Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet

Cara membuat daftar pustaka dari internet

Sekarang ini mencari referensi atau literatur untuk menulis menjadi lebih mudah. 

Kalau dulu sumber referensi teutama berupa buku dan media cetak lainnya. Sekarang ada internet yang memudahkan pencarian literatur ini.

Jagat internet penuh dengan informasi. Dari web berita, pemerintah, lembaga penelitian, perpustakaann digital, jurnal ilmiah, hingga blog-blog yang dikelola secara personal.

Banyak yang bisa diakses secara gratis. Namun, ada pula yang mensyaratkan keanggotaan atau harus membayar dengan nominal tertentu.

Menulis dengan referensi dari situs-situs di internet pun menjadi hal biasa. Dengan begitu, situs-situs tersebut perlu kita masukkan ke daftar pustaka.


Perlu diperhatikan pula kredibilitas situs yang kita jadikan referensi. Pastikan itu situs yang kredibel dan berkualitas. Bukan situs abal-abal atau penyebar hoax.

Menulis Daftar Pustaka dari Internet

Menulis daftar pustaka dari internet (blog atau web), tak cukup hanya dengan mencantumkan nama webnya. 

Selain mencantumkan nama webnya, cantumkan pula judul artikel, nama penulis (kalau ada), tanggal posting (kalau ada), tanggal kita mengakses atau mengunduh artikel tersebut, dan link artikel tersebut.

Pencantuman itu akan membuat siapa pun  yang membaca tulisan kita mudah melakukan penelusuran ke sumber asli. 

Tapi ... apa perlu mencantumkan tanggal kita mengakses situs tersebut?

Tentu saja. Sangat perlu mencantumkan tanggal akses tersebut. Tulisan di web, apalagi di blog pribadi, bisa diubah sewaktu-waktu oleh penulisnya. 

Berbeda dengan buku cetak yang tak bisa diubah lagi. Kecuali kalau buku tersebut dicetak ulang dengan revisi.

Bayangkan kejadian ini:

"Pendapat itu saya kutip dari blog si Thanos. Cek aja di blognya. Ini link-nya," ujar Andara.

Mendapat informasi itu, Betari langsung mengecek. Ia membaca tulisan di blog Thanos. 
Beberapa menit kemudian .... 

"Alaaa...! Kamu sih ngeles doang. Thanos nggak nulis kayak gitu, kok. Kamu aja kali yang pengen ngetop tapi pengecut. Nulis hal yang kontroversial tapi ngejadiin si Thanos sebagai tameng. Tulisan si Thanos beda sama yang kamu kutip, yang kamu bilang tulisan dia."

Andara kaget, lalu buru-buru membuka tautan ke blog Thanos. Ternyata isinya memang sudah berubah.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Sebenarya tidak sulit kok menulis daftar pustaka dari internet. Meskipun tidak sulit, bukan berarti bisa kita gampangkan atau asal-asalan saja dalam membuatnya.

Contohnya dari artikel di blog saya saja, ya. Katakanlah artikel saya yang berjudul Penulis Pemula Mendingan Self Publishing di blog www.trianiretno.com. Semua artikel di internet pasti ada URL-nya. Begitu pula dengan artikel saya tersebut.

Menulis daftar pustakanya bagaimana?

Bukan begini:

www.trianiretno.com.

Melainkan begini:
Retno, Triani. 2014. "Penulis Pemula Mendingan Self Publishing". Teras Teera, 8 Juli 2014. https://www.trianiretno.com/2021/08/penulis-pemula-mendingan-self-publishing.html  Diakses tanggal 4 Agustus 2014.

Keterangan:
  • Retno, Triani → Nama penulis yang telah dibalikkan.
  • 2014 → Tahun artikel tersebut diposting.
  • "Penulis Pemula Mendingan Self Publishing" →  Judul artikel. Ditulis di dalam tanda petik dan tidak menggunakan huruf miring (italic).
  • Teras Teera → Nama blog.
  • 8 Juli 2014 → Tanggal artikel tersebut diposting.
  • https://www.trianiretno.com/2021/08/penulis-pemula-mendingan-self-publishing.html → Tautan lengkap artikel tersebut.
  • Diakses tanggal 4 Agustus 2014 → Tanggal kita mengakses artikel tersebut.

Di buku-buku nonfiksi saya yang lamaaaa, saya belum mencantumkan selengkap ini. Yang tercantum di sana cuma link web/blog, judul artikel, nama penulis, dan tanggal posting. Sekarang saya udah tau yang bener. Horeee....  Mari kita menjadi bener bareng-bareng.

Terkait penulisan daftar pustaka ini, silakan baca juga:


Jadi, jangan sampai deh ketika menulis daftar pustaka dari internet hanya mencantumkan "google.com". Ya ampun, nggak banget itu mah! 


Salam,

Triani Retno A
Penulis buku anak, Novelis, Editor freelance

2 komentar

  1. Di Indonesia enak ya, penulisan daftar pustakanya pakemnya jelas.


    Penulisan daftar pustaka di negara lain berdasarkan pada kesepakatan, APA dkk pusing.


    Thanks ya postnya, bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih udah mampir, Dewi.

      Iya, udah diatur oleh Badan Bahasa. Tapi sayangnya masih banyak yang nggak peduli (atau nggak ngerti). Jadi aja nulis daftar pustakanya asal-asalan.

      Sebenernya kita juga pake APA Style, Harvard Citation Style, dll itu, kok, apalagi dalam penulisan karya ilmiah. :)

      Hapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.