SOHO untuk Bekerja dari Rumah

Bekerja dari rumah

Bekerja dari rumah menjadi impian bagi sebagian kalangan. Terbayang berbagai hal menyenangkan yang akan didapat.

Tiga keuntungan di antaranya adalah dapat dekat dengan keluarga, bisa menyaksikan tahap-tahap penting tumbuh kembang anak, serta tidak perlu menempuh perjalanan yang panjang dan macet untuk ke kantor setiap hari.

Ada pula yang beranggapan bahwa bekerja dari rumah bisa dilakukan dengan santai. Faktanya, sih, bekerja dari rumah tidak semulus dan sesantai itu.

Work from Home

“Kamu kan memang kerja freelance dari rumah. Beda sama kami, orang kantoran yang harus kerja dari rumah gara-gara pandemi,” kata seorang teman dengan kesal.

Paham, sih. Saya yang biasa kerja di rumah atau kerja sambil ngopi-ngopi cantik di coffee shop pun akan kesal jika dipaksa kerja di kantoran.

Satu-dua hari bekerja dari rumah memang terdengar menyenangkan. Tidak perlu macet-macetan di jalan setiap pagi dan sore hari, tidak perlu berangkat selepas Subuh dari rumah agar tidak terlambat tiba di kantor, dan sebagainya.

Kalau sampai berbulan-bulan wajar jika merasa bosan. Lebih-lebih jika rumah memang tidak didesain untuk work from home. Tidak ada ruang yang memadai untuk bekerja, suara berisik yang tidak bisa dikendalikan, jaringan internet yang lemot atau tidak stabil, dan sebagainya.

Masalah-masalah tersebut bisa diminimalkan jika sejak awal hunian idaman didesain dengan konsep SOHO.

Mengutip dari Kamus Properti Indonesia (Erwin Kallo, 2016), SOHO atau small office home office adalah hunian yang juga dijadikan sebagai kantor.

Adapun Cambridge Dictionary mendefinisikan SOHO sebagai kantor kecil yang berada di dalam rumah seseorang.

SOHO ini sebenarnya bukan barang baru. Hunian dengan konsep SOHO sudah lama ada, terutama sejak meluasnya akses internet yang membuat orang bisa bekerja tanpa harus pergi ke kantor.

Internet memang memungkinkan banyak orang bekerja secara produktif dari rumah. Biasanya, sih, untuk profesi-profesi seperti konsultan (keuangan, hukum, pernikahan, dsb.), penulis dan narablog, desainer, ilustrator, atau pebisnis online.

Baca Juga: Furnitur Minimalis, Semangat Maksimalis

Hunian untuk SOHO

Hunian berkonsep SOHO untuk bekerja dari rumah
Small office home office. Foto: Unsplash.

Pandemi Covid-19 ternyata membuat hunian dengan desain SOHO ini menemukan pasar baru.

Kantor Berita Indonesia menyebutkan bahwa Pandemi Covid-19 memicu munculnya penyesuaian desain hunian supaya masyarakat dapat lebih produktif dan nyaman dalam bekerja.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ali Tranghada, CEO Indonesia Property Watch (IPW). Menurut Ali, seperti dikutip dari detik.com, survei yang mereka lakukan menunjukkan bahwa sejak Pandemi Covid-19, desain properti mengalami perubahan besar dan lebih memperhatikan aspek lingkungan.

Berbagai jenis hunian bisa digunakan sekaligus untuk bekerja produktif. Baik itu apartemen, rumah susun, town house, rumah kantor (rukan), maupun rumah di kawasan perumahan biasa. Masing-masing jenis hunian tersebut memiliki plus minus untuk dijadikan sebagai SOHO.

Misalnya apartemen. Secara lokasi, apartemen umumnya sangat strategis di tengah kota. Suasananya tenang dan fasilitas penunjang tersedia lengkap. Namun, luas unit apartemen yang terbatas akan menyulitkan jika sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Apa pun tipe hunian yang dipilih, sebaiknya ada pemisahan ruangan antara tempat tinggal keluarga dengan ruangan untuk bekerja agar lebih kondusif dan masing-masing dapat beraktivitas tanpa mengganggu.

Jika sudah menentukan tipe hunian yang akan dibeli, langkah selanjutnya adalah survei ke lapangan agar mendapatkan yang paling sesuai.

Ada baiknya membandingkan antara beberapa hunian yang akan digunakan untuk tempat tinggal sekaligus tempat kerja, termasuk tentang pembiayaannya.

Menggunakan kalkulator amortisasi (mortgage calculator) akan sangat membantu dalam menghitung pembiayaan ini dengan memperhitungkan besaran suku bunga dan jangka waktu pembayaran.

Dalam kalkulator amortisasi ini juga terdapat fitur untuk menghitung pembiayaan ulang (refinancing) serta berbagai fitur lainnya.

Nyaman Bekerja dari Rumah

Bekerja dari rumah bukan berarti bisa bersantai-santai dan semaunya. Sama seperti bekerja di kantor, bekerja dari rumah juga memiliki target dan tanggung jawab yang harus diselesaikan tepat waktu.

Anggota keluarga dan anak-anak pun harus diberi pemahaman tentang bagian rumah yang dijadikan sebagai kantor ini agar kegiatan bekerja produktif tidak terganggu.

Bagaimana? Tertarik untuk menerapkan konsep small office home office untuk meningkatkan produktivitas kerja?

3 komentar

  1. semacam impian juga sih pengen punya rumah dengan desain SOHO mengingat saya dan pasangan memang bekerja dirumah. namun untuk itu masih dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan dana renovasi ya, hehe

    BalasHapus
  2. Kerja dari rumah ini lebih banyak tantangannya ya mbak. Memang kedengaran enak, nggak usah keluar rumah, bisa tetap bertemu dengan keluarga, ngawasin anak dll. Tapi pasti kerjanya jadi kurang konsentrasi hehe. Harus pintar cari siasat ya, dengan membuat ruangan seperti ini

    BalasHapus
  3. Aku jg lagi ngumpulin dana nih buat menyulap kamarku menjadi kantorku. Berhubung skrg freelancer, mau nggak mau ya kerja bs drmn aja. Dan tempat yg plg murah ya tinggal di rumah sendiri. Kalo laper tinggal ke dapur, capek tinggal tdr, kerja bebas ga ada yg atur. Kecuali deadline ke bos atau klien aja sih.

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.