Asma Nadia, Buku Halal dan Tips Menulis


Tips menulis dari Asma Nadia

“Menulis adalah tiket untuk mendunia.” Begitu diucapkan oleh Asma Nadia dalam talkshow di Bale Asri Pusdai, Bandung. Acara yang berlangsung tanggal 19 Desember 2016 itu merupakan bagian dari acara peluncuran Gerakan Literasi Sekolah di Bandung.

Ucapan itu meluncur ketika Asma bercerita tentang perjalanannya dalam menulis

Terlahir dalam keluarga yang serba kekurangan tak mematahkan minat Asma (dan kakaknya, Helvy Tiana Rosa) untuk membaca. 
Untungnya sang ibu mendukung minat mereka, meski terbatas pada menyediakan buku-buku bekas.

Asma pun bercerita bagaimana ketika kecil ia dan kakaknya hanya berani berdiri di depan toko buku besar. Tak berani masuk karena penampilan mereka yang kumal.

“Suatu hari nanti, buku kita yang ada di sana,” ujar sang kakak membesarkan hati.

Kini kita bisa lihat sendiri, bagaimana sepak terjang kakak beradik ini dalam dunia literasi Indonesia, bahkan hingga kancah internasional.


Buku Halal

Ada satu hal menarik yang diungkapkan Asma Nadia dalam acara yang merupakan bagian dari “Launching Gerakan Literasi Sekolah West Java Leader’s Reading Challenge” ini. 

Penulis buku yang sudah melakukan perjalanan ke 60 negara ini mengatakan bahwa ia berkomitmen menulis dan menerbitkan buku halal.

Well, kalau makanan dan kosmetik halal saya sudah tahu. Kalau buku halal?
Menurut Asma, buku halal adalah buku yang tidak memuat adegan-adegan intim meskipun tokoh-tokohnya sudah merupakan pasangan halal. Selain itu, tidak ada lelucon yang tidak pantas. Buku halal ini aman dibaca oleh siapa pun, termasuk oleh anak-anak.

Asma Nadia di Bandung
Asma Nadia dalam acara launching Gerakan Literasi Sekolah di Bandung.

Lebih lanjut Asma mengatakan keprihatinannya pada buku-buku remaja best seller yang ternyata di dalamnya memuat adegan-adegan seks dan atau ketelanjangan.

Dan repotnya, toko-toko buku kita tidak punya sensor seperti di luar negeri. Di luar negeri, kata Asma, buku-buku bermuatan erotis ditempatkan di rak terpisah. Kalau di kita, kan, tidak begitu.

Huuuft. Itu keprihatinan saya juga, sih, sebenernya. Makanya saya tetep nulis novel teenlit yang menghibur dan santun. 


Tips Menulis dari Asma Nadia

Nggak lengkap, dong, kalau penulis sekaliber Asma Nadia nggak ngasih tips menulis. 

Ada beberapa tips menulis yang diberikan oleh penulis buku Jilbab Travelers ini.
1. Manfaatkan waktu semaksimal mungkin.
2. Menulis tidak sama dengan ceramah.
3. Menulis dengan niat yang baik.
Dalam talkshow yang juga menghadirkan Tethy Ezokanzo (penulis lebih dari 150 buku anak) dan Andi Yudha Asfandiyar (pendongeng, penulis, penemu one line drawing) ini, Asma berkali-kali mengingatkan tentang pentingnya niat dalam menulis.

Tips menulis dari penulis bestseller
Talkshow Asma Nadia, Tethy Ezokanzo, dan Andi Yudha Asfandiyar
  
“Luruskan niat. Niatkan menulis sebagai ibadah agar ketika tulisan itu terbit dan bermanfaat, tulisan itu menjadi amal jariah,” ujar Asma. “Menulis adalah ikhtiar untuk membuka pintu surga.” #aamiiin….

Biar makin semangat menulis, meluncur juga ke sini ya: 


Oya, untuk berlatih menulis, bisa banget lho dengan membiasakan diri menulis diari. Menulis di Instagram dan Twitter juga bagus untuk latihan.

Biasanya, kan, kita menulis pengalaman sehari-hari di diari. Namanya juga diary

“Kalau pengalaman sehari-hari tidak menarik, kita bisa menuliskan hikmah apa yang didapat hari ini atau apa imajinasi kita  hari ini,” saran Asma memberikan tips.

Naaah…. clear, ya, bagi yang suka nulis diari.😀 Lanjut baca yang ini ya: Menulis Kisah Sejati.

Jangan remehkan pengalaman karena pengalaman adalah modal bagi seorang penulis. Pengalaman itu akan sia-sia kecuali jika dituliskan. (Asma Nadia)


Penulis Asma Nadia dan Triani Retno
Wefie dulu bentar. Mo kasih buku saya ke Mbak Asma tapi saya sendiri kehabisan stok buku :D


Salam, 


Triani Retno A

www.trianiretno.com
Penulis, Editor Freelance, Blogger 

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.