Dari Penulis Buku Jadi Blogger

penulis buku jadi blogger

 Banyak blogger yang kemudian menulis buku. Baik buku sendiri maupun antologi bareng blogger-blogger lainnya.

Saya sebaliknya. Saya penulis buku yang memutuskan untuk menulis di blog. Btw, buku-buku saya bisa dilihat di Penulis Buku

 

Buat Blog, Ya

Buku pertama saya terbit tahun 2006. Sebuah antologi bersama para penulis Penerbit Mizan.

Ketika itu beberapa naskah novel dan kumpulan cerpen saya sedang dalam proses terbit di Mizan. Makanya saya diajak gabung nulis tentang pengalaman unik semasa SMA.

Antologi berjudul Gue Anak SMA itu dibidani oleh Benny Rhamdani sebagai editor. Selain saya, ada Luna Torashyngu dan Ari Kinoysan (silakan googling untuk tahu siapa mereka ya). Plus beberapa penulis lainnya.

Kang Benny juga yang menangani buku-buku solo saya di Mizan. Novel Men Not Allowed, kumpulan cerpen Please Don’t Go, dan buku nonfiksi remaja Tajir Selagi Muda.

Dalam proses itu, keluarlah saran darinya. “Eno, kamu bikin blog ya. Buat branding kamu sebagai penulis.”

Saya tak segera menanggapi. Blog masih sesuatu yang asing bagi saya.

Ketika itu saya nggak bisa leluasa mengakses internet. Masih harus narik kabel dari telepon rumah.

Tagihan telepon selalu membengkak mengerikan kalau dipakai untuk mengakses internet. Udah gitu, loading-nya lama dan sering hilang sinyal pula.

Saya sedikit tahu tentang blog dari sebuah majalah yang saya langgan. Sekadar tahu bahwa ada “mainan” bernama blog dan ada orang yang disebut blogger.

penulis buku di penerbit mayor
Sebagai penulis buku, saya nggak cuma menulis. Dari jadi moderator acara, juri lomba menulis, sampai mengisi acara penulisan saya lakukan. Foto diambil tahun 2017 dan 2018.

 

Akhirnya Bikin Blog

Di penghujung tahun 2007 saya pindah ke Bandung bersama kedua anak saya. Si sulung yang berusia 5,5 tahun dan si bungsu yang masih 4 bulan. Akses internet lebih mudah karena ada warnet di dekat rumah.

Saat sedang di warnet itulah saya membuat blog di platform blogspot. Bikinnya sambil melihat tutorial di Youtube. Ternyata bikinnya gampang!

Hei, siapa pun kamu yang dulu bikin tutorial itu, makasih banyak yaaa. Semoga jadi pahala jariah untukmu.

Blog yang lahir tahun 2008 itu saya beri nama takhanyanovel. Kenapa namanya gitu?

Dari dulu saya berpaham bahwa menjadi penulis itu tak hanya dengan menulis novel.

Banyak banget jenis dan bentuk tulisan yang bisa digarap dan ditekuni. Tak hanya novel.

Novel karya Triani Retno A
Sebagian buku karya saya. Yang bukan novel nggak terfoto :D

Dari zaman kuliah saya sudah penulis palugada. Apa lu mau gua ada :D Cerpen anak, cerpen remaja, feature, artikel ilmiah.

Makin ke sini makin palugada. Dongeng, resensi buku, press release dan advertorial (yang dua ini waktu saya kerja kantoran), kemudian novel dan buku nonfiksi populer.

Jadi, nggak aneh kan ya kalo blog www.trianiretno.com ini juga ber-niche lifestyle alias gado-gado? Niche palugada 😀

Sarang Laba-Laba

“Jeng, itu blogmu kok penuh sarang laba-laba, ya?” tanya Sandi Situmorang, teman saya sesama penulis buku.

Ehehehe…. Begitulah. Sejak dibuat pada tahun 2008, bisa dihitung berapa kali saya memublikasikan tulisan di blog ini.

Kalaupun ada biasanya hanya tentang buku baru atau seputar acara kepenulisan. Misalnya Bedah Buku Menjemput Risalah-Mu dan Talkshow Novel Dimensi di Radio MQFM Bandung.

Itu pun nggak tau ada yang baca atau enggak. Saya belum tahu kalau blogpost perlu dibagikan di medsos.

Saya juga belum tahu ada kegiatan yang bernama blogwalking. Boro-boro SEO. Dengernya juga nggak pernah.

Blog saya ibarat rumah yang tak diurus oleh penghuninya. Sepi, suram, dan penuh sarang laba-laba

Saya masih bersenang-senang menulis novel (setahun 1-3 novel terbit di berbagai penerbit mayor), meresensi buku anak-anak, plus menulis cerpen untuk majalah remaja dan koran.

Blog makin nggak tersentuh karena saya juga bekerja sebagai freelance editor di Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Penerbit Quanta (Elex Media Komputindo), Penerbit Mizan, dan Indie Publishing.

 

Hidup Lagi

Tahun 2014 tiba-tiba saya dapat hidayah buat menulis blog. Pemicunya mungkin rasa lelah karena sering mendapati kesalahan penulisan dalam naskah buku yang saya tangani. Penulisnya berbeda-beda, kesalahannya sama.

Karena bosen bolak-balik ngasih catatan penyuntingan, saya tulis deh jadi beberapa artikel blog. Kalau ketemu penulis lain dengan “penyakit” yang sama, saya tinggal memberikan link blogpost saya.

Ini beberapa tulisan yang saya buat pada masa itu:


Pada saat bersamaan, saya dapat banyak curhatan dari (calon) penulis muda.

Lagi-lagi, karena lelah bolak-balik menjawab pertanyaan yang sama dari orang yang berbeda, jawabannya saya tulis dalam bentuk blogpost. Kalau ada yang bertanya, saya berikan tautan tulisan saya di blog.

Lebih efektif dan efisien.

Dulu mah belum kenal pageview. Jadi nggak kepikiran sedikit pun kalo cara itu bagus buat mendatangkan pengunjung blog 😁 

blogger penulis buku
Kucing juga pengen ngeblog :D

Top Level Domain

“Mbak Eno, blognya dijadikan top level domain aja. Itu loh, yang pakai dotcom atau dotnet. Nama Mbak Eno dijadiin nama blog. Jadi branding-nya lebih dapat. Orang kalau ngetik nama Triani Retno di pencarian Google, bakal langsung nemu blog Mbak.”

Itu perkataan Haya Aliya Zaki, penulis sekaligus peresensi buku yang udah duluan nyebur ke blogging. Haya bilang kalau nama takhanyanovel itu agak susah diingat.

Iya juga sih 😅

Haya kemudian merekomendasikan sebuah penyedia hosting. Kebetulan lagi diskon pula.

Jadilah di bulan Desember 2014 blog ini resmi menjadi blog berdomain dotcom.

Oya, ketika menjadi Juara Favorit di Lomba Blog BNI tahun 2014 dan Juara 1 Lomba Blog Sunlife 2014, blog ini masih gratisan di blogspot 😊

 

Perjalanan Panjang

Tahun-tahun yang saya lewati di dunia menulis mengajarkan banyak hal pada saya. Memberikan sangat banyak pengalaman.

Mempertemukan saya dengan banyak orang baik. Juga ketemu orang-orang yang suka copy paste tulisan di sebuah blog dan mengakuinya sebagai tulisan sendiri.

Yang sering saya temukan kopasannya sih tulisan saya tentang penulisan daftar pustaka.

Dikopas plek pisan buat tugas makalah di berbagai kampus. Termasuk contoh penulisannya.

Untuk contoh penullisan daftar pustaka di artikel itu, saya menuliskan buku karya saya sendiri. Sebuah narsisme terselubung, memang 😂 

Dapat Apa dari Blog?

Januari 2021 ini sebagai TLD blog saya berulang tahun ke-6. Sekian tahun ngeblog, banyak yang saya dapatkan. Berikut ini beberapa di antaranya. 

1. Materi.

Saya ngeblog (juga menulis buku) bukan sekadar buat beli lipstik baru atau hp terbaru. Bukan untuk bisa jajan tanpa minta duit ke suami.

Saya menulis untuk mencari nafkah. Saya bukan tulang rusuk. Saya adalah tulang punggung.

Dapat materi besar itu kalau menang lomba blog. Dari uang tunai jutaan rupiah, hape, sampai umroh gratis.

dapat apa dari ngeblog?
Berangkat umroh dari ngeblog.

Alhamdulillah. Meskipun belum bisa beli rumah sendiri, sejauh ini penghasilan dari menulis (blog) bisa untuk mencukupi hidup kami bertiga tanpa perlu ngutang. Plus sesekali jalan-jalan dan staycation di hotel.


2. Teman baru.

Iya, saya banyak dapat teman baru sejak ngeblog. Tapi saya ya tetap saya. Manusia yang lebih suka memantau dalam diam. 

Manusia kayak saya gini menyenangkan atau berbahaya, sih? Kalau kata pepatah kan, air tenang menghanyutkan 😀

 

3. Pengetahuan.

Tercakup di sini pengetahuan tentang blog, tentang product knowledge, juga pengetahuan umum untuk memperkaya tulisan saya.

 

4. Manfaat bagi sesama.

Sekian tahun di dunia literasi menulis, mata saya masih selalu berkaca-kaca kalau ada pembaca yang bilang dia dapat manfaat dari tulisan saya. 

Jadi punya ide untuk melakukan sesuatu, jadi paham tentang sesuatu, jadi hidup lebih baik setelah membaca tulisan saya.

Alhamdulillah. Semoga Allah meridai.

“Menulis bisa mendatangkan pahala jariah, bisa juga dosa jariah. Kita bisa memilih, akan menulis yang bernilai kebaikan atau keburukan.”

Izinkan saya menutup tulisan panjang ini dengan kabar gembira. Buku ke-49 saya terbit bulan November 2020 kemarin. Judulnya Juz Amma for Kids dari Penerbit Noura Books. Monggo dibeli buat anak, adik, ponakan, atau cucu 😊 

juz amma for kids
Buku baru saya, terbit bulan November 2020.

Salam,

Triani Retno A

13 komentar

  1. Masyaallah.....terharu banget bisa dapet hadiah umroh. Aku juga pengen bisa seperti itu. Hebat banget mba retno bisa nulis sampai punya karya sebanyak itu.
    Btw sebagai penulis kalau di banding antara nulis blog sama nulis buku lebih asik yang mana ?

    BalasHapus
  2. Keren banget sih kamu mbaa ^^ hihi.. Sungguh layak disebut sebagai tetua di dunia penulisan.. Thx ilmu ilmu dan inspirasinya ya Mba..

    BalasHapus
  3. MasyaAllah tabarakallah, panjang juga ya mbak perjalanan ngeblognya. Emang sedih banget akutu sama yang suka copy paste, tanpa ijin dan enggak menyertakan sumber aslinya lagi

    BalasHapus
  4. walah ini mah kebalikan saya mba hehe..
    saya malah awalnya nge-blog baru dapat kesempatan punya buku. sepertinya saya harus banyak tanya ke mbadeh, karena skrg bukunya gak nambah2 (baru satu) doang hehe...

    btw, salam kenal dan stay safe mba :)

    BalasHapus
  5. sudah banyak karya kepenulisannya ya kak, pasti bener bener mateng untuk menulis blog namun kudu banget nambah ilmu macem maem lagi saat serius ngeblog hehehe

    BalasHapus
  6. Masya Allah, perjalanan panjang menjadi blogger dari penulis. Bloggernya dapat, bukunya juga jalan. Alhamdulillah.

    BalasHapus
  7. Karena masih satu visi misi juga antara penulis buku dan penulis blog yaitu sama-sama meningkatkan literasi, maka memang kalau disandingkan keduanya sangat klop, sehingga makin meluas lagi untuk tulisan yang dibuat bermanfaat bagi pembaca

    BalasHapus
  8. Keren ih bukunya sudah banyak banget, Allah SWT pasti memberi rezeki kepada kita ya Teh selama kita mau berusaha, rejeki sudah diatur tinggal menjemputnya dengan cara yg terbaik... Semoga ngeblognya makin berkah ya Teh...

    BalasHapus
  9. Wah, seandainya saya bisa sekeren ibu ini, pasti udah beberapa novel saya sejak sakit 2016 hehe tapi saya malasnya banyak. Tentang blog jg saya belum paham2 amat. Adsense aja saya gak ngerti sampai sekarang gmn pasangnya.

    BalasHapus
  10. MasyaAllah kereeen karyanya udah banyaakk. Saya juga nulis buku dulu sblm ngeblog. Cuman ngga sebanyak inii. Kerenn kak.

    BalasHapus
  11. Terharuuuuu. Teteh mulai ngeblog 2008. Lha 2008 aku masih hobi kena omel karena nggak bobo siang. Hihihi.

    Acha tuh kagum sama Teteh. Pejuang banget. Bahkan dari menulis bisa jadi jalan ninja untuk hidup bareng dua anaknya Teteh, masya Allah.

    Padamu pokoknya Acha sama Teh Eno.

    BalasHapus
  12. Saya juga gitu mbak, lama bikin blog dari tahun 2009 tapi dianggurin akhirnya 2016 baru aktif lagi. Setelah aktif dan beli domain Alhamdulillah merasakan banyak manfaat dari ngeblog. Sampai sekarang udah nagih dan cinta banget sama blogging ^^

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.