Sehat Tanpa Anyang-Anyangan dengan Uri-cran


Sehat Tanpa Anyang-Anyangan


Bapak saya bermasalah dengan ginjal. Awalnya menderita sakit batu ginjal. Lalu pada beberapa tahun terakhir kehidupannya (bapak meninggal tahun 2009), bapak menderita sakit gagal ginjal kronis.

Cukup sering saya mendengar bapak mengatakan, “Rasanya anyang-anyangan.” 


Perkataan itu biasanya terucap ketika bapak keluar dari kamar mandi untuk buang air kecil.



Anyang-anyangan yang diderita bapak saya itu bukan saudara kembar ayang-ayangan (baca: sayang-sayangan). 

Kalau ayang-ayangan itu menggemaskan, maka anyang-anyangan ini menyakitkan. Sehat tanpa anyang-anyangan tentu akan lebih menyenangkan.

Anyang-anyangan adalah rasa tak tuntas dan sakit buang air kecil. Ingin buang air kecil terus-menerus, tetapi yang keluar hanya sedikit-sedikit. Yang sedikit itu pun terasa perih dan panas.

Anyang-anyangan ini tidak dapat dianggap sepele. Ia bisa merupakan gejala dari penyakit seperti infeksi saluran kemih atau sakit batu ginjal.


Perempuan Lebih Rentan Menderita Anyang-Anyangan

Semua orang berisiko terkena anyang-anyangan. Laki-laki dan perempuan. Remaja dan dewasa, anak kecil dan manula. Namun, ternyata perempuan lebih berisiko menderita anyang-anyangan! 

Menurut penelitian, 5 dari 10 perempuan pernah menderita infeksi saluran kemih. Widih! Itu kan berarti 50% dari perempuan! Besar sekali kemungkinan terkenanya.

Perempuan lebih berisiko terkena anyang-anyangan
5 dari 10 perempuan berisiko anyang-anyangan.

Kenapa, ya, perempuan bisa lebih rentan menderita anyang-anyangan?


Penyebab Anyang-Anyangan pada Perempuan

Secara umum, anyang-anyangan pada laki-laki dan perempuan bisa terjadi karena hal-hal seperti kurang minum, kurang menjaga kebersihan, dehidrasi, dan diabetes.

Tapi kenapa pada perempuan risikonya lebih tinggi? Berikut empat hal yang sering menjadi penyebab anyang-anyangan pada perempuan.


1. Anatomi tubuh perempuan.

Banyaknya perempuan yang menderita anyang-anyangan ternyata tak lepas dari anatomi tubuh perempuan. Saluran kemih perempuan lebih pendek daripada laki-laki. Posisinya pun “terbuka” dan berada di dekat anus. 

Salah arah membilas (cebok) setelah buang air bisa mengakibatkan bakteri e-coli pindah ke saluran kemih, menginfeksi, dan terjadilah anyang-anyangan.

Duuuh… ini juga mesti jadi perhatian bagi ibu-ibu yang masih membantu putra-putri kecilnya cebok. Entah si kecil dalam posisi jongkok atau duduk, memang lebih mudah menyiram (dengan gayung atau semprotan) dari arah belakang. 

Dan ... oh! Saya jadi teringat toilet di sebuah mal di Bandung. Air pembilasnya otomatis memancur dari arah belakang, bukan memakai selang seperti di kebanyakan toilet lainnya. 

Tampak modern, ringkas tanpa selang. Tapi ternyata berisiko bagi kesehatan.


2. Menstruasi.

Menjelang dan pada saat menstruasi, miss v lebih lembap daripada biasanya. Bakteri suka banget dengan kondisi lembap seperti ini. Mudah saja bagi mereka untuk melipir ke saluran kemih dan menginfeksi di sana. 

Saat menstruasi, kebersihan miss v harus dijaga. Oke, kita pakai pembalut yang panjang, daya serapnya kuat, tahan lama, dan tidak mudah bocor. Saya juga pakai yang seperti itu terutama pada malam hari dan saat lagi banyak-banyaknya. 

Ya, dong. Siapa juga, sih, yang mau pas lagi sibuk-sibuknya beraktivitas trus si merah membercak di bagian belakang rok atau celana panjang? Udahlah repot karena mesti ganti pakaian luar dan dalam, eeeh… mesti nahan malu pula kalau ada yang melihat tragedi kebocoran itu.

Tapi ternyata, pembalut super itu jadi semacam “jebakan catwoman” (bukan jebakan batman, karena batman kan nggak mengalami menstruasi 😀). Saking merasa amannya, kita jadi… lupa mengganti pembalut.

Aaaaks! Bahaya ini. Kebayang kan betapa lembapnya area di bawah sana? Kebayang juga, kan, betapa bakteri akan bergembira ria di sana? 

Meski aman dari kebocoran, lebih baik kita sering mengganti pembalut. Selain lebih nyaman, juga untuk kesehatan kita sendiri.


 3. Hamil.

Saat hamil tua, kandung kemih tertekan oleh kandungan yang semakin besar. Bawaannya jadi kebelet buang air keciiiil melulu. Belum lama buang air kecil, eeeh… udah kebelet lagi. Tapiii...keluarnya cuma sedikit-sedikit.

Penyebab anyang-anyangan pada perempuan
Penyebab anyang-anyangan pada perempuan.

Begitulah yang terjadi setiap kali saya hamil. Alhamdulillah, tidak ada faktor pemberat anyang-anyangan. Semata-mata karena tertekan oleh kandungan yang membesar. 

Kalau anyang-anyangan saat hamil ini disertai dengan rasa nyeri, apalagi ada darah ke luar bersama urine, sebaiknya segera ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya. Dengan begitu, bisa langsung mengambil tindakan yang tepat.

Bukan apa-apa. Anyang-anyangan yang disertai infeksi dan tak diobati itu bisa menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya atau lahir dengan berat badan rendah.


4. Keputihan

Keputihan juga bisa menjadi penyebab anyang-anyangan. Secara alami, miss v memang mengeluarkan cairan bening hingga putih. 

Yang perlu diwaspadai adalah jika keputihan itu berbau serta berwarna kuning atau kehijauan. 

Keputihan seperti itu tidak normal. Ada bakteri, infeksi, atau penyakit lain. Jika tidak segera ditangani, saluran kemih pun bisa ikut terinfeksi.


Cegah Anyang-Anyangan

Daripada merasakan sakit dan tidak nyamannya anyang-anyangan, lebih baik kita cegah. Gimana caranya?

Kita bisa berupaya mencegah anyang-anyangan dengan cara berikut.
  1. Banyak minum air putih.
  2. Mengonsumsi makanan yang kaya serat.
  3. Rajin mandi supaya bakteri tidak bisa lama-lama menempel di badan kita.
  4. Teratur berolahraga.
  5. Rajin mengganti celana dalam. Sebaiknya pilih bahan katun dan jangan terlalu ketat (tapi yaaa… jangan kelonggaran juga atuh, ntar malah melorot).
  6. Jika sedang menstruasi, rajin mengganti pembalut.
  7. Tidak menunda-nunda untuk buang air kecil. Jika sudah terasa kebelet, segeralah ke toilet.
  8. Membilas yang benar setelah buang air besar dan kecil, yaitu dari arah depan ke belakang.
  9. Mengonsumsi buah cranberry. Dalam buah cranberry terkandung proantocyanidin yang berfungsi mencegah dan menangkap bakteri yang menempel di saluran kemih.
 
Cara mencegah anyang-anyangan.
Cara mencegah anyang-anyangan.

Prive Uri-cran Mencegah Anyang-Anyangan

Di Indonesia mendapatkan buah cranberry segar memang tak semudah menemukan saudara sepupunya yang bernama strawberry. 

Untungnya sekarang ada Prive Uri-cran, suplemen makanan yang merupakan ekstrak buah cranberry.

Prive Uri-cran tersedia dalam dua bentuk. Kapsul dan serbuk. Saya sendiri memilih mengonsumsi Prive Uri-cran yang berbentuk serbuk.

Prive Uri-cran
Prive Uri-cran, praktis, segar, berkhasiat mencegah anyang-anyangan.

Tinggal dilarutkan dengan air, lalu diaduk sebentar. Lebih nikmat kalau pakai air dingin. Bismillah,lalu langsung glek. Rasanya segar. Manis dan ada sedikit asam-asamnya.

Enak, praktis, dan berkhasiat. Bisa diminum kapan saja, termasuk ketika sedang bekerja.

Dalam 1 sachet mungil Prive Uri-cran seberat 8 gram ini terkandung 375 mg ekstrak buah cranberry dan 60 gram vitamin C. 

Selain itu, terkandung pula 0,1 mg Bifidobacterium bifidum; 0,1 mg Lactobacillus acidophilus; 0,1 mg Fructo Oligo Saccharides; dan 1 mg Calcium Lactate Glukonate.

Mengonsumsi 1-2 sachet Prive Uri-cran (atau 1-2 kapsul) dalam sehari dapat mencegah anyang-anyangan yang merupakan gejala awal infeksi saluran kemih, sekaligus mencegah terjadinya infeksi saluran kemih berulang.

Prive Uri-cran menjadi solusi alami yang enak dan segar untuk mencegah anyang-anyangan. Hidup sehat tanpa anyang-anyangan? Prive Uri-cran.
 
Sehat Tanpa Anyang-Anyangan
Saya sudah minum Prive Uri-cran untuk mencegah anyang-anyangan. Kamu gimana?


Salam,

Triani Retno A
Penulis, Editor, Blogger

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.