Setelah sempat kaget karena harus masuk ke kampus teknik Untirta Cilegon, yang bisa dipastikan dihuni oleh banyak cowok, acara Bedah Buku Menjemput Risalah-Mu jalan juga.
Ternyata aku keliru. Anak cowok juga suka membaca novel. Malah beberapa curhat kepengen belajar menulis novel atau cerita pendek. Wuaaah....! Surprise!
Jadi penulis memang tidak melihat gender atau latar belakang pendidikan. Siapa aja bisa. Modal utama untuk bisa menulis novel atau cerita pendek adalah: TIDAK BUTA HURUF.
Ternyata aku keliru. Anak cowok juga suka membaca novel. Malah beberapa curhat kepengen belajar menulis novel atau cerita pendek. Wuaaah....! Surprise!
Beberapa acara kepenulisan lain yang melibatkanku bisa dibaca di sini:
Jadi penulis memang tidak melihat gender atau latar belakang pendidikan. Siapa aja bisa. Modal utama untuk bisa menulis novel atau cerita pendek adalah: TIDAK BUTA HURUF.
Sharing Seru
Karena acaranya sharing, jadi muncul banyak pertanyaan dan komentar yang menarik. Misalnya yang ini nih.1. Yang paling menggambarkan aku....
Dari semua novel yang udah kutulis, mana yang paling menggambarkan diri Mbak? Pasti Bodyguard Bawel, ya? Secara, bawelnya kok sama.....
2. Novel cuma fiksi kan, ya?
Buat nambah wawasan bisa baca di blogpost Untuk Kamu yang Ingin Jadi Penulis Novel.
3. Kapan waktu yang paling enak untuk nulis?
Kalo aku sendiri sih lebih suka dini hari tapi gak mesti juga. Yang penting sih jangan sambil diajak ngobrol aja.
Gimana supaya tau tema apa yang lagi disukai?
4. Sering kirim cerpen ke majalah kok ditolak melulu?
Gimana supaya tau tema apa yang lagi disukai?
5. Kenapa judul novelnya Menjemput Risalah-Mu?
Judul Menjemput Risalah-Mu dipilih karena dalam cerita ini tokoh utamanya, Salsabila, berproses untuk menjadi lebih baik sesuai dengan tuntunan agama. Yang tadinya wartawan gosip, jadi mikir lagi. Bener nggak sih kerjaan nyebarin gosip gini?
Begitu juga dengan tokoh Larasati si seleb. Setelah diguncang kasus, setelah ribut dengan Salsa yang dianggapnya tau agama tapi malah ngorek-ngorek aib orang, Laras berniat memulai hidup baru.
Novel ini sih naskah aslinya berjudul News. Tapi dengan beberapa pertimbangan, judulnya diubah oleh penerbit menjadi Menjemput Risalah-Mu.
Begitu.
Begitu.
Nggak kerasa hari udah mulai sore. Kalau nggak ingat harus segera kembali ke Bandung, kayaknya masih betah nih di sini.
Serius. Asyik banget. Anak-anak sini ekspresif banget... termasuk waktu rebutan kotak konsumsi. Hehehe... Pisss....!
Salam,
Triani
Retno A
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih sudah berkunjung. Semoga mendapat manfaat dari tulisan di blog ini.