Hotel Permata, Persinggahan di Kota Bogor

Hotel Permata Bogor

Menginap di hotel di Bogor dekat Kebun Raya tidak serta-merta membuat saya bisa mampir ke tempat wisata alam tersebut.

Selain karena jadwal pekerjaan yang padat, juga karena ada agenda lain di luar pekerjaan: mampir ke kedai kopi. Kebetulan juga saya sudah pernah ke Kebun Raya Bogor.

Menginap di Hotel

Tulisan ini adalah sebuah janji pada diri saya sendiri. Ceritanya, dulu-dulu lumayan sering nginep di hotel karena urusan pekerjaan. Seperti di Hotel Rizen Premiere dan Hotel Royal Safari Garden. Cakep-cakep hotel di Bogor Puncak itu. Makanannya pun enak-enak.

Cuma, dulu itu saya belum insaf buat rajin ngeblog. Blog udah jalan sih ketika itu, bahkan  beberapa kali menang lomba blog. Tapi ya itu dia, masih nunggu hidayah buat nulis.

Mungkin karena manset eh mindset saya dulu ke hotel buat kerja, jadinya nggak kepikiran buat segera nulis pengalaman ketika menginap.

Sekalinya niat setinggi gunung untuk bikin tulisan, udah heboh foto-foto berbagai sudut yang menarik, eh saya malah “ketempelan” makhluk gaib penunggu kamar.

Cenah mah dia pengen kenalan, tapi sayanya nggak kuat dan pontang-panting lari keluar kamar. Ya gimana nggak kaget kalau pas saya ngaca di kamar, pantulan yang ada di cermin bukan wajah saya.

Tetap jadi blogpost, sih. Judulnya Kumpulan Cerita Horor di Hotel, tapi hotelnya nggak jadi saya review.

Padahal jujur sih, saya sendiri sering dapat manfaat dari review tentang hotel yang saya baca di internet. Jadi, muncul sebuah janji pada diri sendiri, akan langsung menulis pengalaman menginap di hotel. Semoga bisa jadi gambaran buat pembaca yang kelak membutuhkan tempat menginap di kota yang saya datangi.

Hotel di Bogor Dekat Kebun Raya

Review Hotel Pemata.
Mumpung sepi, foto bentar di lobi hotel.

Senang sekali ketika saya mengetahui lokasi Hotel Permata ini hanya sekitar 600 meter dari pool travel DayTrans. Saya pun tidak perlu menyeberang jalan lagi untuk tiba di hotel.

Jadi, setelah istirahat dan mampir ngopi di Kopicentrum di area Gedung Alumni IPB, saya berjalan kaki saja ke hotel di Bogor dekat Kebun Raya ini.

Pepohonan tinggi di sisi jalan menjadi peneduh yang sempurna. Dipandang mata pun terasa sejuk.

Hotel di Bogor kota yang saya tuju ini bertetangga dengan Hotel Ibis dan Hotel Grand Savero.

Kalau mereka adalah grup cerdas cermat SD (eh masih ada gak sih sekarang?), kalimat perkenalannya pasti begini, “Kami dari Regu A. Saya Permata sebagai juru bicara. Di sebelah kanan saya Savero dan di sebelah kiri saya Ibis.”

Dibandingkan hotel di kiri kanannya, bangunan Hotel Permata yang cikal-bakalnya sudah ada sejak awal tahun 1990an ini tampak lebih sederhana.

Baca Juga: Wisata Keluarga di Taman Safari Bogor

Hotel Permata Bogor

Hotel di Bogor dekat Kebun Raya.
Area semi-outdoor di lantai 2 Hotel Permata.

Kamar yang menjadi tempat menginap saya selama tiga hari dua malam (6-8 Juni 2023) adalah kamar 252. Dari lantai 2 ini ada tangga yang langsung menuju ruang rapat Emerald.

Untuk menuju resto di lantai 1 lebih baik menggunakan lift. Bukannya males jalan. Masalahnya, kalau pakai tangga malah jadi ke halaman hotel dulu, masuk lagi ke lobi, baru jalan ke resto.

Kalau pakai lift (yang cuma muat 4 orang), posisinya tidak jauh dari Resto Thirty 5. Nggak perlu muter-muter lagi.

Kamar hotel yang kami tempati tak terlalu besar. Dua tempat tidur, satu lemari yang menempel hingga ke langit-langit kamar, meja, kursi, TV, telepon.

Ada teko untuk memasak air panas, serta beberapa sachet Nescafe, teh celup, dan gula. Standar sebuah hotel, lah.

Pengalaman menginap di Hotel Permata Bogor
Kamar hotel.

Dinding kamar yang mungil ini tidak berhias macam-macam. Jujur, lega rasanya. Saya tidak suka kamar hotel yang berhias lukisan manusia atau binatang.

Ada tiga cermin berukuran besar di kamar. Selain membuat kamar terkesan lebih luas, dua penghuni kamar juga tidak perlu “rebutan” kalau mau ngaca atau dandan.

Baca Juga: Staycation di Hotel Hilton Bandung

Resto Hotel Permata

Hotel di Bogor yang ada kolam renangnya.
Kolam renang yang terletak di antara resto dan cafe di Hotel Permata.


Ada dua tempat makan di hotel ini, yaitu Resto Thirty 5 dan Spectrum Cafe. Di antara kedua ruang makan ini ada kolam renang yang tak terlalu besar.

Nggak tau, deh, itu kolam renang beneran dipakai buat berenang atau buat spot foto dan duduk-duduk cantik saja di sekitarnya.

Ada pula Daily Dose Coffee yang berlokasi di bagian depan hotel, tepat bersebelahan dengan lobi.

Dari enam kali makan di hotel ini, yang lima kali di Thirty 5. Makan malam terakhir barulah di Spectrum Café. Itu pun karena kami terlambat turun dan resto sudah penuh. Jadi, kami dialihkan ke Spectrum Café.

Keberatan? Tentu saja tidak. Malah kebetulan, karena dapat lebih banyak bahan foto. Hehe….

Makanan yang disajikan di resto hotel ini bervariasi. Di antaranya daging krengseng, rawon, sop, sayur gori, skotel makaroni, mi ayam, kwetiaw goreng, salad, dan seafood saus bangkok.

Restoran Hotel Permata Bogor
Beberapa menu yang tersedia di Thirty 5 Resto Hotel Permata Bogor.

Sayangnya, skotel makaroninya di bawah ekspektasi. Keju parut yang menjadi topingnya terlalu kering hingga menjadi keras. Bahkan saya menemukan beberapa potong makaroni yang masih keras.

Itu satu-satunya makanan yang saya ambil tetapi tidak saya habiskan. So sad. Skotel makaroni adalah makanan kesukaan saya, tapi kalau makaroninya masih keras begitu mah … makasih atuh. 

Untuk sarapan, selain menu nasi dan lauk-pauknya, ada pula roti, omelet dan sosis, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, dan bubur ayam.

Penggemar bubur ayam tidak diaduk bisa leluasa memilih dan menata toping yang diinginkan, lalu menyantapnya dengan elegan dan bahagia.

Bubur ayam ala restoran hotel berbintang.
Bubur ayam tidak diaduk.

Yang menarik, saat sarapan pada hari Rabu ada tiga macam minuman tradisional, yaitu beras kencur, kunyit asem, dan jahe. Disajikan dalam botol ala mbak-mbak jamu dan tamu bisa menuangkannya sendiri ke gelas.

Dessert yang tersedia juga sangat menggugah selera. Ada puding, slice cakes, dan pie. Enak-enak semua dan bikin lupa diet. 

Di jajaran dessert, ada menu yang ngajak berantem. Namanya es taulu. Duh, ampun Gaaan! Gue tau deh, tauuuu.
Es cincau hijau
Es Taulu, es cincau hijau bersantan yang manis dan segarrr.

Coffee Shop di Sekitar Hotel

Sebelum check out tanggal 8 Juni, saya sempatkan berjalan-jalan di sekitar hotel di Bogor yang ada kolam renang ini.

Dalam jalan-jalan pagi singkat itu saya menemukan beberapa coffee shop yang sayangnya masih tutup.

  • Kopitagram (di Bandung juga ada, tapi saya belum jadi aja ke sana).
  • Kopi Ketan Malabar. Dari luar tempatnya sederhana. Tapi namanya sungguh membuat penasaran.
  • Kopi Malabar 22. Di plangnya tertulis Coffee & Library. Bangunannya berupa rumah tua. Astaga! Saya penasaran!

Untungnya di dekat pool travel ada tiga coffee shop untuk mengurangi rasa penasaran saya, yaitu Kopicentrum, Labirin Coffee, dan Kopi Oey. 

Kopi Oey menjadi pilihan saya untuk mengisi perut sebelum perjalanan ke Bandung. Cerita ngopi-ngopinya bisa dibaca di Kopi Oey, Jejak Pakar Kuliner.

Ah, semoga di lain waktu bisa menuntaskan rasa penasaran pada kedai kopi yang belum sempat saya datangi itu.

Alamat Hotel Permata Bogor

Alamat Hotel Permata Bogor
Hotel Permata, diapit oleh Hotel Ibis dan Hotel Grand Savero.

Secara keseluruhan, pengalaman menginap di hotel di Bogor dekat Kebun Raya ini menyenangkan. Lokasi hotel yang strategis juga memudahkan untuk mencari oleh-oleh.

  • Alamat: Jl. Raya Pajajaran No.35, RT 03/RW 08, Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129
  • Bintang: 3
  • Fasilitas: Restoran, coffee shop, lift, kolam renang, ruang pertemuan, mushala, area semi outdoor di lantai dua.

Selamat menginap di Kota Bogor.

Salam, 
Triani Retno A

3 komentar

  1. Sebagai penggemar bubur aku pasti ngincer bubur saat sarapan. Kadang ada yg enak kadang ga enak. Fix mau nyoba staycation di Permata hotel hahaa

    BalasHapus
  2. Wah, kenapa fokus ke buburnya
    Aku tim bubur nggak diaduk
    Btw nyaman ya Hotel Permata ini

    BalasHapus
  3. Ya ampun aku ngakak so hard dan bacanya sambil bernada "Kami dari Regu A. Saya Permata sebagai juru bicara. Di sebelah kanan saya Savero dan di sebelah kiri saya Ibis.”
    Btw di antara semua saya penasaran sama es taulu..asli ini es ngejekin ya, "Tau lu? Kalau ga pulang aja sono!"

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.