Festival Batu Akik Bandung

  
Festival Batu Akik

Cincin Akik

Ketika membaca berita bahwa di Bandung akan diadakan Festival Batu Akik, saya langsung mencatatnya. Mesti dateng.

Sebelum terjadi demam massal akan batu akik ini, saya sudah lama suka dengan batu yang indah ini. Suka doang, lho, ya. Saya bukan kolektor. Dulu Bapak (alm) punya beberapa cincin batu akik. Ibu juga. 

Cuma, ketika Bapak sakit-sakitan dan kemudian banyak "gangguan" di rumah (tahun 2008-2009), cincin-cincin akik milik Bapak termasuk benda yang terpaksa disingkirkan dari rumah. 

Katanya, sih, cincin milik Bapak itu ada "isinya". Wallahu a'lam. Bapak dan Ibu sendiri, sih, nggak  pernah "mengisi" cincin-cincin itu.


Festival Batu Akik

Memasuki arena Festival Batu Akik, mata langsung blink-blink. Batu akik berbagai jenis, warna, ukuran, dan model terpampang di depan mata.

Dari batu mentah sampai yang sudah jadi, dari yang berukuran imut-imut sampai yang berukuran besar, ada di sana. 

Festival batu akik
Indahnya batu akik.

Dari batu akik bacan, pancawarna, opal, safire, pirus, sampai batu akik kecubung ada di sana. Begitu juga batu akik kalimaya, lavender, ruby, dan beraneka batu akik lainnya. Sungguh memanjakan mata saya yang sehari-hari menatap layar laptop.

Dari rumah saya sudah bertekad tak akan tergoda tapi... astagaaa... kenapa batu-batu akik ini cantik banget? Tapi untunglah semua godaan itu kalah oleh dompet saya yang slim seperti pemiliknya. Hehehe....


Batu akik di festival
Seperti arumanis, tapi ini batu akik.

Batu Akik Termahal

Saya sempat berhenti lama di beberapa stan. Oya para penjaga stannya ramah-ramah dan bisa memberikan informasi yang memuaskan. Penting, nih. Males banget, kan, kalau penjaga stannya nggak tau apa-apa.

Informasi batu akik
Informasi tentang batu akik bisa dibaca di sini.

Ketika sedang mati-matian menahan godaan gelang batu yang serasa melambai-lambai minta diadopsi, si penjaga stan berkata, "Kalau gelang yang ini biasa aja. Kalau yang itu," dia menunjukkan etalase yang lain, "ada isinya. Harganya 30 juta."

Uwoooow! Tiga puluh juta? Tapi ternyata itu bukan yang paling mahal. Ketika berjalan ke stan lain, ada  cincin yang dijual dengan harga ratusan juta. 

Denger-denger, ada yang miliaran juga. Oh, saya langsung membandingkan dengan harga rumah.
 

Batu akik dari berbagai daerah
Batu-batu mentah yang seperti kue ini berasal dari berbagai daerah. Sukabumi, Makassar, Papua, dsb. 
Berkaitan dengan ini, saya teringat sebuah berita yang saya baca di koran Republika tanggal 18 Februari 2015. 

Direktur Pusat Kajian Hadis, Ahmad Lutfi Fathullah, mengatakan bahwa menggunakan batu akik karena unsur mistik atau dikaitkan dengan sumber kekuatan dan keberkahan adalah haram hukumnya. Tapi batu akik boleh dijual dan digunakan jika karena alasan kecantikan dan keindahan. 

Selain itu, Ahmad Lutfi juga mengingatkan agar tak membeli batu akik yang mahal untuk pamer. Menurutnya, sikap pamer sama saja dengan sombong yang tak disukai oleh Allah.

Saya pribadi, sih, nggak tertarik dengan "isi-isi" di dalam batu akik itu. Namun, saya sangat terpesona dengan keindahannya. Masya Allah. Indah sekali.

Perhiasan dari batu akik
Liontin pemandangan dari batu akik bacan Garut. Satu set dengan dua cincin itu ditawarkan Rp15 juta. 

Semoga nggak ada kamera tersembunyi yang menangkap ekspresi wajah saya ketika melihat batu akik yang bermotif (seperti) pemandangan alam dan rumah. 

Yang bermotif abstrak saja sudah bikin saya cegluk-cegluk. Indahnyaaa.... Betapa Mahaindah Dia yang telah menciptakan keindahan batu-batu ini.


Di Festival bati akik
Menikmati keindahan batu akik.

Lokasi Festival Batu Akik

Jika Teman-teman tertarik untuk ke Festival Batu Akik ini, silakan langsung meluncur ke Gedung Jl. Diponegoro No. 61 Bandung. Festival yang dibuka tanggal 24 Februari 2015 ini masih akan berlangsung hingga tanggal 5 Maret 2015. 

Talkshow batu akik
Ada acara obrol-obrol tentang batu akik juga. 

Kalau pakai kendaraan umum, tenang aja. Aksesnya gampang, kok. Gedung ini persis dilalui oleh angkot Cicaheum-Ledeng dan angkot Cicaheum-Ciwastra. Angkot Sadang Serang-St.Hall lewat di dekat tempat ini, tapi nggak persis, jadi mesti jalan kaki lagi dikit. 

Bertetangga dengan Gedung RRI ini adalah Gedung Dwiwarna, Museum Geologi, dan Pusdai. Gedung Sate, Lapangan Gasibu, Museum Pos Indonesia, Taman Lansia, dan Taman Puspa Kandaga juga nggak jauh dari sini. Jadi, bisa banget tuh sekalian jalan-jalan ke sana.

Pengunjung Festival
Pengunjung berjubel. Kebanyakan bapak-bapak, sih.


Oya, katanya sih, tanggal 1-4 Maret ada kontes batu akik. Jurinya adalah para ahli yang kompeten. 

Yang nanti menjadi pemenang adalah yang mendapat nilai tinggi di delapan kategori, antara lain kejernihan batu, kesimetrisan bentuk, kekontrasan warna, keserasian, kealamian (natural), dan memiliki sertifikat resmi.

Selamat jalan-jalan di Bandung, ya.

Salam,
Triani Retno A

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.