Mengenal Lebih Dekat Pabrik Ajinomoto Karawang


Pabrik Ajinomoto Karawang

“Wah, ada Maneki Neko.”
Nico Andrias, GA Manager PT Ajinomoto tersenyum. “PT Ajinomoto ini perusahaan milik Jepang. Itu sebabnya ada Maneki Neko.”
“Simbol keberuntungan?”

Pak Nico tertawa. “Ya. Begitu yang dipercaya oleh orang-orang Jepang.”
Dalam bahasa Jepang, Maneki Neko berarti kucing pengundang. Masyarakat Jepang (dan China) menganggap Maneki Neko sebagai kucing pembawa keberuntungan dan rezeki bagi pemiliknya.
Biasanya saya melihat boneka kucing ini dalam ukuran kecil dan diletakkan di meja atau bagian atas etalase. Namun, saat mengikuti acara Blogger Goes to Ajinomoto Factory pada tanggal 7 November 2018 saya melihat Maneki Neko berukuran besar.

Blogger Goes to Ajinomoto Factory

Sebelum memulai tur keliling PT Ajinomoto Karawang, Pak Oji, Pak Nico, dan Pak Fazri Praditya terlebih dahulu memberikan informasi mengenai Pabrik Ajinomoto ini.
Di Indonesia PT Ajinomoto ini memiliki pabrik di dua kota. Satu di Mojokerto, Jawa Timur, yang telah berdiri sejak tahun 1970. Satu lagi di Karawang, Jawa Barat, berdiri pada tahun 2012. Kantor pusatnya di Jakarta, sih, sudah ada sejak tahun 1969.
Pabrik Ajinomoto di Karawang ini menempati lahan seluas 16,6 hektare. Dari lahan seluas itu, baru 70 persennya yang terpakai. 
Produk Ajinomoto yang diproduksi di dua pabrik ini juga berbeda. Pabrik di Mojokerto memproduksi Ajinomoto yang merupakan kelezatan sejati rasa umami.
Sementara itu, pabrik di Karawang memproduksi bumbu masak Masako, Saori, dan Tepung Bumbu Sajiku.
Kunjungan saya dan teman-teman blogger dari Bandung dan Jakarta kemarin itu adalah untuk melihat langsung proses produksi Masako, Saori, dan Sajiku ini.
Pabrik Ajinomoto
Pabrik Ajinomoto dlihat dari spinal way.

Sebelum mengajak kami berkeliling, Pak Fazri menjelaskan berbagai peraturan yang harus kami ikuti. Misalnya harus berjalan di jalur berwarna kuning (demi keselamatan) dan larangan memotret di area tertentu.
Kami juga diingatkan agar tidak terpisah dari rombongan. Ehk, tapi nyatanya saya sempat terpisah. Ketika rombongan sudah di ruang produksi Sajiku, saya masih di ruang produksi Masako.
Eheuheu… ngobrol dulu sama Pak Sidik dan bapak-bapak lain di Masako. Obrolan bisa lebih lama lagi kalau saya nggak mendadak nyadar tinggal sendirian di sana.
Keluar dari ruangan Masako dan melihat spinal way panjaaaang berwarna kuning saya jadi blank. Mereka ke mana? Trus, saya mesti ke mana?
Untung bapak-bapak karyawan Masako menunjukkan ke mana saya mesti pergi. Huuuft… nuhun.

Proses Produksi Ajinomoto

Karyawan di Pabrik Ajinomoto Karawang ini berjumlah 685 orang (data September 2018). Delapan belas orang di antaranya adalah manajer.
Sambil menaiki tangga spinal way untuk menuju ruang produksi Saori, Pak Nico menuturkan bahwa pekerja di bagian produksi dibagi dalam tiga shift. Dengan begitu, proses produksi berjalan terus selama 24 jam.
Dengan pengaturan demikian, Pabrik Ajinomoto Karawang ini per tahunnya menghasilkan 49.000 ton Masako, 3,6 juta kiloliter Saori, dan 24.000 ton tepung bumbu Sajiku.
Oya, untuk menuju ke ruang produksi Saori, kemudian Masako dan Sajiku, kami memang harus melalui spinal way.
Lumayan capek sih mesti naik tangga, kemudian turun lagi karena tempat-tempat produksi itu sebenarnya berada di bawah.
Ini semua demi keamanan. Jalan di bawah adalah untuk lalu lalang kendaraan. Kebayang kan ya, kendaraan di pabrik itu seperti apa.
Kalau pekerja pabrik berjalan di bawah juga, itu bisa mengganggu mobilitas kendaraan plus membahayakan keselamatan para pekerja itu sendiri.

Produk Ajinomoto: Saori, Masako, Sajiku

Maneki Neko menyambut ketika saya memasuki ruangan Saori. Seneng aja sih ke sini. Bukan karena ada Maneki Neko tapi karena salah satu varian Saori, yaitu saus tiram, adalah bumbu masak wajib ada di dapur saya.

Product Manager Saori
Saori Product Manager, Sem Edy Nugroho, menjelaskan  proses pembuatan saus Saori.

Yang digunakan dalam pembuatan saus-saus Saori (saus tiram, saus teriyaki, saus lada hitam, saus mentega, dan saus asam manis) adalah bahan-bahan alami berkualitas. 
Penjelasan pakar tentang rasa umami ini bisa dibaca di tulisan saya UMAMI, Rasa Kelima Pelezat Masakan
Dari Saori, kami pindah ke Masako. Aroma umami terasa memenuhi udara. “Bau cuankie,” kata Dydie, teman saya yang punya bisnis kuliner sambil nyengir.
Saori produksi Ajinomoto
Produk-produk Saori Ajinomoto.

Terungkaplah sudah rahasia tentang bumbu yang digunakan oleh para mamang cuankie 😀

Ada dua varian rasa Masako yang diproduksi oleh PT Ajinomoto, yaitu ayam dan daging.
“Belum ada rencana ke sana,” kata Pak Nico ketika saya bertanya tentang kemungkinan membuat Masako varian rasa baru.
Hm … berarti saya masih harus menunggu lamaaa… hingga ada Masako rasa yang ada di hati tak mungkin berdusta *dibaca aja, Say, nggak usah autonyanyi*
“Di Jawa Barat ini yang paling banyak peminatnya adalah Masako rasa ayam,” lanjut Pak Nico.
Daging sapi dan daging ayam yang digunakan untuk membuat Masako adalah daging pilihan. Sapi yang digunakan sebagai bahan baku adalah sapi lokal (lokal murni atau kawin silang) dan sapi impor yang digemukkan secara lokal. Sapi impornya ini biasanya dari Australia.
Pemotongan sapi dan ayam itu dillakukan di Pabrik Ajinomoto Mojokerto. Pabrik Ajinomoto Karawang menerimanya sudah dalam bentuk ekstrak.
Ekstrak daging sapi dan daging ayam dibuat dari daging sapi yang sudah dkeringkan. Pengeringan itu untuk menurunkan kadar air dalam daging sapi, sekaligus menurunkan risiko tercemar mikroba. Daging yang sudah dikeringkan ini kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu dan dikemas secara higienis.
Sempat tertinggal karena ngobrol dengan Pak Sidik dkk tentang produk Ajinomoto di negara-negara lain, saya menyusul ke ruang produksi  yang terakhir. Sajiku.
Sama seperti di Saori dan Masako, di sini juga tersedia spot yang instagramable buat foto-foto, penjelasan tentang produk dalam bentuk infografis, dan  tentu saja area yang tidak boleh difoto.
Ajinomoto bumbu masak berkualitas
Salah satu infografis tentang produk Ajinomoto.

“Karena ini menyangkut rahasia perusahaan,” kata Pak Nico.
Produk Sajiku ini ada dua macam. Sajiku Tepung Bumbu dan Sajiku Bumbu Praktis.  Variannya nih yang macam-macam.
Ketika pertama diluncurkan  pada tahun 1999, hanya ada dua varian Sajiku Tepung Bumbu (yaitu Tepung Bumbu Serba Guna dan Tepung Bumbu Serba Guna Rasa Pedas).
Sajiku Bumbu Praktis yang juga diluncurkan pada tahun 1999 itu ada lima varian favorit, di antaranya Opor, Gulai, Rendang.
Dalam waktu 19 tahun, varian Sajiku Tepung Bumbu dan Sajiku Bumbu Praktis ini berkembang menjadi beraneka ragam. Tak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bikin sajian praktis istimewa sehari-hari jadi lebih gampang deh.
Ruang bagi pengunjung di Sajiku ini sangat berpotensi menimbulkan rasa lapar. Pasalnya, di salah satu dinding terpasang 30 replika makanan dengan bumbu praktis dan tepung bumbu. Bagi yang minatnya di bisnis kuliner, replika begini bisa jadi pemantik ide nih. 

Replika makanan di Pabrik Ajinomoto
Replika makanan yang diolah dengan bumbu praktis dan tepung bumbu Sajiku.

Pabrik Ajinomoto Bersih dan Tertib

Area Pabrik Ajinomoto ini terlihat bersih. Bahkan air limbah produksi pun disuling dan diproses lagi agar kembali menjadi air bersih.
“Padahal kalau teknologi ini diterapkan  di luar, akan luar biasa. Kita nggak akan kesulitan air bersih,” kata seorang staf ketika saya (seperti biasa) tercecer lagi dari rombongan.
Teknologi dan etos kerja Jepang sepertinya memang benar-benar diterapkan di sini.
Bahkan ketika makan siang bersama para karyawan Ajinomoto di kantin pun, kesan tertib dan bersih tersebut tetap ada.
Hm …jadi ngimpi kebersihan dan ketertiban ini juga ada di semua sektor kehidupan. Pasti menyenangkan.
Anyway, terima kasih PT Ajinomoto, dream.co.id, dan Bandung Hijab Blogger yang sudah mengajak jalan-jalan ke sini 😊
 
Pabrik Ajinomoto Karawang, Jawa Barat
Saya dan Maneki Neko 😉

Alamat PT Ajinomoto Karawang

Jl. Harapan Raya, Blok JJ No. 1
Telukjambe Timur, Sirnabaya,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361


Salam,

Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger

4 komentar

  1. Patesan pelihara kucing hihihi

    BalasHapus
  2. Kunjungan yg mnyenangkan banget ya teh...Suka banget sama kebersihan dan kerapihannya :)

    BalasHapus
  3. Aku juga suka saori saus tiram teh hehehe. Jadi teh Eno sempat terpisah dari rombongan? Tapi jadinya dapet informasi yang lebih banyak kan, teh. Iya ih coba kalau kebersihan dan ketertibannya diaplikasikan ke semua sektor kehidupan pasti asyik. Enggak ada lagi cerita sampah berceceran dan ada yang nyerobot antrian xixixi.

    BalasHapus
  4. Ajinomoto andalan keluarga saya, Mbak Eno.
    Pokoknya saya ingat sekali iklannya Oshin hahaha.
    Sampai sekarang, Masako ayam dan sapi juga jadi andalan. masako ayam untuk sayuran tumis, masako sapi buat sayuran bersantan hehehe.

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.