Herpes Zoster: Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai


herpes zoster, cacar api, dan cacar ular

Pernahkah mendengar penyakit bernama herpes zoster? Banyak orang menyebut penyakit ini sebagai cacar ular (karena ruamnya berbentuk memanjang mengikuti alur saraf) atau cacar api (karena sensasi rasa panas yang ditimbulkannya).

“Oh, cuma sakit cacar. Namanya saja yang seram.”

Ups, tunggu dulu! Penyakit ini bukan “cuma” cacar. Rasa nyeri yang ditimbulkannya bisa bertahan lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Bila terlambat ditangani pun dapat berakibat serius.

Agar lebih paham, yuk kita bahas apa itu herpes zoster dan bagaimana gejalanya.


Apa Itu Herpes Zoster?

Herpes zoster adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, virus yang juga menimbulkan cacar air.

Ketika kita sembuh dari cacar air, ternyata virusnya tidak benar-benar hilang. Virus itu bersembunyi dan “tidur” di dalam saraf.

Bertahun-tahun kemudian, virus bisa aktif kembali dan menimbulkan ruam kulit khas. Inilah yang disebut herpes zoster.

Berbeda dengan cacar air yang bisa muncul di sekujur tubuh, cacar api atau cacar ular hanya menyerang jalur saraf di bagian tubuh tertentu.

Biasanya penyakit ini menyerang orang dewasa atau lansia, terutama mereka yang daya tahan tubuhnya rendah. Namun, orang muda pun bisa saja terkena penyakit ini jika kondisi tubuh sedang lemah atau stres berat.


Gejala Herpes Zoster

Gejala awal penyakit ini biasanya berupa rasa gatal atau panas seperti terbakar di area ruam akan muncul. Ruam ini mengikuti jalur saraf, sehingga sering terlihat memanjang seperti garis.

Selain gejala tersebut, mengutip dr. Tania Azhari, Sp.DVE dari Rumah Sakit EMC, ada beberapa gejala herpes zoster yang dapat dikenali, yaitu:

  • Demam ringan
  • Nyeri di bagian kepala
  • Merasa lelah tanpa sebab yang jelas
  • Sensitif terhadap cahaya

Semua orang yang pernah mengalami cacar air bisa terkena cacar ular atau cacar api ini. Namun, ada beberapa golongan orang yang memiliki risiko lebih tinggi, yaitu mereka yang berusia di atas 50 tahun, memiliki imunitas tubuh lemah, atau sedang stres.

Umumnya herpes zoster ini bisa sembuh, tetapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi, misalnya:

  • Neuralgia pascaherpes (nyeri saraf kronis)
  • Infeksi bakteri pada ruam yang pecah
  • Gangguan pendengaran, bila mengenai saraf telinga
  • Gangguan penglihatan, jika menyerang saraf di sekitar mata

Penanganan cepat oleh tenaga medis profesional sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Baca Juga: Pengalaman Terkena Cacar Api di Sekitar Mata

Cara Mencegah Herpes Zoster

Gejala herpes zoster
Herpes zoster.

Walau tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah sederhana untuk menurunkan risiko terkena penyakit herpes zoster, yaitu:

  1. Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat (makanan bergizi seimbang, olahraga rutin, tidur cukup).
  2. Mengurangi stres dan melakukan kegiatan-kegiatan positif yang menyenangkan.
  3. Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang mengalami ruam aktif.
  4. Vaksinasi.


Penutup

Herpes zoster adalah penyakit kulit yang bisa menyerang siapa saja, terutama orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penanganan cepat oleh dokter spesialis kulit dan kelamin sangat penting agar penyakit ini tidak berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius.

Dukungan rumah sakit rujukan seperti RS EMC sangat diperlukan agar pasien memperoleh perawatan yang tepat dan menyeluruh.

RS EMC memiliki fasilitas lengkap dan tenaga medis berpengalaman, termasuk dokter spesialis kulit dan kelamin yang siap menangani pasien dengan herpes zoster atau gangguan kulit lainnya.

Rumah sakit ini juga menyediakan layanan penunjang seperti laboratorium, farmasi, dan rawat inap. Dengan begitu, pasien akan merasa lebih tenang dalam menjalani proses penyembuhan.

Terkait kesehatan kulit, yuk baca juga artikel mengenai Menghilangkan Bekas Luka di Kulit.

1 komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.