“Aaaaaaaaa….!”
“Whoaaaaa….!”
Teriakan-teriakan seperti itu terdengar
dari berbagai tempat. Nyaring. Bersahut-sahutan. Jeda
sebentar, kemudian terdengar lagi. Bercampur aduk antara gembira, takut, dan
histeris.
Semua teriakan itu berasal dari 100 blogger yang sedang
menjajal berbagai Wahana Trans Studio Bandung.
Eh … yang teriak dan jerit-jeritan nggak sampai 100 orang blogger,
sih. Beberapa blogger ternyata memasang silent mode. Ibarat lem, silent
mode-nya berkualitas super.
Nggak tau memang aslinya pemberani atau jaim tingkat tinggi
sampai nggak jerit-jeritan seperti yang lain.
Destinasi Wisata Terbaik Kota Bandung
Trans Studio Bandung menjadi tempat pelaksanaan BloggerDay
hari pertama, 2 Maret 2019.
Katanya sih, supaya para blogger yang biasa kejar-kejaran
dengan tenggat waktu bisa refreshing.
Melepaskan ketegangan dan stres dengan bermain sepuasnya.
Ada wahana apa aja, sih, di Trans Studio Bandung ini?
Destinasi Wisata Terbaik Kota Bandung tahun 2018 ini memiliki
berbagai wahana yang dikelompokkan dalam tiga zona. Zona Studio Central, Zona
Lost City, dan Zona Magic Corner.
Hm … ke zona mana ya enaknya? Jujurly, cuma dua wahana yang
pengen banget saya coba. Wahana Kong Climb dan Dunia Lain.
Hei, jangan ketawaaa! Jangan juga bilang, “Mau bandingin sereman mana antara penampakan di rumah sama di Dunia Lain ya, Teh?”
Btw, ada beberapa tulisan di blog ini tentang pengalaman horor saya. Di antaranya Kumpulan Cerita Horor di Hotel.
Ada juga persinggungan dengan mereka yang tak kasat mata di Cerita-Cerita Horor di Bandung.
Tapi ya … nggak segitunya juga, kali. Kesengan banget buat membandingkan mana yang lebih horor.
Dua wahana itu ternyata berada di zona yang berbeda. Wahana
Dunia Lain ada di Zona Magic Corner bareng wahana Black Heart Pirate Ship,
Dragon Riders, Special Effects Action, Pulau Liliput, dan Negeri Raksasa.
Wahana Kong Climb adanya di Zona Lost City yang bertema
pedalaman Hutan Amazon. Di Zona Lost City ini juga ada Wahana Jelajah, Sky
Pirates, dan Amphitheater.
Hm … betis bakal lumayan berkonde nih menjelajah seluruh area
Trans Studio Bandung. Gimana enggak. Trans Studio Bandung ini merupakan salah
satu indoor theme park terbesar di
dunia. Kebayang ya luasnya.
Wahana Pemicu Adrenalin
Yang pertama saya masuki adalah wahana Superheroes 4D. Ini gara-gara Kang Ale, blogger yang juga penulis buku. “Sebelum nyoba Giant Swing, Vertigo,
atau yang ekstrem-ekstrem lainnya, harus nyoba yang ini dulu. Badan kita butuh
penyesuaian biar nggak kaget.”
Dengan lugunya saya dan belasan blogger lain iya-iya aja.
Lalu ikut ngantre bareng beberapa anak kecil.
Trans Studio Bandung. Di sisi kanan, Wahana Superheroes 4D. |
Seperti namanya, di Superheroes 4D ini kami menonton film superhero yang ditampilkan dengan teknologi empat dimensi.
Hahahah … mulai deh ada yang jerit-jerit ketika kursi
berguncang keras ke sana kemari. Rasanya seperti terbanting-banting.
Keluar dari wahana Superheroes 4D, pendengaran langsung
disambut dengan pekik jerit di mana-mana. Well, rupanya banyak yang sudah tak
sabar mencoba berbagai wahana pemicu adrenalin.
Wahana-wahana pemicu adrenalin itu terletak di Zona Studio
Central. Di sana ada wahana Racing Coaster, Vertigo, Giant Swing, Transcar
Racing, dan yang terbaru adalah Pemburu Badai.
Wahana Vertigo di Trans Studio Bandung. |
Wahana Superheroes 4D yang saya masuki tadi juga adanya di
Zona Studio Central. Dan … ya, memang paling selow dibandingkan wahana seperti
Vertigo dan dan Racing Coaster.
Oya, hampir semua wahana di sini (terutama yang ekstrem-ekstrem)
mensyaratkan tinggi badan minimal. Bukan diskriminasi, tapi karena faktor
keamanan.
Racing Coater dan Pemburu Badai, misalnya. Untuk bisa bermain
di kedua wahana tersebut harus bertinggi badan minimal 135 cm.
Bahkan untuk Superheroes 4D yang relatif selow aja tinggi
badan minimal kudu 100 cm.
Tempat wisata edukatif di Bandung yang juga bisa didatangi antara lain Kampung Quran.
Wahana Ramah Anak
Gimana kalau bawa anak kecil? Rugi dong kalau nggak bisa main
di Trans Studio Bandung ini.
Ah, nggak kok. Banyak juga wahana yang aman banget untuk
anak-anak. Terutama sih wahana yang kental muatan edukatifnya yaitu Science
Center dan Si Bolang Adventure.
Science Center, wahana yang menghibur sekaligus edukatif. |
Para bajak laut di Blackheart Pirate Ship juga seru. Mereka
menyanyi, menari, dan mengajak anak-anak pemberani untuk ikut bermain.
Sayangnya saya nggak diajak bermain oleh para bajak laut.
Padahal saya kan masih anak-anak. Anak ibu saya.
Wahana seperti Sky Pirates dan Dunia Lain juga tidak
mempermasalahkan tinggi badan minimal. Tapi … wajib didampingi oleh orang
dewasa.
Yang nggak kalah seru, di Trans Studio Bandung ini setiap
harinya ada empat parade. Ada Repertoire of Love, Special Effects Action, The
Magical Parade of Zoo Crew, dan It’s Magic.
“Kalau ke sini jam 12 tadi, bisa lihat Parade Special Effects
Action. Seru banget!” kata Triya Filia Santi, Marcomm Manager Trans Studio
Bandung, yang juga teman kuliah saya semasa di Fikom Unpad. “Tapi nanti jam empat masih ada parade lain yang
juga seru.”
Dan begitulah. Tepat pukul empat sore, saya bersama
teman-teman blogger dan pengunjung lainnya asyik menyaksikan Magical Parade of
Zoo Crew.
Nggak terasa udah tiga setengah jam berlalu sejak kami masuk
ke Trans Studio Bandung pada pukul dua siang. Waktunya pulang, deh.
Eh, bentar, bentar. Ada yang kepo saya jadi main ke Dunia Lain
dan Kong Climb atau enggakkah?
Dunia Lain jadi, dong. Kong Climb? Naaaah … itu saya baru
teringat ketika udah di rumah.
Jadi penasaran, deh. Lain hari ke Trans Studio lagi, ah. Buka
setiap hari, kok. Senin sampai Jumat buka pukul 10.00 – 18.00. Kalau akhir
pekan dan hari libur nasional pukul 10.00 – 19.00.
Harga tiketnya berapa?
Beda-beda, nih. Senin sampai Kamis Rp 180.000, Jumat Rp
200.000. Sabtu, Minggu dan hari libur nasional Rp 280.000. Dengan tiket seharga
itu, bisa puas menjajal semua wahana yang ada.
Gimana kalau mau shalat? Kalem aja. Ada mushala yang bersih,
nyaman,dan tenang kok di dalam area Trans Studio Bandung ini.
“Tenang”. Itu sepertinya perlu digarisbawahi dan diacungi
jempol sekaligus mengingat mushala ini berada di area permainan penuh pekik jerit.
Crowne Plaza Hotel, Hotel Bintang Lima di Bandung
Hari kedua BloggerDay diisi dengan workshop di Crowne Plaza
Hotel. Hotel yang berlokasi di Jalan Lembong Nomor 19 ini merupakan bagian dari
InterContinental Hotel Group (IHG).
Sama seperti Crowne Plaza di berbagai negara lain, Crowne
Plaza di Bandung ini juga menawarkan layanan dan fasilitas berstandar
internasional. Nggak cuma memberikan pelayanan business traveler, tapi juga
rekreasi dan lifestyle.
Hotel Crowne Plaza Bandung. |
Hal itu sesuai dengan slogan Crowne Plaza, “We are all business, mostly.” Di sini tamu hotel bakal dimanjakan, deh.
Ada 270 kamar berbagai tipe untuk tamu yang akan menginap di
sini. Harga per kamarnya mulai dari Rp 1,4 juta plus plus.
Ada delapan tipe kamar yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Deluxe Room, Club Room, Premiere Room, Junior Suite, Executive Suite, Grand
Suite, Pajajaran Suite, dan Family Suite.
Fasilitas yang tersedia juga sangat memanjakan tamu. Kolam renang, spa, dan pusat kebugaran bisa dinikmati. Yang juga patut diacungi
jempol, Hotel Crown Plaza ini disability friendly.
Kolam renang Hotel Crowne Plaza Bandung. |
Oya, kalau bawa anak kecil, di lantai 5 Crowne Plaza ini ada
Kids Club. Di sini anak-anak bisa nyaman bermain. Mau membaca-baca majalah pun
bisa karena ada pojok literasi.
Kids Club di Crowne Plaza Hotel Bandung. |
Hehe … jadi inget temen saya. Dia selalu membawa anak-anaknya kala mendampingi suami meeting di luar kota. Sekalian liburan. Tapi katanya sih, sering bosen juga.
Yakali ke luar kota tapi nungguin suami meeting melulu.
Apalagi anak-anak juga mudah bosen. Penginnya jalan-jalan dan main.
Kalau fasilitasnya lengkap seperti di Crowne Plaza gini kan
enak. Ada pilihan untuk beraktivitas di hotel.
Meeting di Hotel Bintang 5 di Bandung
Workshop BloggerDay sendiri diadakan di Lembong Room di
lantai 3. Lega banget untuk menampung 100 orang blogger. Koneksi wifi-nya pun
tetap kencang meski dipakai oleh banyak orang sekaligus.
Crowne Plaza ini cocok banget untuk meeting di hotel bintang 5
di Bandung. Bukan buat gaya-gayaan meeting di hotel bintang lima tapi karena
fasilitas dan layanannya memang mendukung banget.
Salah satu sudut Crowne Plaza, hotel bintang 5 di Bandung. |
Jadwal dan kebutuhan kita akan diperhatikan secara mendetail. Ada perubahan mendadak yang tak bisa dielakkan? Tenang. Akan tetap dibantu secara profesional.
Letak hotel bintang lima di pusat kota Bandung ini strategis banget. Deket ke Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga.
Kan kata banyak orang, “Belum ke Bandung kalau belum ke Braga.”
Bisa jadi pilihan tuh untuk berjalan-jalan melemaskan kaki di
kawasan sekitar Hotel Crowne Plaza.
Hotel Crowne Plaza Bandung. |
Di dekat Hotel Crowne Plaza ini juga ada Museum Konferensi Asia Afrika dan Museum Mandala Wangsit. Belum lagi banyak bangunan tua peninggalan Belanda di kawasan ini. Surga banget, deh, buat pencinta sejarah.
Tak jauh dari Hotel Crowne Plaza ini juga ada dua masjid dengan arsitektur Tionghoa. Yang paling dekat adalah Masjid Lautze. Satu lagi adalah Masjid Al Imtizaj di Banceuy.
Workshop Stress Management
Ada dua workshop yang saya ikuti di acara BloggerDay ini.
Workshop storytelling dan copywriting dengan Kang Anwar Natari dan workshop stress management dengan
dr. Dave.
Bisa dibilang, workshop stress management dari Lineation
Center ini saya tunggu-tunggu banget. Pengen tahu banget bagaimana cara mengelola stres untuk hidup lebih baik.
Kalimat pembuka dr. Dave langsung membuat bola mata saya
melebar. “Begitu masuk ke ruangan ini, saya langsung merasakan pengap
oleh energi negatif.”
Energi negatif! Energi negatif yang seperti apa?
Ternyata energi negatif yang dimaksud dr. Dave adalah karena
banyak ketidakbahagiaan di dalam diri. Ketidakmauan untuk memaafkan, untuk
menerima, dan untuk mencintai diri sendiri.
Daaaan ... energi itu menguar dari 100 orang! Gimana nggak pengap!
Daaaan ... energi itu menguar dari 100 orang! Gimana nggak pengap!
Serbuan energi negatif itu membuat dr. Dave mengajak para
blogger langsung praktik untuk mengenali diri sendiri.
Kapan terakhir kali bilang sayang pada orang yang bukan pasangan atau anak? Kapan terakhir kali mengucapkan terima kasih pada diri sendiri? Kapan terakhir kali memaafkan diri sendiri? Kapan terakhir kali mencintai diri sendiri? Lebih sayang pada manusia atau binatang?
Semakin lama menyimak penuturan dr. Dave, muncul perasaan
sedih di hati. Mulai merasa sesak napas.
“Ada masalah yang belum terselesaikan,” ujar dr. Dave
menjawab pertanyaan saya tentang rasa sedih itu, seusai workshop.
Jujurly, sebenernya saya tau koook … masalah saya apa aja.
Cumaaaa … saya nggak tau gimana caranya keluar dari sana.
“Forgive yourself. Love yourself. Then you can love another
people.”
Sesimpel itu ternyata. Tinggal praktiknya yang saya tau nggak
sesimpel itu.
Lineation Aesthetic and Health Care
Mungkin kapan-kapan saya harus ke Lineation Aesthetic and
Health Care.
Klinik Lineation berlokasi di Jl. Lemah Nendeut 10 Bandung,
tak jauh dari gerbang tol Pasteur. Bisa ceki-ceki informasi tenang klinik ini
di website www.lineation.id.
Ketika didirikan tahun 2008, klinik dr. David Budi Wartono
alias dr. Dave ini bernama DF Clinic. Baru ada tahun 2017 berganti nama menjadi
Lineation Aesthetic & Health Care.
Klinik bernuansa Korea ini menyediakan berbagai layanan
kesehatan untuk masyarakat. Dari kesehatan umum, kesehatan gigi, fisioterapi,
akupunktur, kecantikan, ibu dan anak, hingga stress management.
Lineation memandng kesehatan raga dan kecantikan aja tuh
nggak cukup. Mesti didukung satu faktor lagi: kesehatan jiwa. Happy, Healthy,
Beauty. Begitu slogan Lineation.
(Foto dari kamera Irra Octaviany) |
Oya, di Lineation juga ada terapi access bars. Pada intinya,
terapi ini untuk mengeluarkan energi negatif dan memasukkan energi positif agar
hidup lebih bahagia.
Usai sesi workshop stress management saat BloggerDay, ada
layanan terapi ini. Tapi eh…saya ke mana ya? Kok nggak sempat nyoba diterapi?
Ada yang tahu saya ke mana?
BloggerDay 2019
Tahun 2019 ini kali pertama saya ikut acara BloggerDay. Euh,
jelas aja baru pertama. Lah gabung dengan Blogger Crony aja baru akhir 2018
kemarin.
Mengingat usia bergabung saya yang belum seumur jagung,
surprise banget dong bisa ikutan acara ini. Daftarnya aja maju mundur cantik
(tapi nggak ketemu Reino Barack) gara-gara pas sedang demam tinggi.
Alhamdulillah, akhirnya bisa ikutan. Dapat ilmu baru, pengalaman baru,
teman baru.
Ini sekaligus kali kedua saya ikut workshop menulis Fast Writing Kang Away. Menarik. Memaksa banget untuk bisa nulis tanpa bareng ngedit.
Ini sekaligus kali kedua saya ikut workshop menulis Fast Writing Kang Away. Menarik. Memaksa banget untuk bisa nulis tanpa bareng ngedit.
Mungkin karena saya tipe manusia melankolis perfeksionis,
nulis cepet itu bener-bener perlu latihan ekstra.
Acara ulang tahun ke-4 Blogger Crony Community ini bertabur hadiah dan doorprize. Terselenggaranya Bloggerday 2019 di Bandung 2-3 Maret 2019 didukung oleh Blue Bird Group, Bolu Susu Lembang, Raka FM dan Sonora FM, AHRA Reflexology by Nest, Bimas Islam Kemenag RI, BloggerPreneur Bloggercrony Community, Blogger Bandung, Endeus TV dan tentu saja BCC Squad bersama para pengurus komunitas Bloggercrony Network (BCN) dan BCN Executive (pengurus harian BCC).
4 years and still counting. Masih panjang perjalanan. Masih banyak semangat, ilmu, dan kebaikan yang bisa dibagikan pada sebanyak mungkin orang.
Happy birthday!
Acara ulang tahun ke-4 Blogger Crony Community ini bertabur hadiah dan doorprize. Terselenggaranya Bloggerday 2019 di Bandung 2-3 Maret 2019 didukung oleh Blue Bird Group, Bolu Susu Lembang, Raka FM dan Sonora FM, AHRA Reflexology by Nest, Bimas Islam Kemenag RI, BloggerPreneur Bloggercrony Community, Blogger Bandung, Endeus TV dan tentu saja BCC Squad bersama para pengurus komunitas Bloggercrony Network (BCN) dan BCN Executive (pengurus harian BCC).
4 years and still counting. Masih panjang perjalanan. Masih banyak semangat, ilmu, dan kebaikan yang bisa dibagikan pada sebanyak mungkin orang.
Happy birthday!
Foto: BCC |
Salam,
Triani
Retno A
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.