Petik-Petik Tanaman Sayuran di Halaman

 

tanaman sayuran di halaman rumah

Saya termasuk yang senang melihat tanaman hijau di halaman rumah. Mungkin karena semasa kecil saya terbiasa dengan banyak tanaman di sekitar rumah. Mungkin karena terasa sejuk saja di mata, plus adem di hati.

Halaman rumah yang sempit bisa diakali dengan menanam bunga dan sayuran di pot. Tanaman sayuran dipilih karena umumnya sudah bisa dinikmati hasilnya dalam waktu relatif singkat.

 

Berkebun di Halaman Rumah

Halaman rumah saya juga kecil, tapi masih ada tempat untuk sekadar nanem-nanem sayuran di pot. Kebetulan di rumah ada banyak pot nganggur.

Bapak saya semasa hidup sangat senang berkebun. Ketika kami masih tinggal di Banda Aceh, bapak punya kebun yang cukup luas. Ditanami pohon buah-buahan dan sayur-sayuran. Padahal, halaman rumah pun sudah dipenuhi tanaman sayuran.

Di Bandung, halaman rumah kami kecil saja. Tapi bapak tetap senang berkebun. Lebih-lebih setelah pensiun.

Anggrek yang kata orang susah pun di tangan bapak jadi subur. Berbunganya pun rajin sekali dan banyak.

Setelah bapak meninggal, tak ada yang meneruskan “tangan dingin” bapak. Di halaman tinggal tanaman-tanaman yang lebih mudah dirawat.

Ibu juga lebih senang bertanam tanaman yang daunnya bisa dimakan atau dijadikan obat.

 

Tanaman Sayuran di Halaman Rumah

Tak banyak sayuran yang bisa dipetik dari halaman rumah. Meskipun begitu, senang rasanya memasak dari tanaman sayuran di halaman.

Sayurannya dijamin segar, nggak disemprot pestisida, dan … hemat di kantong. Hehe … tinggal petik, petik, petik, cuci bersih, lalu dimasak deh.

Yang kerap kami masak sebagai sayuran adalah daun pepaya jepang, bunga turi, kenikir, dan kemangi. Kadang-kadang juga daun mengkudu dan daun belimbing wuluh.

Pohon turi
Pohon turi.

Daun belimbing wuluh disayur?

Hihi … iyaaa. Daunnya direbus dulu sampai lunak. Setelah ditiriskan baru diiris-iris dan dimasak lebih lanjut. Biasanya saya tumis pakai duo bawang, cabai, dan ikan asin.

Cuma, tekstur daun belimbing wuluh ini memang agak bandel. Nggak selunak daun pepaya jepang.

Selain tanaman sayuran yang sengaja ditanam itu, ada pula yang tumbuh liar. Nyempil-nyempil di antara tanaman lain, dekat saluran air, atau di mana saja ada bidang yang memungkinkannya tumbuh.

Daun suruhan alias daun sirih cina, misalnya. Meskipun tumbuh liar, daun ini enak disantap sebagai lalap. Kadang-kadang saya juga memasukkan daun suruhan ini sebagai bahan omelet.

daun suruhan bisa dimakan
Daun suruhan. Enak dimakan sebagai lalap.


Dari beberapa literatur yang saya baca, daun suruhan ini ternyata tinggi antioksidan. Bagus juga untuk menurunkan kolesterol dan asam urat.

 

Sayuran Setiap Hari

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk rutin makan sayur-sayuran, merupakan salah satu cara menjaga kesehatan. Plus rutin berolahraga ringan, mengonsumsi vitamin C dan vitamin b complex, serta mengurangi begadang.

Secara umum, mengonsumsi makanan berserat tinggi ini baik untuk pencernaan. Urusan buang air pun jadi lebih lancar.

Di laman Germas Kementerian Kesehatan RI disebutkan manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dari mengonsumsi sayuran. Di antaranya nih:

  • Menjaga kesehatan mata.
  • Mempertahankan berat badan agar tetap seimbang.
  • Mencegah dan mengurangi stres yang berlebihan.
  • Detoksifikasi.
  • Mencegah penyakit kanker dan jantung.
  • Membuat kulit lebih sehat.

Bosan makan sayuran? Bisa diatasi dengan memasak jenis sayuran yang berbeda dengan resep yang berbeda pula.

 

Resep Tumis Daun Pepaya Jepang

Sebagai penutup, saya bagikan resep tumis daun pepaya Jepang yang biasa kami masak. Barangkali kan ada yang mau mencoba :)

Daun pepaya jepang ini mengandung protein, zat besi, serat, dan vitamin C yang lebih banyak daripada bayam, lho.

Tanaman sayuran di hakaman rumah
Pohon pepaya jepang.


Oya, meskipun namanya “daun pepaya”, daun pepaya jepang ini nggak pahit. Berbeda dengan daun pepaya yang biasa. Tekstur daun pepaya jepang pun lebih lunak.

Jadi, nggak perlu khawatir sayurnya akan terasa pahit. Yaaa … kecuali kalau ketika memasak ada kenangan pahit dicampurkan ke dalamnya.

 

Bahan

  • 250 gram daun pepaya jepang. Rebus dan beri garam untuk menghilangkan getahnya. Setelah itu ditiriskan dan diperas. Baru kemudian diiris-iris.

  • Ikan asin jambal (di Bandung disebutnya gitu. Nggak tau di daerah lain). Bisa juga pakai teri asin. Digoreng garing, trus sisihkan.

  • Tempe semangit (kalo pas ada. Kalo nggak ada ya lewatkan aja), potong-potong kecil.

Tumis daun pepaya jepang
Tumis daun pepaya jepang.

 

Bumbu

  • 3 siung bawang merah, iris tipis.
  • 3 siung bawang putih, iris tipis.
  • 2 cabai merah, iris tipis.
  • 3 cabai rawit, iris tipis (kalau ingin lebih pedas daripada kejulidan netizen, tambah aja cabe rawitnya).
  • Garam secukupnya.
  • Saus tiram.
  • 1-2 lembar daun salam (ini juga saya tinggal metik).

 

Cara memasak

Tumis bumbu yang sudah diiris. Pakai sedikit minyak aja ya. Ingat, kita menumis bumbu, bukan menggoreng isu.

Setelah itu masukkan daun pepaya jepang dan tempe semangit, aduk rata. Tuang sedikit air. Tambahkan saus tiram dan sedikit garam. Aduk rata. Tunggu sampai airnya tinggal sedikit. Lalu masukkan ikan asin jambal atau ikan teri goreng.

Aduk lagi sebentar. Selesai.

 

Segar di Mata, Sehat di Badan

Tanaman sayuran di halaman rumah bukan cuma menyegarkan mata. Tanaman jenis ini juga bisa diolah menjadi makanan sehat, hemat, dan lezat.

Teman-teman punya pengalaman apa nih tentang bertanam sayuran di halaman (atau teras) rumah? 


Salam, 

www.trianiretno.com

19 komentar

  1. Astaga. Baru tahu daun suruh cina ini bisa nyembuhin penyakit asam urat + kolesterol ya kak. Aku dari beberapa bulan lalu cari tumbuhan ini. Padahal tumbuhan itu tumbuh liar di pekarangan loh. Sering banget aku cabutin krn ganggu tanaman. Ternyata khasiatnya luar biasa toh.

    BalasHapus
  2. saya baru tahu daun suruhan ini namanya dan bisa dijadikan lalapan ya ternyata mba, di tempat saya banyak tumbuh bebas gitu mba. Wah saya juga suka banget dengan tumis daun pepaya Jepang ini

    BalasHapus
  3. Duhh jadi inget ayahku yang suka banget berkebun dan ambil hasil kebunnya buat urusan dapur, dan hasilnya itu emang nyenengin banget semuanyaa, enak dimasak dan puas gitu lihatnya kalau dari hasil kebun sendiri ya mba

    BalasHapus
  4. Aku juga suka berkebun kak, dan halamanku juga super sempit. Tapi aku tetep berkebun sih walau di lahan sempit. Healing aku menikmati yang ini ini, hehe

    BalasHapus
  5. Wkwk,, auto ngakak ketika kenangan pahit masuk didalamnya.. Masakan yg enak pun jadi pahit ya mba kalo masih ada kenangan pahit yg tertinggal :D
    Btw, keren mba bisa menanam dan mengolah daun yg dihalaman.. Kalau aku mingkin cuma cabai deh.. Hihii

    BalasHapus
  6. Belum pernah tahu daun suruhan bisa buat lalapan. Di jatim jateng belum pernah lihat sih. Apa mungkin banyak daerah jabar ya.

    BalasHapus
  7. Daku ada tanaman belimbing wuluh. Yang suka dimanfaatkan buah belimbingnya aja buat gulai ikan.
    Ternyata daunnya juga bisa diolah ya dengan cara tumis. Hmm, baiklah mau dieksekusi hehe

    BalasHapus
  8. Daun pepaya, pas diambil kaya yang banyaaak gitu yaa, teh..
    Pas dimasak, jadi menyusut.
    Tapi aku gak percaya ada daun pepaya gak pahit. Aku mau main ke rumah teteh dulu, cobain resep tumis daun pepaya Jepang-nya.

    Yuummm~

    BalasHapus
  9. Wah banyak sekali manfaatnya tanamannya yah kak, selain bisa untuk obat obatan bisa juga buat tambahan makan, thankyou infonya kak

    BalasHapus
  10. Saya juga senang nanam-nanam di halaman rumah. De depan nanam tuh daun pepaya jepang. Enak banget ditumis atau cuma dilalap pun tetap maknyus

    BalasHapus
  11. Selain enak dipandang bisa langsung diolah jadi masakan yaa kak. Seruuu, saya juga nanam di rumah tapi kebanyakan nanam bunga sih hehe

    BalasHapus
  12. Kalau udah terbiasa liat ijo-ijo di rumah terus gersang, aneh ya. Apalagi kalau punya tanaman sayur, pengen apa-apa tinggal metik. Fresh dari pohonnya

    BalasHapus
  13. Saya pas baca bagian daun pepaya jepang, saya langsung bergumam, pasti pahit juga nih. Ternyata tidak ya, Mbak. Soalnya saya sering makan daun pepaya biasa, itu pun dimasukkan ke pecal. Prosesnya juga diremas-remas pake air garam. Kalau daun belimbing wuluh belum pernah. Nah, paling sering daun kelor, karena ada di halaman rumah saya hehehe.

    BalasHapus
  14. Mama dan bapakku lagi seneng banget nanam-nanam di halaman rumah. Nggak pake pot karena halaman rumahku langsung tanah gitu.

    Wuih, daun pepaya tu emang agak pait-pait gimana gitu. Tapi nagih banget, euy. HEhehe

    BalasHapus
  15. Beberapa tahun yang lalu saya juga rajin menanam sayuran di pekarangan rumah. ada terong bayam kangkung dan lainnya tapi sekarang kok ada banyak kemalasannya yang melanda. Padahal kemanfaatan sayuran di pekarangan rumah ini nyata

    BalasHapus
  16. saya punya sepertak kecil halaman yang masih kosong, Ya ampun nggak sempat-sempat mau bercocok tanam. Padahal pengin bangetlah nanam pepaya, sereh, lidah buaya, atau kankung hidrophonic gitu, biar nggak beli sayur di warung lagi.

    BalasHapus
  17. Wah, baru tau kalau daun belimbing wuluh bisa dimasak. Aku punya pohonnya, tapi seringnya pakai buahnya aja, Mbak. Tumis daun pepaya + teri aku suka banget. Daun sirih cina juga sering kurebus dan minum airnya. Alhamdulillah ya, kalau di halaman banyak tanaman kayak gini tinggal petik aja, hemat dan manfaat.

    BalasHapus
  18. Wah iya
    Aku di depan rumah juga nanama pepaya dan ketela
    Daunnya bisa buat di masak sayuran

    BalasHapus
  19. Wow daun suruhan bisa di makan yaa? Banyak banget di rumah saya tumbuh daun itu

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.