“Katanya rebahan aja bisa cuan. Mana
nih buktinya?”
Impian kaum rebahan biasanya, nih,
santai-santai tapi uang mengalir masuk terus. Bisa buat belanja ini itu tanpa perlu
capek-capek bekerja.
Tapi namanya juga orang lagi mimpi,
ya. Mesti segera dibangunkan agar bisa melihat kenyataan.
Rebahan aja bisa cuan itu ada syarat
dan ketentuannya. Sambil rebahan suka skrol-skrol hape, kan? Nah, daripada cuma
baca gosip artis atau ngeghibah online, coba yuk jualan online.
Sejujurnya nih, saya sering
posting-posting jualan atau chat sama supplier sambil rebahan. Cuma urusan packing
paket yang nggak bisa disambi rebahan.
Paling seneng tuh kalau bangun tidur
pada pagi hari lalu lihat ada transferan masuk dari pembeli. Kira-kira
begitulah definisi dari “rebahan aja bisa cuan” versi saya.
The Power of Kepepet
Menjalankan bisnis online tidak
pernah ada dalam rencana hidup saya. Setelah gantung ijazah, awalnya saya kerja
freelance online.
Tapi kenapa kemudian saya malah
mencari uang dari berjualan online? Hm … the power of kepepet adalah
jawabannya alias mesti berjuang demi keluarga.
Jualan online yang saya jalankan
masih kecil-kecilan. Yang terutama sih saya berjualan buku lewat media sosial,
terutama FB.
Pernah juga jualan cokelat, green
tea, dan camilan-camilan ringan. Pernah nyoba jualan tas dan seprai juga. Akhirnya
balik lagi sih ke jualan buku. Lebih seringnya buka jastip buku, sekalian kulakan buat jualan biasa
di medsos.
Hasilnya alhamdulillah. Masih jauhlah
dari master-master bisnis online yang banjir ordernya huwow sekali. Tapi
seberapa pun rezeki yang didapat harus disyukuri, kan?
Cuma belakangan ini saya serius
mikir. Sepertinya nggak bisa nih terus-terusan mengandalkan media sosial semata. Pertimbangan saya antara
lain:
Pembeli lama mungkin sudah jenuh.
Pembeli baru belum yakin, kecuali yang menemukan saya karena rekomendasi dari
teman ke teman alias gethok tular.
Pembeli baru sering ragu untuk
transfer ke rekening bank atas nama pribadi. Mereka takut ntar
uang udah ditransfer, eeeh barang nggak dikirim-kirim.
Keamanan. Nyebar nomor rekening
pribadi ke mana-mana (meskipun itu ke pembeli) kok belakangan ini rasanya
riskan, ya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan itu,
sepertinya jualan di Lazada lebih aman dan menguntungkan.
Bisnis Online Bisa Dipelajari
Meski sudah berjualan online di
medsos, saya sadar banget ilmu jualan online saya masih menyedihkan. Makanya
penghasilan dari jualan yang segitu-gitu aja.
Nah, kalau saya jualan di Lazada, apa
ada bimbingan, pendampingan, mentoring, atau apalah namanya itu? Jangan cuma
buka toko, posting barang, lalu bengong karena nggak ada pembeli yang datang.
Saya mulai browsing-browsing. Eh,
ternyata Lazada menyediakan 4 kanal resmi untuk belajar membangun bisnis
online.
1. Lazada University
Di Lazada University ini setiap hari
ada training online melalui webinar.
Belajar bisnis di sini, kalau ilmu-ilmunya beneran
disimak dan dipraktikkan, bisa meniningkatkan transaksi dan membuat toko online
semakin berkembang.
2. Lazada Club
Lazada club ini komunitas para
penjual aktif di Lazada. Kegiatannya nggak jauh-jauh dari upgrade skill dan
menambah relasi.
3. Lazada Service Marketplace
Lazada Service Marketplace ini
menyediakan berbagai jasa yang dibutuhkan oleh penjual. Misalnya layanan
pelanggan, desain toko, sampai layanan perpajakan.
4. Fulfiled By Lazada (FBL)
Kalau yang ini buat seller besar yang
punya banyak stok barang. Stok itu disimpan dan dikelola di gudang Lazada.
Penjual diuntungkan karena nggak
perlu bingung di mana nyimpen stok barang. Packing dan pengiriman barangnya pun
diurus oleh Lazada.
Jadi, bukan sekadar mengajak-ajak yuk
jualan online, tetapi juga memberikan bekal ilmu untuk berjualan online.
Pendatang baru di dunia jualan online tidak akan bengong dan bingung karena Lazada University memberikan ilmu bisnis online dari dasarnya.
Materi-materinya disajikan dalam
bentuk video. Jadi, bisa disimak kapan dan di mana saja. Kalau masih kurang
paham ya tinggal diputar ulang.
Seneng nggak, seneng nggak?
Ya seneng bangetlah!
Kaum rebahan, freelancer, ibu rumah tangga, dan siapa pun yang berjualan online perlu banget membaca artikel tentang kanal belajar bisnis online ini. Tentu saja, agar usaha yang dilakukan lebih terarah dan menghasilkan cuan.
Cara Jadi Seller Lazada
![]() |
Seller baru yang jualan di Lazada didampingi selama 90 hari. |
Untuk memulai berjualan online di Lazada, langkah pertama dan paling utama tentu saja mendaftar jadi seller di Lazada.
Caranya bagaimana?
- Buka web Lazada.co.id
- Klik “Menjadi Seller”.
- Gulir sedikit ke bawah sampai menemukan tulisan “Daftar Sebagai”, kemudian klik “Lazada”.
- Isi nomor ponsel aktif, lalu klik “Selanjutnya”. Nanti ada kode yang dikirim via SMS.
- Setelah itu, ada formulir yang mesti diisi, seperti nama toko, alamat, dan rekening bank. Untuk seller perorangan, ada verifikasi KTP.
![]() |
Daftar sebagai seller di Lazada. |
Selesai. Tinggal menunggu validasi
dari Lazada. Validasi ini biasanya butuh waktu satu hari.
Nanti setelah terdaftar sebagai
seller, bisa langsung upload foto barang dagangan dan mulai jualan di Lazada.
Selama 90 hari pertama ada pendampingan dari Lazada.
Kesimpulan
Jualan online tidak sesulit yang dibayangkan,
tapi bukan berarti bisa menggelinding begitu saja tanpa ilmu. Makanya senang
banget kemarin itu dapat banyak artikel bagus dari Yuk Jualan Online.
Jadi tahu kalau jualan di Lazada ada pendampingannya, juga ada Lazada University untuk belajar lebih banyak tentang bisnis online.
Yuk jualan online juga di Lazada.
Salam,
Saya kira hanya ada gantung raket, Mbak. ternyata ada juga gantung ijazah ya, Mbak hahaha.
BalasHapusTapi memang, peluang jualan online sudah sangat terbuka, Mbak. Apalagi banyak dukungan, salah satunya dari Lazada. Tidak hanya jualan, tapi juga dapat ilmu banyak.
Toss dong. Kalau mau serius jualan online emang harus belajar si tempat yang tepat, ya. Kaya lazada ini
BalasHapusKeren ya, Kak. Ternyata Lazada nggak hanya menyiapkan lapak untuk berjualan doang. Tapi ada banyak channel lain yang bagus untuk seller di Lazada.
BalasHapusMakumlah ya. Kalau banyak seller yang jualan di Lazada.
Segala sesuatu biar maksimal itu harus dibarengi ilmunya. Begitu juga dengan bergabung bisnis di Lazada sebagai e-commerce terbesar di Asia Tenggara ini
BalasHapusJadi semangat deh kalau jualan online ada yg bimbing gimana meningkatkan penjualan gimana cara jualan yg efektif dll
BalasHapuscung mba, kaum rebahan nih hehe, wah jadi ingin coba jualan di lazada, apalagi ada lazada university ya, ada pembimbingan, buat yang masih gelap jualan kaya saya, senangnya
BalasHapusMemiliki bisnis online bukan sekedar rebahan nih 😆 karena butuh banget komitmen dan konsisten, bermanfaat banget nih Lazada bikin program untuk seller biar semakin berkembang bisnisnya
BalasHapusBisnis online bisa dipelajari dengan baik asal beneran didalami. Apalagi di LAZADA university semuanya beneran diajarkan. jadi lebih mudah untuk paham dong
BalasHapusSelama ada niat kuat dan semangat belajar, peluang dapetin cuan halal makin gampang ya apalagi era digital saat ini. Aku aja udah jalanin jualan online bertahun tahun walaupun beluk berkembang tapi konsisten aja ngejalaninnya sambil terus upgrade ilmu
BalasHapus4 kanal resminya lazada bisa bermanfaat nih buat seller, terlebih yang baru memulai usaha. Bisa dimanfaatkan untuk berbisnis bahkan tambah wawasan lewat lazada university
BalasHapusBener mb, demi kepercayaan pelanggan, jualan dengan menggunakan rekening pihak ketiga lebih menjadi pilihan. Karena marak penipuan dari online seller. Di mana setelah pembeli transfer barang tidak dikirim. Selain itu banyak promo dan diskon menarik dari marketplace buat pelanggan yang menguntungkan seller juga. Jadi bergabung di marketplace seperti Lazada buat seller sangat disarankan.
BalasHapuslazada makin banyak program2 untuk meningkatkan kualitas seller yaa.. keren juga nih mba, aku baru tau. pantas banyak juga penggunanya dan penjual di sana.. betah soalnya dibina terus
BalasHapusKadang-kadang kita udah merasa ngeri duluan ya mbak sebelum memulai bisnis. Padahal kalau ikutan jadi seller di Lazada, bakalan dapat ilmu juga dan dibimbing bagi seller baru gimana caranya meningkatkan penjualan.
BalasHapusini nih yang saya suka dari sistemnya lazada, jadi seller ataupun calon seller disana tidak hanya dibiarkan jualan muluk tapi ikut dibimbing melalui webinar, mentoring dari sistemnya lazada. Jadi, lebih terarah sih menurutku,
BalasHapus