Kiat Menulis Cerita Humor dan Misteri


Kiat Menulis Cerita Humor dan Misteri


Saya pernah ditanya, gimana cara nulis cerita horor. Meskipun ada beberapa buku saya yang bernuansa horor (Cermin, The Shy, Limit, dan Dimensi), saya susah menjawabnya.

Begitu juga kalau ada yang nanya, “Novel kamu gemesiiin. Sampai kram pipi gara-gara ketawa. Gimana sih tipsnya nulis cerita lucu gitu?”

Heuheu… kalau saya bilang saya udah lucu dari lahir, kira-kira ada berapa banyak piring, bakiak, dan talenan yang melayang ke saya, ya?

Nah, kebetulan pas sedang menyortir majalah Anita Cemerlang jadul, saya menemukan tips keren dari Cahya Sadar. 

Bang Cahya Sadar ini Redaktur Fiksi Anita Cemerlang, sekaligus penulis produktif tahun ‘90an. Jadi, nggak usah diragukan lagi ya kompetensinya.

Bagi yang belum tahu, majalah favorit remaja tahun 1980an-1990an ini sudah berhenti terbit awal tahun 2000an. Majalah bekasnya pun sekarang terbilang susah ditemukan.


Tips Menulis Cerpen Humor

Suatu cerpen bisa digolongkan bertema humor kalau pembaca bisa tersenyum atau tertawa. Ada yang lucu, entah pada idenya, jalan ceritanya, situasinya, dialognya, nama tokohnya, dan lain-lain.

Gimana caranya bikin cerpen humor?


1. Temukan ide-ide yang lucu atau konyol. Bisa dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, atau khayalan semata.

2. Jangan terlalu berpegang pada logika. 

3. Nama-nama yang terkesan humor atau konyol bisa digunakan untuk menguatkan identitas tokoh-tokoh cerita. Misalnya Ujang Molor (karena doyan tidur). Untuk cerita remaja, nama-nama konyol ini harus berkelas dan akrab dengan remaja.

Majalah Anita Cemerlang
Majalah Anita Cemerlang tahun 1994.

Saya komen dikit dari tahun kekinian, ya.
Meluculah secara cerdas, bukan dengan menghina kekurangan orang lain. Saya selalu bingung ketika membaca sebuah karya fiksi yang dilabeli humor tapi isinya mengeksploitasi kekurangan fisik, “kelebihan” fisik, dan kata-kata kasar atau berkonotasi seksual. Apakah lucu itu harus menghina?

4. Kuat dalam gaya bahasa. Alat utama sebuah cerita adalah kata-kata, dirangkai menjadi kalimat. Saat berbentuk kalimat, gaya bahasa baru kelihatan. Gaya bahasa humor berbeda dengan gaya bahasa formal.

Kekhasan cerpen humor juga harus terlihat dalam dialog. Dalam dialog, kekonyolan bisa dieksploitasi.

Dalam Rubrik SOBM di Anita Cemerlang No. 472, terbit tanggal18-27 April 1994, Bang Cahya menyebutkan bahwa gaya bahasa yang digunakan dalam cerita komedi adalah gaya bahasa yang lugas dan diambil dari pergaulan sehari-hari. Jadi, wajar-wajar saja kalau melenceng dari aturan baku bahasa Indonesia. Bahasa dalam cerita komedi mesti komunikatif, kata-katanya sering digunakan sehari-hari. Di edisi 472 itu juga Bang Cahya mengatakan bahwa cerita komedi nggak selalu harus memiliki konflik. Beda dengan cerita melodrama.

Majalah Anita Cemerlang tahun 1994
Majalah Anita Cemerlang tahun 1994.



5. Pilih lokasi cerita yang memungkinkan tumbuhnya kelucuan atau kekonyolan.

6. Akhir cerita (ending) agar hal yang lucu semakin meledak, bukannya malah jadi hambar.


Tips Menulis Cerpen Misteri

Cerpen bisa dikatakan bersifat misteri jika isinya secara keseluruhan (dari pendahuluan sampai ending) selalu mengandung tanda tanya, memelesetkan dugaan pembaca, dan ending-nya tidak meninggalkan jejak yang jelas.

Gimana teknik membuat cerpen misteri?

  1. Pikirkan persoalan atau sumber misterinya. Sumber misteri yang paling sering diungkap adalah tentang harta karun, rumah peninggalan Belanda, kalung, kuburan, dan lain-lain yang bersifat supranatural.
  2. Setelah menemukan sumber misteri (atau lokasi tempat muncul dan berkambangnya hal-hal misterius), tentukan tokoh-tokoh yang akan memerankan kejadian-kejadian misterius di sana.
  3. Merangkai pokok persoalan dengan tokoh-tokoh cerita. Ini bagian yang paling pelik tapi harus dikuasai.
  4. Pakai logika oke. Tapi kalau sudah berhubungan dengan hal gaib (misterius), hal-hal yang tidak logis boleh diungkapkan.

Naaah, udah jelas, kan, tips dari Bang Cahya Sadar? Tips menulis lainnya bisa dibaca di sini, nih:


Yuk, mulai menulis. Keterampilan menulis tidak tiba-tiba datang, tidak mendadak mumpuni. Perlu latihan dan latihan. Happy writing.


Sumber
Sadar, Cahya. Rubrik “Semua Orang Bisa Mengarang: Kiat Bikin Cerita Humor dan Misteri”. Anita Cemerlang no. 496. Terbit tanggal 26 Desember 1994 – 4 Januari 1995. Halaman 72-73.

Sadar, Cahya. Rubrik “Semua Orang Bisa Mengarang: Cerita Komedi”. Anita Cemerlang no. 472. Terbit tanggal 18-27 April 1994.


Salam, 

Triani Retno A

www.trianiretno.com
Penulis Buku, Novelis, Editor Freelance

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.