Dialog Nasional 16, Mengembalikan Kejayaan Pasundan


Mengembalikan Kejayaan Pasundan Melalui Pembangunan Infrastruktur


Tanggal 17 Juli sore saya melihat ada undangan Dialog Nasional Indonesia Maju yang menghadirkan tiga orang menteri Kabinet Kerja RI di Bale Asri Pusdai. Nggak pakai mikir lagi, langsung saya samber.

Jadilah Rabu 18 Juli 2018 pukul tujuh pagi saya sudah di Pusdai. Dua teman saya, Kang Dedew dan Teh Ida, sedang menonton ibu-ibu senam. Saya juga. 

Yakali aja, kan, abis nonton orang senam saya bisa lebih sehat dan bugar. *hoy, bangun!*




Dialog Nasional Indonesia Maju

Dialog Nasional yang diadakan di Bandung ini adalah yang ke-16. Sebelumnya diadakan di berbagai kota seperti Semarang, Yogyakarta, dan Bandar Lampung.

Acara di Bandung ini dihadiri oleh 3.000 orang yang  berasal dari berbagai unsur masyarakat. Dari polisi, mahasiswa, guru PAUD, kader posyandu, sampai ibu-ibu dari keluarga harapan.

Tujuan utama diadakannya Dialog Nasional bertema Indonesia Maju ini ada dua. Pertama, menjelaskan kepada rakyat tentang kerja apa saja yang telah dilakukan pemerintah. 

Kedua, mendengarkan keluhan rakyat dan menampung masukan yang dilontarkan oleh rakyat.

Yah, sebagai rakyat saya juga ngarep dong bisa nanya atau nyampein unek-unek di hati. 

Peserta Dialog Nasional ke-16


Di Bandung ini sedianya akan hadir tiga menteri Kabinet Kerja. Namun, ternyata Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki berhalangan hadir.

Dengan demikian, yang menjadi pembicara dalam Dialog Nasional ke-16 ini adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pj Gubernur Jawa Barat Mochammad Iriawan.

Pemaparan berfokus pada upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembalikan kejayaan Pasundan melalui pembangunan infrastruktur.


Infrastruktur

Ketika Pak Iriawan menyebut-nyebut “infrastruktur”, ingatan saya langsung tertuju pada ibu-ibu yang berdemonstrasi gara-gara harga sembako melambung tinggi. Di salah satu poster yang diacungkan peserta demo tertera tulisan “Kami tidak makan infrastruktur”.

Apa karena itu makanya yang hadir di acara ini mayoritas adalah ibu-ibu? Hehe ….  

Sebenarnya infrastruktur itu apa, sih? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, infrastruktur itu berarti prasarana. 

Trus, prasarana itu apa? Prasarana itu infrastruktur. Hehehe … mbulet!

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya). 

Dengan pengertian itu, maka jalan raya, jembatan, bandara, pelabuhan, rel kereta api, bendungan, dan sebagainya termasuk prasarana.

Prasarana ini memang tidak bisa dimakan, tetapi bisa memperlancar proses untuk mendapatkan makanan. Diharapkan, transportasi lancar, ekonomi meningkat.

Kebayang ya kalau insfrastruktur jalannya nggak ada. Padi, sayur-sayuran, buah-buahan dari desa nggak bisa dibawa ke kota. Orang Bandung yang di dataran tinggi ini nggak bisa menikmati ikan kakap, tuna, udang, dan sebagainya. Babay seafood, deh.

Jawa Barat adalah provinsi dengan penduduk paling padat di Indonesia. Jawa Barat juga merupakan penopang utama DKI. Itu sebabnya pembangunan infrastruktur di Jawa Barat tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Terwujudnya konektivitas antar daerah di Jawa Barat melalui pembangunan infrastruktur akan memperkuat peran Tanah Pasundan dalam menopang pembangunan nasional.
  
Menhub RI
Budi Karya Sumadi.


Pembangunan di Jawa Barat


Dalam kesempatan Dialog Nasional kemarin, Pak Iriawan menyampaikan progress pembangunan infrastruktur di Jawa Barat. Di antaranya adalah yang berikut ini.

Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi).

Jalan Tol Bocimi Seksi I sudah akan bisa beroperasi pada bulan September 2018 karena mini road-nya sudah selesai dibangun. 

Sementara itu, pengadaan tanah dan konstruksi Seksi II, III, dan IV akan dimulai pada tahun 2019. Diupayakan untuk diselesaikan sekaligus pada tahun 2019 untuk mengantisipasi ketidakpastian harga.

Bandara Sukabumi.

Bandara ini terletak di Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Diharapkan nantinya dapat memajukan pariwisata dan mendatangkan banyak wisatawan mancanegara. 


Seperti diketahui, di Sukabumi ada Geopark Ciletuh yang bulan April lalu ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark.  Dengan begitu, perekonomian masyarakat pun akan semakin bertumbuh.

Bendungan Kuningan.

Bendungan Kunngan ini terletak di Desa Lebakwangi, Kabupaten Kuningan. Bendungan ini diharapkan sudah selesai dibangun pada akhir tahun 2018 agar dapat segera mengairi 3.000 hektare sawah di wilayah Kuningan dan Brebes. Saat ini pembangunan fisiknya sudah mencapai 82%.

Bendungan Sukamahi.

Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Bogor ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019. 

Saat ini pembangunan fisiknya baru mencapai 2,67%. Bendungan Sukamahi ini kelak akan menjadi pengendali banjir di Jakarta.

Pelabuhan Internasional Patimban

Proses pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang ini baru dimulai pada bulan Juni 2018. Pelabuhan ini menempati lahan seluas 372 hektare.

Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati

Bandara yang terletak di Majalengka ini resmi beroperasi pada tanggal 1 Juli 2018.

Pembangunan berbagai infrastruktur di Tanah Pasundan ini akan menjadikan perekonomian masyarakat semakin menggeliat. Meskipun kalah di Jawa Barat pada Pilpres 2014, tidak menyurutkan tekad Presiden Jokowi untuk membangkitkan kejayaan Pasundan melalui pembangunan infrastruktur.


Suara Warga dalam Dialog Nasional

Dalam kesempatan ini, beberapa orang warga Bandung berkesempatan berdialog langsung dengan Menhub RI dan Pj Gubernur Jawa Barat. 

Dialog nasional ke-16
Acara Dialog Nasional ke-16.


Ada ibu tunggal (bukan saya!) yang mengeluh kesulitan dalam membiayai pendidikan anak-anaknya, ibu dari keluarga prasejahtera yang berharap mendapat bantuan untuk memperbaiki rumah, dan sebagainya. Mereka akan terus berjuang demi keluarga, tetapi bantuan dari pemerintah pun sangat dibutuhkan.

Sebenarnya pasti masih banyak yang ingin bertanya atau sekadar menyampaikan keluhan (di akun Facebook saya saja berderet titipan pertanyaan dan curhatan untuk disampaikan dalam Dialog Nasional ini). Sayangnya, kesempatan sangat terbatas.

Berharap tulisan di blog ini dibaca oleh pihak kementerian, saya capture saja, ya, titipan pertanyaan dari teman-teman yang berasal dari berbagai daerah dan profesi.


pertanyaan rakyat
Screenshot #1

suara rakyat

pertanyaan rakyat
Screenshot #2

pertanyaan netizen
Screenshot #3

Pertanyaan warganet
Screenshot #4
  
Salam,
Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.