Menu Praktis Serba Ayam untuk Ibu Muda


menu praktis serba ayam


“Aduuuh. Bingung masak apa hari ini.” 

“Anakku suka banget makan daging ayam. Tapi aku cuma bisa masak sop doang. Huhu … lama-lama anakku bosen makan sop ayam terus. Aku mesti masak apa lagi, dong?”

Saya cukup sering, nih, mendengar (tepatnya membaca) keluhan tentang memasak yang senada dengan ini di media sosial. Biasanya, dari para ibu muda. Muda dalam berumah tangga dan muda dalam pengalaman punya anak. 

Saya bukan ibu yang betah menghabiskan banyak waktu di dapur. Saya lebih suka masak yang praktis-praktis saja karena saya juga harus bekerja. 

Biasanya saya masak yang butuh banyak ngulek-ngulek kalau sedang senggang saja. Itu pun kalau pas dapat hidayah. Hehe….

Tapi kan kata orang bijaksana bijaksini, hidayah itu harus dicari, bukan hanya ditunggu. Hidayah itu bukan angkot yang cukup ditunggu lalu datang sendiri.


Masak Karena Anak

Tidak semua perempuan masuk ke kehidupan rumah tangga dengan keterampilan memasak. Kalaupun bisa. biasanya masakan standar anak kos banget. Masak nasi, telur ceplok, dan mi instan. Saya termasuk salah satunya. Hehehe. 

Di awal-awal menikah pun memasak bukan urusan penting bagi saya. Berangkat ke kantor selepas Subuh, sampai rumah sudah pukul delapan malam. Kapan mau masak?

Tapi semua berubah ketika negara api menyerang sudah punya anak. Saat itulah saya berpikir: Saya harus bisa masak.

Tentang perubahan ini, saya pernah cerita di sini nih:

Sama seperti keluhan para mahmud abas (mamah muda anak baru satu) di atas, saya juga nggak mau dong anak saya makan itu-itu melulu tiap hari. Kan kita ibu muda yang rajin baca majalah dan buku parenting.

Singkat cerita, karena ingin anak-anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bervariasi, saya mulai bereksperimen masak.

Eksperimen? Iya … hehe…. Saya pernah memasukkan potongan buah apel ke panci sop. Kan sepintas bentuknya mirip kentang, tuh. Rasanya? Yeah…. Lebih baik jangan dicoba, deh.



Menu Praktis Serba Ayam

Daging ayam dalam masakan sepertinya favorit orang Indonesia banget ya. Anak-anak saya suka makan daging ayam. Saya juga suka, dong. Tapi nggak mungkin kan kalau cuma dimasak jadi sop? Yang masak aja bosen. 

Alasan mulianya, sih, kalau sop ayam dan sop ayam melulu, kapan dong memperkenalkan variasi menu pada anak-anak?

Ada beberapa menu praktis berbahan dasar ayam dingin segar yang biasa saya masak.

Gampang dan nggak pakai ribet kok untuk dipraktikkan oleh ibu muda yang semasa single-nya dulu jarang banget masak.


1. Ayam goreng

Yang paling simpel ya ayam goreng tepung. Bisa pakai tepung bumbu yang sudah siap pakai, bisa juga pakai tepung terigu plus bumbu buatan sendiri, misalnya bawang putih + garam yang diulek halus. 

Kalau tidak antipati pada penyedap rasa, bisa pakai itu. Kalau anak-anak sudah cukup besar seperti anak-anak saya, daging ayamnya bisa direndam dulu pakai cabe yang sudah diulek halus.

Terserah mau pakai cabe merah, cabe hijau, atau cabe rawit. Asalkan jangan pakai cabe-cabean aja. Bukan apa-apa. Susah ngulek cabe-cabean mah! :D
 
Ayam goreng
Ayam goreng, salah satu menu praktis berbahan dasar daging ayam.

2. Ayam kecap

Bagi saya, ini malah lebih simpel daripada memasak ayam goreng. Cukup ulek bumbu-bumbunya (bawang merah, bawang putih, plus garam dan sedikit merica kalau ada), tumis bentar, masukkan daun salam dan kecap. 

Aduk-aduk, tambahkan air secukupnya … lalu tinggalkan. Hehehe …. Sesekali saja dilihat dan dibolak-balik supaya mereka nggak sedih bumbu dan matangnya merata.

Setelah matang, ayam kecap ini bisa langsung dimakan. Bisa juga didinginkan dulu lalu dibakar. 

Kalau nggak punya pemanggang (saya juga nggak punya), bisa pakai wajan antilengket. Boleh diolesi margarin dulu baru dimasak. 

Tadaaa…! Jadi deh ayam bakar bumbu kecap.



3. Ayam bumbu kuning, opor ayam, soto ayam

Tiga jenis menu praktis serba ayam ala saya ini sengaja dikumpulkan dalam satu poin. Bumbunya sama. Bawang putih, bawang merah, garam, kemiri, kunyit. 

Setelah diulek halus, bumbu ini dipakai untuk mengungkep ayam. Tambahkan daun salam, serai, dan air secukupnya. Kalau suka, bisa tambahkan lengkuas parut.

Setelah matang dan dingin, angkat daging ayam, tiriskan. Kalau pakai lengkuas parut, sisihkan lengkuasnya. 

Lengkuas parut tadi disaring dan ditiriskan sekering mungkin, lalu disimpan di wadah terpisah.

Kuah ayam disaring untuk memastikan nggak ada lengkuas yang tersisa. Setelah itu, simpan di wadah terpisah. Bisa disimpan di kulkas buat persediaan besok-besok.


kaldu ayam
Kuah sisa mengungkep ayam digunakan untuk mengolah menu praktis.



Nah, dari satu keribetan ini kita mendapat beberapa menu praktis. 
  • Ayam bumbu kuning (sudah bisa langsung dimakan), 
  • ayam goreng bumbu kuning, 
  • serundeng yummy (kalau tadi pakai lengkuas parut), 
  • opor ayam (tinggal rebus lagi kuahnya, tambah santan), 
  • soto ayam (rebus lagi kuahnya, siapkan bahan-bahan pelengkap yang biasa ada dalam soto), 
  • nasi kuning gurih dengan kaldu ayam asli.



4. Tumis ayam dan sayuran

Kalau ditanya mana yang paling praktis, bagi saya ya ini. Ayam dingin segar dipotong kecil-kecil. 
Bumbunya cukup bawang putih, garam, dan saos tiram atau kecap ikan. Sayurnya satu macam saja. 

Saya biasa pakai pokcoy. Namun, bisa juga sawi, brokoli, atau kemangi. Tergantung sayuran apa yang ready stock di dalam kulkas atau di kebun hidroponik mungil milik ibu saya. Hehe….

Buat referensi memasak berbahan baku daging ayam, cobain deh makanan ini:


Ini mirip-mirip tumis tadi. Bedanya, campurannya lebih beragam. Wortel, brokoli, jamur kuping, bakso, kembang tahu, dan tentu saja daging ayam yang dipotong kecil-kecil. 

Bumbunya? Kalau tadi bawang putihnya cukup digeprek, yang ini diulek bareng bawang merah, garam, merica. Kalau suka sih, bisa tambah cabe.



6. Nugget ayam

Membuat nugget ayam ini agak lama prosesnya. Daging ayam cincang dibumbui garam, merica, dan bawang putih. Masukkan telur ayam yang sudah dikocok lepas dan terigu. 

Boleh kalau kalau mau ditambah sayuran seperti seledri atau wortel parut. Mau ditambah keju juga boleh.

Aduk rata, masukkan ke loyang atau pinggan tahan panas, lalu kukus. Setelah matang dan dingin, potong-potong. 

Celupkan ke putih telur yang sudah dikocok lepas, lalu gulingkan ke tepung panir. 

Simpan di wadah tertutup, masukkan ke kulkas. Besok-besok anak-anak bisa menggoreng naget ayam itu sendiri.



Ayam Dingin Segar Sebagai Bahan Utama

Dari tadi ayam dingin segar disebut-sebut melulu. Apa, sih, ayam dingin segar ini sebenarnya?

Ayam dingin segar atau cooled chicken adalah daging ayam yang didinginkan sesegera mungkin setelah dipotong dan dibersihkan. Didinginkannya pun bukan sembarang dingin, melainkan pada suhu di bawah 4 derajat celcius.

Ayam dingin segar
Ayam dingin segar, bahan baku terbaik untuk mengolah menu praktis serba ayam.
 
Jadi bukan ayam yang dingin karena diangin-anginkan di udara terbuka, ya.  Daging ayam yang diangin-anginkan begitu malah rentan terkontaminasi bakteri dan lebih mudah membusuk. 

Kalau ada daging ayam yang disimpan berhari-hari dalam suhu ruangan tetapi tidak membusuk, justru perlu diwaspadai. Jangan-jangan pakai pengawet.

Sebaliknya dengan cooled chicken yang segera disimpan dalam suhu di bawah 4°C. Ayam dingin segar justru lebih sehat karena bakteri tidak bisa hidup dalam suhu serendah itu. 

Dengan catatan, daging ayam tetap dipertahankan dalam suhu tersebut. Ketika akan dimasak, baru dikeluarkan. 

Oya, saya juga menuliskan Tips dari Chef Edwin Lau tentang penggunaan daging ayam dalam masakan ini. 

Pakai jasa ART? Jelaskan juga pada ART supaya nggak keisengan mengeluarkan cooled chicken dari kulkas, meletakkannya di meja dapur, si ayam dingin segar itu mencair, eh ternyata nggak jadi dimasak dan kembali dimasukkan ke kulkas. Yang begitu itu bisa menurunkan kualitas daging ayam, lho.
  
Ayam dingin segar ini biasanya sudah dalam keadaan bersih. Ada yang dijual dalam bentuk ayam utuh (whole chicken), ada yang sudah dipotong kecil-kecil. 

Mau beli yang mana, tinggal sesuaikan dengan kebutuhan. Kalau saya sih lebih suka yang sudah dipotong-potong. Lebih praktis. Saya tinggal mengolahnya menjadi makanan kesukaan anak-anak.

Kalau bahan bakunya dalam keadaan fresh dan bersih, rasa makanan pun akan jadi lebih sedap. Yang jelas, lebih sehat. 

Berarti, sebagai ibu muda yang cantik jelita (nggak mungkin ibu muda yang tampan rupawan, kan? :D), kita sudah berusaha memberikan makanan yang terbaik untuk keluarga.


Salam, 

Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger
www.trianiretno.com

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.