Arosa Hotel Bintaro, Restonya Mantap!


Restoran Hotel Arosa Jakarta

Selesai ngopi sendirian di Ol Pops Coffee Bintaro, saya bergeser ke Hotel Arosa. Bergesernya pakai GoJek, bukan ngesot.

Kata Gmaps sih jarak ke Hotel Arrosa sekitar 1,2 km. Berjalan kaki di Jakarta yang panas terik dengan kualitas udara lagi buruk-buruknya bukan pilihan bijak.

Sayang, belum beruntung dapat Ryan Nus, sopir GoJek yang juga content creator. Hehe .… Saya penggemar konten-kontennya.

Tiba di Hotel Arosa, saya langsung ke ruang meeting di lantai 2. Padahal sudah dibilang di Ruang Rose, saya malah nyasar ke Ruang Arosa.

“Ibu dari Bareskrim?”

Lho, kok jadi Bareskrim? Wehehe .… Untung nggak langsung kepedean masuk ruangan.

Pengalaman Menginap di Hotel Arosa

Dari luar, hotel bintang tiga di kawasan Bintaro ini terlihat biasa saja. Maksud saya, bukan yang memancing jiwa foto-foto karena tampilan estetik instagramable. Letaknya persis di pinggir jalan raya, pas buat parkir dua mobil saja.

Ternyata menginap di Hotel Arosa ini sangat menyenangkan. Hotel yang dari depan tampak kecil ini memanjang ke belakang. Jika di depan hanya bisa untuk parkir dua mobil, di belakang ada tempat parkir yang luas.

Nah, ini kamar 320 yang saya tempati selama tiga hari dua malam di Hotel Arosa.

Kamar deluxe twin di Arosa Hotel Jakarta.

Kebetulan teman sekamar saya yang dari Yogyakarta berhalangan datang. Jadilah saya menempati kamar ini sendiri pada tanggal 7-9 Agustus 2023.

Sendiri di kamar hotel tuh rasanya agak deg-degan. Seneng sih, karena bebas motret dan take video buat stok konten. Tapi yaaa … ah, semoga aman-aman semua.

Kamar deluxe twin ini berukuran 19 meter persegi (ukuran ini saya lihat di situs hotel). Jendela kaca memanjang di sudut kamar membuat saya merasa senang.

Salah satu yang tidak saya sukai jika menginap di hotel adalah kamar tanpa jendela. Ada jendela tapi pemandangannya mentok ke tembok atau ke lahan kosong nan gelap juga tidak saya sukai.

Yang paling menyenangkan tentu saja ketika menginap di Hotel Hilton Mekah. Dari jendela kaca di sisi tempat tidur saya bisa melihat Masjidil Haram. Masya Allah, itu hotel dengan pemandangan terindah yang pernah saya dapat.

Di Hotel Arosa Bintaro ini, pemandangan dari jendela langsung ke tempat parkir di bagian belakang hotel yang pinggirnya diteduhi pepohonan.

Fasilitas kamar lengkap kata saya mah. Di meja kopi tersedia kopi, teh celup, gula, dan krimer dalam kemasan sachet. Tentu saja lengkap dengan air mineral, cangkir, dan ketel

Ada TV layar datar dengan puluhan saluran, lemari pakaian, nakas, lampu tidur, cermin, dan tentu saja tempat tidur. Meja di dekat jendela, bisa dipakai untuk bekerja.

Hotel di Jakarta Selatan
Sudut yang enak untuk kerja.

Wifi juga cukup kencang. Kamar saya sepertinya tepat di atas meeting room karena saya tetap bisa mengakses wifi dengan password yang sama.

Kamar mandi bersih dengan shower yang berfungsi sangat baik. Toiletries pun lengkap, dari sabun, sabun cair, shampo, odol, sikat gigi, hingga hair dryer. Sandal kamar pun tersedia. AC? Aman! Dinginnya bikin lupa kalau saya sedang di Jakarta.

Satu-satunya yang saya nggak suka adalah ketika kembali ke kamar pada malam hari. Lorong yang sunyi, sepi, dan remang-remang menyempurnakan lewah pikir (overthinking) saya.

Terlebih setelah pintu kamar terbuka, tempat untuk menaruh kunci magnetik bukan berada di sisi yang langsung terlihat ketika pintu dibuka, melainkan di sisi yang baru terjangkau jika pintu sudah terbuka lebar.

Selalu ngaderegdeg ketika membuka pintu kamar lebar-lebar dan menemukan kegelapan yang asing di dalam sana.

Barangkali bisa diakali dengan menaruh kartu magnetik lain selama meninggalkan kamar (misalnya e-money card) agar lampu tetap menyala. Sayangnya saya tidak punya kartu seperti itu.

Kartu kunci magnetik
Tempat menaruh kunci yang ini loh maksud saya.

Mungkin bisa jadi pertimbangan pihak manajemen hotel untuk memindahkan slot kunci magnetik ke tempat yang langsung terjangkau ketika pintu dibuka supaya tamu penakut seperti saya yang menginap sendirian tidak overthinking.

Baca Juga: Dua Malam di Hotel Millenium Jakarta

Dossier Resto

Review Hotel Arosa Jakarta Selatan
Sarapan di Hotel Arosa, Jakarta Selatan.

Restoran di Hotel Arosa ini melebihi ekspektasi saya. Makanan yang tersaji di Dossier Resto ini sangat beragam. Makanan khas Indonesia, ala western, dan ala Jepang bisa ditemukan di sini. Cita rasanya bisa bikin mendadak amnesia pada diet.

Agar bisa mencicipi berbagai jenis makanan yang tersedia, setiap kali makan saya mengambil dalam porsi kecil. Selain itu, sebisa mungkin tidak mengambil makanan yang sama lebih dari satu kali. Lima kali makan di resto hotel ini, ambilnya beda-beda terus.

Berikut ini empat menu yang menjadi favorit saya di Dossier Resto.

1. Bubur Ayam

Bubur ayam kuah kari
Bubur ayam tidak diaduk. Hehe....

Saya penikmat bubur ayam TIDAK DIADUK tanpa kecap dan sambal. Layaknya di resto hotel, kita bebas memilih kondimen untuk bubur. Saya memilih ayam suwir, daun seledri, dan bawang goreng.

Saya tentu saja tidak memakai kecap, tetapi mengguyur bubur ayam dengan kuah kaldu berwarna kuning. Mirip kuah opor, tetapi tanpa santan. Rasa gurih kaldunya asli bikin nagih.

2. Lontong Sayur Betawi

Lontong sayur Betawi
Lontong sayur Betawi.

Potongan lontong yang empuk diguyur dengan kuah sayur labu siam, tempe, dan kacang panjang. Semakin lengkap dengan ayam opor dan kuahnya. Dobel kuah ini memberikan rasa pedas gurih yang sangat nikmat.

3. Soto Betawi

Soto Betawi
Soto Betawi

Soto Betawi juga tak kalah lezat. Daging sapi yang tebal dan empuk dalam kuah santan nan gurih rasanya tak bisa ditolak.

Beberapa potong tomat merah memberikan sensasi rasa manis asam segar sebagai penyeimbang dalam soto Betawi ini. Oh ya, jangan lupa sedikit kucuran air jeruk limau sebagai penambah cita rasa.

4. Soto Mi

Soto mi
Soto mi. Iya, ini kurang kuah karena repot bawanya kalau berkuah banyak.

Satu lagi menu perkuahan yang perlu disebut adalah soto mi. Menu ini saya dapatkan dalam coffee break.

Karena pertimbangan ribet makan soto mi di dekat laptop, saya minta izin pada karyawan hotel untuk membawa semangkuk soto mi dari meeting room ke kamar.

Dalam semangkuk soto mi ini ada mi kuning, potongan daging sapi yang empuk, kikil tipis, dan lumpia. Lengkap dengan irisan tomat, kol, dan daun bawang. Semua itu disiram dengan kuah soto yang bening dan gurih. Tambahkan air jeruk limau agar semakin sedap.

Akhirnya, yaaa! Ketika ke Bogor bulan Juni lalu, saya tidak sempat berburu soto mi. Eh, di Jakarta malah dapat menu ini.

Jempol deh buat chef Dossier Resto ini.

Di jajaran dessert ada dua macam yang kelezatannya masih terpatri dalam benak saya.

Pertama, lapis legit yang disajikan dengan pugas (topping) krim, stoberi, kiwi, dan kacang almond cincang. Rasanya benar-benar legit. Sepotong saja tak akan cukup!

Kedua, puding. Sebenarnya, bagi saya pudingnya biasa saja. Yang membuat saya jatuh cinta adalah krim yang ada di tengah-tengah puding.

Jadi kepo, deh. Berapa ya gaji chef Hotel Arosa ini sampai memasaknya bisa sepenuh cinta begitu?

Alamat Hotel Arosa

Teman-teman yang sedang mencari hotel untuk menginap di kawasan Jakarta Selatan, bisa menemukan hotel ini di aplikasi. Saya lihat ada tuh di berbagai aplikasi OTA.

Hotel Arosa
Jl. R.C Veteran Raya No. 3, Bintaro
Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan 12330


Telepon: (021) 2273-8888
Website: www.arosa-hotel.com
IG: @arosahoteljkt

12 komentar

  1. Dari fotonya kamarnya udah berasa nyaman banget nih kak, makanan di restonya juga menggoda. Bisa jadi pilihan menginap kalau ke ibukota

    BalasHapus
  2. Kita samaan, fansnya Ryan Gojek dan bubur ayam tidak diaduk...hehe
    Teh Eno, ke Bintaro ga bilang-bilang, rumah saya 7 km an saja dari hotelnya ...lain kali kabari:) Kalau di hotel sendiri tuh, pas di lorong dan lift memang rasanya duh...

    BalasHapus
  3. Lontong sayur betawi, soto betawi. Nah, ini bikin aku mikir. Enakan mana ya sama lontong sayur padang dan soto padang? Yg betawi2 itu ku belum pernah nyicip, jadi gak bisa membandingkan.

    Tentang Ryan Nus, hihihi aku juga followernya, Mbak.

    BalasHapus
  4. Saya tim bubur diaduk dan soto dengan kiah banyak 😁. Kok sama ya mbak, kalau nginap di hotel sendirian kok rasanya gimana gitu. Penasaran dengan lapis legit bertoppingnya

    BalasHapus
  5. Sama-sama suka bubur ayam tapi saya tim bubur diaduk, Mba. Hahahah. Btw, saya punya pengalaman begini Mba, penampakan hotel biasa aja, tapi makanannya juara.

    BalasHapus
  6. Salah satu hal yang kucari waktu nginap di hotel adalah menu sarapan, hal yang wajib dicoba dan jadi alasan bakal balik lagi selain promo dan view yang sarapan ini. Karena sarapan bisa bikin mood bagus seharian dan aku pengen banget punya kebiasaan sarapan tapi mager beli atau bikin biasanya, jadi pas nginep di hotel itu sarapan wajib, wkwkwk

    BalasHapus
  7. Untuk harga segitu di jakarta cukup terjangkau ya mbak. Aku juga tim buryam yang nggak diaduk wkwk semoga nggaj jadi perdebatan ya. Btw, ini menunya khas jakarta banget berarti ya.

    BalasHapus
  8. wah, sebagai tim yg nyicipin semua menu sarapan di hotel saya bakal girang nih kesini. kalau buat sendiri luas 19 itu cukup ya kayanya, hotelnya jg kelihatan bersih.

    BalasHapus
  9. Wih seru banget menu restonya. Paling suka menginap di hotel yang menu makanannya variatif dan rasanya enak

    BalasHapus
  10. makanan-makanannya bikin mupeng banget. Penampakannya saja sudah sangat menggugah selera, kebayang kalau icip-icip langsung. Apa harus ke Arosa nih buat nyoba sensasi rasanya? hmm...

    BalasHapus
  11. Hotel Arosa Bintaro ini tempatnya cantik banget ya kak, kulinernya juga sangat menggoda

    BalasHapus
  12. Pernah kesana kebetulan dan memang hotelnya rekomen banget. Selain pelayanan hotel yang oke, restonya juga punya menu yang lezat

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.