Mengelola Stres Untuk Hidup Lebih Baik Bersama Mindtera

 

Mengelola stres bersama Mindtera

“…jika skor dari assesment tadi ada di kisaran 41% sampai 70%, berarti kita mengalami high stress….” Suara lembut Devy Chan itu tertangkap di pendengaran saya.

Di depan saya, setengah layar laptop menunjukkan kondisi psikis berdasarkan check up tools.

  • 0%-40% Bearable Stress
  • 41%-70% High Stress
  • 71%-100% Burnout

Setengah layar lagi menunjukkan skor yang saya dapatkan dari assesment yang baru saya kerjakan. 55,6%. 15/27 points.

 

Baik-Baik Saja?

Sejujurnya, saya sudah tahu kalau kondisi saya sedang tidak baik-baik saja. Beberapa indikasinya adalah lelah nggak jelas, sakit maag sering kambuh, sulit konsentrasi, dan sering khawatir.

Banyaknya teman yang meninggal karena Covid-19, keuangan yang menipis, biaya sekolah yang tidak mengenal pandemi, dan berbagai kecemasan lainnya.

Pernah saya tulis di blogpost Menjaga Kewarasan Saat Pandemi, saya sampai menolak banyak pekerjaan. Butuh uang tapi menolak pekerjaan? 

Aneh, memang. Tapi itulah yang terjadi pada saya.

Hingga suatu hari saya lihat Mindtera akan mengadakan sesi kelas online #SemuaBisaDikelola dengan Aplikasi Mindtera. Saya langsung daftar?

Nggak tuh. Semangat saya sedang traveling entah ke mana. Meninggalkan saya yang males ngapa-ngapain.

Tapi setiap kali saya buka Facebook, entah kenapa informasi itu muncul lagi. Baiklah, saya mendaftar. Semoga saya mendapat pencerahan dari acara itu.

Dan akhirnya hari Jumat siang tanggal 1 Oktober 2021 saya ikut acara Mindtera Bantu Kelola Hidup Lebih Baik dan #SemuaBisaDikelola

Gedabrukan pastinya karena baru teringat lima menit sebelum acara dimulai. Sampai-sampai salah dresscode. Mestinya warna ungu atau putih, saya malah pakai warna biru.

Sepertinya mempertegas kondisi psikis saya yang memang sedang tidak bhaique-bhaique saja.

Mindtera aplikasi edukasi
Belajar Stress Management at Work bersama Devy Chan.

 

Ruang yang Tenang

Kerusuhan saya mereda ketika acara dimulai. Terlebih ketika sesi kelas Stress Management at Work bersama Devy Chan, fasilitator finansial dan karier. Rasanya saya seperti memasuki sebuah ruangan yang tenang, sejuk, dan beraura positif.

“Stres tidak bisa kita hindari, tetapi bisa kita kelola,” ujar Devy di awal sesi.

Devy kemudian meminta para peserta mengisi lembar assesment untuk mengetahui kondisi diri pada saat ini.

Ada tiga pertanyaan dengan total 27 pilihan kondisi kelelahan, ketidakefektifan, dan sinisme.

Sebanyak 15 poin menggambarkan kondisi saya saat ini (tapi waktu saya baca ulang seusai sesi kelas, sepertinya ada 21 poin deh, alias 77,7%. Bukan high stress lagi, tetapi sudah burnout).

Devy Chan kemudian membahas tentang stres ini. Dari faktor-faktor penyebab stres, tipe kepribadian dan strategi untuk meningkatkan karier berdasarkan kepribadian, hingga self awareness untuk meningkatkan mindfulness.

Mindtera Aplikasi Edukasi
Devy Chan dari Mindtera.

 

Multitasking Penyebab Stres

Pernah multitasking dalam bekerja? Atau malah sering? Sering terdengar anggapan bahwa orang (terutama perempuan) yang bisa multitasking itu hebat. Keren! Benarkah seperti itu?

Multitasking tidak baik untuk kesehatan. Kita tidak diciptakan untuk multitasking karena fokus kita jadi terpecah-pecah. (Devy Chan).

Ini menarik. Saya teringat pada salah satu firman-Nya, “…apabila kamu telah selesai dari satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 7)

Dalam penangkapan sederhana saya, itu berarti mesti berfokus pada pekerjaan yang sedang dihadapi.

Nyatanya, dalam kehidupan sehari-hari saya justru terlalu sering multitasking. Happy? Efektif? Nggak. Lelah mah iya. Dan ternyata memang, multitasking ini nggak bagus buat kesehatan jiwa raga. 

Selanjutnya Devy menyampaikan hal-hal lain yang juga menjadi penyebab stres. Coba cek, apa saja yang Teman-teman alami saat ini?

Penyebab stres
Penyebab stres dalam pekerjaan.

Hm ... selain multitasking dan unspoken feelingattachment alias kemelekatan pada pekerjaan juga menjadi tiga besar penyebab stres saya. Kepikiran terus sama pekerjaan. Bangun tidur, mau tidur, lagi makan, sedang sama anak-anak, yang kepikiran selalu saja pekerjaan.

Kalau kata sahabat saya nih, "Pantes aja kamu stres, No. Semuanya mesti kamu pikirkan sendiri. Nyari nafkah sendiri, mengasuh dan mendidik anak-anak sendiri. Tambah pula sedang pandemi ya. Aku yang punya suami aja kadang stres juga, padahal saling membantu. Nggak kebayang kamu sendirian. Tapi aku percaya kamu kuat. Kamu pasti bisa melewati semua ini."


Burnout!

Stres yang terjadi berulang kali tanpa dikelola akan mengantarkan kita pada kondisi burnout. Kondisi kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.

Gimana mengetahui stres yang kita alami itu sudah menjadi burnout?

Ada tiga gejala kita mengalami burnout, yaitu kelelahan, ketidakefektifan, dan sinisme.

Iyes, itu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat assesment di awal sesi. Yang saya dapat skor 55,6% itu.

  1. Kelelahan. Mencakup kelelahan fisik, kognitif, dan emosional yang berlebihan. Kelelahan ini menurunkan kemampuan seseorang untuk bekerja secara efektif dan merasa positif.

  2. Ketidakefektifan. Mengacu pada perasaan tidak kompeten yang mengarah pada kurangnya pencapaian dan produktivitas.

  3. Sinisme atau depersonalisasi. Dalam hal ini menjauhi pekerjaan secara psikologis.         


Kondisi seperti itu tentu saja tidak bisa dibiarkan. Stres harus dikelola agar tidak telanjur menjadi burnout. Stres harus dikelola untuk hidup yang lebih baik.

Mengelola stres itu pun disesuaikan dengan tipe diri kita. Apakah tipe intrinsik (yang  motivasi kerjanya datang dari dalam diri sendiri) atau tipe ekstrinsik (yang motivasi kerjanya datang dari lingkungan sekitarnya).

Berbeda tipe maka akan berbeda pula cara mengatasi stres.

Untuk membantu mengelola stres, mengembangkan diri, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia itulah Mindtera Aplikasi hadir. Tentu saja, dengan fasilitator yang andal dan kompeten di bidangnya.

Mindtera, aplikasi edukasi untuk pengembangan diri.

 

Mindtera Aplikasi

Mindtera Aplikasi adalah aplikasi edutech pengembangan diri melalui multiple intelligence pertama di Indonesia. Aplikasi ini bisa diunduh di android. Pengguna iPhone juga bisa mengunduh aplikasi ini di IOS.

Mindtera didirikan oleh Tita Ardiati dan Bayu Bhaskoro pada tahun 2021. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan kecerdasan sosial, emosional, dan fisik. Segmen yang dituju adalah individu dan perusahaan.

Kalau mau ngintip website-nya dulu sebelum menginstal aplikasi ini di smartphone, langsung saja ke www.mindtera.com

Mindtera Aplikasi Edukasi Pengembangan Multiple Intelligence atau platform edukasi untuk belajar kecerdasan emosi, sosial, fisik, dan pengembangan diri seputar keluarga, cinta, dan kerja.

Ada berbagai kelas yang bisa kita ikuti di aplikasi Mindtera ini. Kelas-kelas itu dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu Kerja, Cinta, Keluarga, Fitness, dan Self Mastery.

Mindtera aplikasi edukasi multiple intelligence
Mindtera, aplikasi edutech pengembangan diri melalui multiple intelligence.


Kategori Kerja, misalnya. Dalam kategori ini ada kelas Seni Berbicara Tanpa Persiapan, Burnout di Pekerjaan, Menulis di Sini Kini, Berbicara dengan Percaya Diri, Memahami Budaya dan Lingkungan Kerja, dan Apakah Kamu Toxic Handler di Kantor?

Setiap kelas di kategori Kerja ini terdiri atas beberapa sesi. Setiap sesi disajikan dalam bentuk video.

Wah, berarti mesti menyediakan waktu khusus ya buat ikut kelas yang kita minati?

Iyes, tentu saja. Tapi tenang, nggak akan menyita banyak waktu kok. Mindtera - Program berjenjang tidak lebih dari 5 menit sehari dan dibawakan oleh fasilitator profesional dan berpengalaman.

Ada beberapa kelas yang saya ikuti. Bukan kemaruk, tapi karena saya ingin menyudahi kondisi burnout saya dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Favorit saya saat ini adalah Kelas Menulis di Sini Kini dengan fasilitator Ryu Deka.

Saya memilih kelas ini bukan karena saya penulis buku dan blogger. Namun, karena saya butuh pencerahan agar bisa kembali menikmati setiap tahap, setiap detail, dalam pekerjaan saya.

Menulis bukan hanya membuat kita mengurai emosi tetapi juga belajar bersyukur. Bersyukur karena diberikan tangan untuk menulis. Bersyukur karena masih mempunyai waktu untuk menulis. (Ryu Deka)

Setiap sesi hanya membutuhkan waktu 3 menit. Setelah selesai satu sesi, tidak bisa langsung tancap gas ke sesi berikutnya. Sesi berikutnya terkunci dan baru baru bisa diakses esok harinya.


Kelas Menulis di Sini Kini
Berlatih menulis sebagai self healing.


Kelas-kelas yang lain pun sama. Semua disajikan berjenjang, tahap demi tahap, 5 menit sehari.

Yang belum-belum sudah saya pelajari di Mindtera aplikasi ini adalah bersabar dan menikmati setiap prosesnya.

Mindfulness. Menikmati setiap proses. Menikmati setiap aktivitas yang saya lakukan.

Tentang mengelola stres bersama Mindtera ini juga bisa ditonton di kanal Youtube saya.

 


Semua Bisa Dikelola

Beberapa kali mengikuti sesi kelas di Mindtera Aplikasi, terasa ada rasa hangat dalam diri saya. Ada percikan semangat yang perlahan mulai tumbuh lagi.

Mindtera meyakinkan bahwa perasaan dan pikiran kita bisa dikelola untuk kehidupan yang lebih baik. Mengembangkan potensi diri, meningkatkan karier, memperbaiki hubungan dengan keluarga dan diri sendiri.

Siapa sih yang nggak ingin kualitas hidupnya lebih baik? Siapa sih yang nggak ingin hidup tenang dan bebas dari stres? Siapa sih yang nggak ingin kariernya meningkat?

Pasti semua ingin, deh. Teman-teman juga pasti ingin, kan?

Yuk, sama-sama berkesadaran dalam kehidupan sehari-hari. Sama-sama pula kita mengelola stres untuk hidup lebih baik.

 

Salam,

Triani Retno A

69 komentar

  1. #SemuaBisaDikelola Dengan Aplikasi Mindtera: Kelola Stress Dengan Berkesadaran

    BalasHapus
  2. Aplikasi makin canggih aja ya, ada juga yang kayak mindtera ini bermanfaat banget ya buat mengelola stress. trims infonya mam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bermanfaat banget, Kak. Cobain deh. Hati terasa tenang dan tercerahkan setelah ikut sesi kelas di Mindtera :)

      Hapus
  3. Asyik ya mindtera ini. Selain memberi asupan kognitif juga secara psikis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi, Kak, karena pintar aja belum cukup 😊

      Hapus
  4. Kaum mamak biasanya yang sering rentan stress,apalagi seperti aku yang baru memiliki anak masih minim ilmu, dilanda stress ditambah kurang support orang sekitar kadang bikin down. Trims infonya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tetap sehat lahir batin ya, Bun. Cobain ikut relaksasi di Mindtera aplikasi ini deh, Bun.

      Hapus
  5. Wah sayang saya gak ikutan kelasnya kemarin. Ternyata bagus banget materinya ya. Memang stress bisa menimpa siapa aja, yang penting bisa mengelola stress supaya hidup tetap berjalan ya. Semangat Mbaak!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cek di IG Mindtera aja, Yus. Sering ada kegiatan gitu kok. Barangkali pas waktunya cocok juga.

      Hapus
  6. Mengelola stres ini memang perlu bekal dan pengetahuan yaa. orang nyuruh sabar-sabarin juga saya nggak suka karena jelas ini bukan sekadar harus sabar. DIbilang kamu kuat pun saya nggak suka, karena jelas kita sedang tidak baik2 saja, which is ya butuh bantuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar aja nggak cukup ya, Kak. Paling kesel tuh kalo tau kita lagi nggak baik2 trus ada yang nyolot ceramah.

      Hapus
  7. Multitasking nggak selalu bagus ya kak berarti. Malah bisa bikin stres. Daku juga pernah mengalami itu, sampe membuat migren.
    Akhirnya daku kerjakan satu² dan lakukan dengan happy, Alhamdulillah gak bikin sakit kepala lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Mbak. Dulu juga aku ngerasa multitasking itu keren banget. Tapi makin ke sini rasanya makin lelah.

      Hapus
  8. "Multitasking tidak baik untuk kesehatan. Kita tidak diciptakan untuk multitasking karena fokus kita jadi terpecah-pecah."


    Hahahaha .. padahal kalo gak gitu bakal lama selesainya wkwk

    BalasHapus
  9. Stres itu perlu dikelola ta mbak
    karena berkaitan dengan kesehatan mental kita juga
    dan kadang juga berdampak dengan kesehatan jasmani juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak. Banyak sakit fisik yang berawal (atau diperparah) dari stres :(

      Hapus
  10. Multitasking kelihatannya keren tapi aslinya bisa jadi bom waktu karena bikin stress. Apa-apa harus dikerjakan sendiri, kan makin hari makin lelah hati, pikiran, tenaga dan lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Yang kurasakan sih dalam jangka waktu pendek baik2 aja. Tapi makin ke sini makin nggak beres.

      Hapus
  11. Setuju banget, stress emang harus dikelola dengan baik biar menimbulkan efek yang baik untuk diri kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Bukan keuangan doang yang kudu dikelola.

      Hapus
  12. Seru ya mbaa kemarin ikutan sesi mengelola stressnya. Aku juga dapat banyak sekali masukan dan ilmu pengetahuan di sana. Yg lebih penting lagi sekarang jadi lebih bahagia jalani pekerjaan dan hobi :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa...keren acaranya. Sayang nggak ada rekaman YTnya, ya. Padahal pengen nonton ulang.

      Hapus
  13. Menarik, penting banget nih kayaknya biar gak overthingking mulu. Haha. Stress pun bisa dimanajemen dengan baik yaa, karena dampak negatif stress ini bisa menjalar kemana-mana.

    BalasHapus
  14. hyaaa, sayang kemarin gak lihat iklannya ini, padahal ingin belajar mengelola stress juga.
    secara gak tahu nih tingkat stress saya udah ada dimana, jangan-jangan udah burnout juga tapi saya terus pura-pura baik-baik saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah....kelewat ya, Mbak. Coba lihat-lihat IG Mindtera aja, Mbak. Kelihatannya mereka sering bikin acara begini. Semoga bisa ikut di kesempatan berikutnya ya, Mbak.

      Hapus
  15. Setuju banget ini, teh..
    Butuh uang tapi gak ingin berantakan dan stres, kudu di maintenance sendiri dan semoga dengan menejemen yang baik, kita semua sehat jiwa raga.
    Mindtera akan membantu maintenance kapan saja di mana saja.

    BalasHapus
  16. Multitasking yang dikatakan sebagai salah satu kehebatan perempuan, rupanya serupa pisau kecil bermata tajam yang biasa diumpetin para perempuan jepang jaman edo di balik kimononya ya. Serasa hebat tapi membunuh alias bikin stres. Aku jadi penasaran deh sama Mindtera.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya. Seperti itu perumpamaannya, Cha.
      Coba atuh kepoin IG Mindtera. Banyak info bagus di sana.

      Hapus
  17. Hape aja kalo dipake multitasking suka ngehang, orang juga suka ngehang alias bisa stress ya, pantesan kalo nyuci sambil ngetwit, sambil masak, gada yang kelar cepet ternyata memang mesti satu-satu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Teeeeh. Sering baca komen temen2 di FB, mungkin maksudnya curhat lucu-lucuan tapiiii.... Kayak gini loh:
      Mecahin telur, isinya dibuang, cangkangnya dimasukin ke wajan.
      Ngupas bawang, bawangnya dibuang, kulitnya diulek.
      Maunya masak nasi tapi berasnya malah dimasukin ke kulkas.
      Dsb.

      Hapus
  18. keren juga kelas kelas nya ini ya kak, ada banyak soft skill yang perlu banget dimiliki saat ini. disini bisa juga menjaga diri bisa tetap waras ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren banget, Mas. Alhamdulillah bisa ikut kelas ini.

      Hapus
  19. Hmm ternyata multitasking itu gak baik ya buat kesehatan jiwa dan raga kita. Bisa menyebabkan stres. Jd pengen dwload aplikasi Mindtera. Pengen tahu cara ngatasi semua itu. Mksh ya mba insightnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, coba aja donlod aplikasi Mindtera. Insya Allah banyak manfaatnya.

      Hapus
  20. Aplikasinya masih baru banget ya tapi pastinya dibutuhkan banyak orang apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Banyak yang butuh mengembangkan dirinya termasuk mengelola stress dan Mindtera ini bisa jadi salah satu solusinya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, masih fresh aplikasinya :) Tapi sejak awal sudah dipersiapkan secara matang. Salut banget sama anak-anak muda di balik Mindtera ini.

      Hapus
  21. Multitasking penyebab stres itu benar banget sih mbak. Tanpa di sadari kita sebagai perempuan melakukan hal tersebuyt bertahun-tahun ya. Eh ternyata sekarang ada Mindera untuk membantu kita healing hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Mbak. Pengalamanku sendiri sih di tahun-tahun awal multitasking itu rasanya baik-baik aja. Otak tuh seperti bisa
      Tapi makin ke sini malah makin keteteran. Pengennya fokus aja pada satu pekerjaan.

      Hapus
  22. Saya baru tahu soal Mindtera
    Sepertinya harus dicoba supaya tidak stress selama di rumah
    Apalagi anak anak sangat aktif sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mindtera ini memang masih baru kok, Amma. Tapi sepengalamanku sih bagus banget buat relaksasi.

      Hapus
  23. Pas banget nih kak dengan yang kubutuhkan. Mengelola stress.. anak2 semakin Gedhe semakin susah dikasih tahu, juga beban kerja yang kadang bikin buat emosi. Otw download aplikasi mindtera nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wehehe....anak-anak usia berapa pun selalu membawa "tantangan" sendiri. Yuk, ambil jeda dan menenangkan diri di Mindtera :)

      Hapus
  24. Menurutku pas lagi masa-masa down atau stress gitu kita perlu banget ada seseorang yang menyadarkan betapa berharganya diri kita ini. Jangan malah sampai khilaf, lalu terjadi sesuatu yang enggak diinginkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak. Yang penting lagi, bukannya "menginjak teman" untuk membuat diri kita terlihat berharga.

      Hapus
  25. Asyik ya sekarang udah ada aplikasi yang bisa membantu untuk release stress. Emang bener multitasking tuh bikin kita nggak mindful, tapi masih aja sering dilakukan. Alasannya biar cepet kelar, padahal malah bisa bikin nggak fokus dan kerjaan makin lama kelarnya, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Aku pun masih sering melakukan multitasking walaupun seringnya malah ambyar :(

      Hapus
  26. ya ampun aku nyesel melewatkan acara ini, padahal udah punya rencana mau ikutan tapi entahlah kok bisa lupa. Tapi untunglah aku bisa membaca materinya disini...

    BalasHapus
  27. kayaknya saya di posisi yang sama ama mb aretno nih. Bangun tidur mau tidur mikirnya kerjaan mulu, trus bawaannya khawatir, sering lupaan. berarti saya di posisi stress ya. Perlu mindtera nih kayaknya

    BalasHapus
  28. katanya perempuan memang hebat karena bisa multi tasking, tapi nyatanya jika terus-menerus multi tasking jadinya kerjaan juga ada yang sering kelewat karena kurang fokus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesekali mungkin hebat ya, Mbak. Tapi aku pribadi sih kelamaan multitasking rasanya lelah banget :(

      Hapus
  29. Training dan workshop yang usefull saat ini tuh yang begini-begini deh. Berbau mental health dan relaksasi serta introspeksi.

    BalasHapus
  30. Aq banget nih mbak, tiap mau tidur ngecek kerjaan udah beres apa nggak, pas bangun gitu juga mikirnya kerjaan apa aja yang harus kelar hari itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai kebawa mimpi juga pernah akutuuuu :( Iya, kerjaannya kebawa sampai ke dalam mimpi.

      Hapus
  31. Mbak, gimana mau ikut acaranya? Aku pengen deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba rajin-rajin lihat Instagram Mindtera, Lia. Sering ada kegiatan menarik. Pekan lalu kalau nggak salah ada lagi deh acara begini. Siapa tahu ke depannya bakal ada lagi,

      Hapus
  32. Serasa menemui psikolog ya, Mbak. Setiap kita pastinya pernah mengalami stress. Dan, memang harus bisa mengelola stress dengan baik agar gak berkepanjangan. Thanks to Mindtera, yang menjadi solusi menangani stress, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Setidaknya Mindtera bikin lebih tenang.

      Hapus
  33. Kemarin aku coba aplikasinya. Tapi masih yang gratis, belajar pernapasan ATO jeda ya namanya? Yg jelas2 berbayarnya belum aku ikutin. Nanti aja, saat memang bener2 membutuhkan.

    Tapi setuju Ama coach nya, stress bisa dikelola, walopun memang ga gampang. Apalagi bagi yang telanjur sudah merasa burnout . Menurutku tetep butuh bantuan untuk bisa merelease tekanan2 nya. Bagus sih kalo skr ada aplikasi yang membantu begini. Jadi bisa diakses kapan aja di mana aja, tanpa harus DTG ke tempat2 spesialis yg biasanya pasti jauh lebih mahal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa. Kita coba yang via aplikasi aja dulu. Kalau masih juga tak terbantu, baru deh konsultasi tatap muka.

      Hapus
  34. Biasanya kan kalau aplikasi lain itu bagaimana mendapatkan nilai yang bagus dan kualitas akademik yang baik. Nah, mindtera ini beda ya lebih ke arah pengelolaan emosional ya. Menarik sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Emosi juga penting banget buat dikelola :)

      Hapus
  35. Ternyata multitasking kurang baik ya buat kesehatan. Selama ini aku justru terbiasa bekerja multitasking. Kudu mulai diubah pelan2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga dulu ngerasa keren banget kalo behasil nyelesein banyak pekerjaan sekaligus. :)

      Hapus
  36. Pas banget aku lagi mau bener2 manage stress dengan seoptimal mungkin. Otw download mindtera. Dari namanya aja udah cantik yaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Ssst, merhatiin nggak. Nama Mindtera ujungnya mirip dengan nama blogku :D

      Hapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.