Bumi belum baca dan penasaran, sepertinya mesti baca dari buku pertama agar dapat benang merahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Abis baca Pulang, baca Pergi juga Teh. Biar ketemu lagi sama si Bujang dan ninja kembar centil :D

      Hapus
  26. Duhh.. Dari dulu pngn bgt baca novel.
    Tpi jiwanya belum kesana, msh suka ke anime [Manga]..

    BalasHapus
  27. Selena dan Nebula, aku belum sempat baca, tapi yang Bumi suka banget sama jalan ceritanya. Oh ya, novel-novel tentang dunia paralel selalu aku buru soalnya ada banyak teori mengenai hal ini dan aku sering banget ngumpulin informasinya, wajib baca nih sepertinya

    BalasHapus
  28. kalo saya tetap pilihanya tereliye. bahasa di setiap novelnya itu bener-bener unik. kyak ada ciri khas tersendiri mb. Tapi sayang, belum pernah kesampaian buat baca yg seri selena dan nebula. next time, semoga bisa luangkan waktu buat baca kedua novel itu, he

    BalasHapus
  29. Saya jadi teringat novel Ksatria, Puteri dan bintang jatuh baca resensinya. Genre fiksi fantasi selalu seru diikuti ya mbak. Jadi penasaran cerita lengkapnya.

    BalasHapus
  30. wah aku belum baca yang judul ini, nanti pengen beli juga ah :D covernya menarik banget

    BalasHapus
  31. Resensinya berkelas. Keren2x. Salam blogwalking

    BalasHapus
  32. Wah, mbak,baca resensinya jadi kepincut pengen beli. Kayaknya sastra banget gitu ya.

    BalasHapus
  33. Pas banget lagi mendadak kangen baca karya Tere Liye yang lain dan nemu resensi teteh. Thanks banget teh.

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.