Kangen Ngebakso Saat Lebaran?



Bakso adalah jajanan yang paling dicari saat lebaran


Ada satu “keanehan” yang terjadi dari tahun ke tahun. Menjelang Lebaran sibuk masak ketupat plus lauk pauknya: opor ayam, rendang, sambal goreng ati, rawon, dan sebagainya. Tapi 1 Syawal belum juga berlalu, sudah sibuk ingin wisata kuliner dengan tujuan utama mencari… mi bakso!

Hayo….siapa yang begitu? Hehe… trus ngapain kemarin sibuk masak? 

Saya? Nggak saya mah. Menjelang Lebaran masih sibuk ngurus naskah klien. Boro-boro deh masak. 😊

1 Syawal kemarin, sepulang silaturahmi ke rumah sesepuh, kami meluncur ke sebuah warung bakso di kawasan Cimahi yang katanya terkenal enak. 

Kebetulan sedang di sini. Kalau sengaja dari rumah sih… ogah. Jauh, Men! Bisa keburu tua di jalan ntar.


Ekspektasi saya pun melambung tinggi. Wisata kuliner pertama setelah Ramadan, nih :D


Berburu Bakso Saat Lebaran

Rupanya ekspektasi saya ketinggian. Mungkin karena kami datang pada saat yang tidak tepat: 1 Syawal. Saat banyak orang lain juga kangen ngebakso.

Saya nggak akan mengulas warung bakso yang kabarnya telah berdiri selama ratusan purnama ini. Saya cuma mau kasih sedikit tips untuk yang ingin melepas rindu pada semangkuk bakso.

1. Ngebakso saat Lebaran bukan hal wajib.

Hehe… lebay, ya? Tapi kali aja kan ada yang mikir begitu. Seperti ada yang beranggapan bahwa wajib banget masak ketupat dan opor untuk menu Lebaran.

Kalau kamu nggak sedang ngidam level maksimum, kalau di rumah ada banyak hidangan lain, ngebakso bisa besok-besok aja. Nggak usah maksa. Tetaplah berlebaran secara bijak.

Ada jajanan khas Bandung yang sedap dinikmati saat bosan dengan hidangan Lebaran. Misalnya:


2. Antrean panjang

Bersiaplah mengantre jika membeli bakso pada 1 Syawal. Antrean panjang adalah jaminan rasa yang enak? 

Hm… susah menjawabnya. Bagi saya, rasa enak atau tidak enak adalah faktor subjektif. Teman saya bilang “enak banget” pada bakso berisi irisan cabai rawit. 

Saya yang tidak suka pedas jelas memilih yang tanpa cabai. Bisa huek-huek kalau dikasih bakso pedas.

Jadi, kalau baru pertama kali membeli di suatu warung bakso, jaga ekspektasi saja supaya tidak kecewa nantinya.


3. Bawa minum dalam botol, terutama jika ada anak kecil.

Kebanyakan warung bakso tidak melarang pengunjung membawa minuman dari luar (kecuali mungkin warung bakso berkonsep kafe). Paling nggak air mineral deh.

Pengalaman aja, nih. Saking buanyaknya pengunjung, kemarin minuman yang kami pesan baru datang setelah mi dan bakso di mangkok hampir habis dan anak-anak kecil sudah rewel ingin minum (yang bukan kuah bakso).


4. Nggak usah kebanyakan special request

Tanpa special request saja, yamin kuah yang kami pesan kemarin rasanya sudah nggak kompak. 

Di mangkuk saya, mi dan kuah sama-sama asin banget. Di mangkuk ponakan saya rasanya manis pedas. Di mangkuk ibu saya mi berasa asin tapi kuah hambar. 

Begitu juga dengan baksonya. Beda-beda meski pesenan sama: mi yamin kuah tanpa request tambahan.

Kebayang ya kalo yang pesen macem-macam: nggak usah pake bawang goreng, nggak usah pakai seledri, sawinya dibanyakin, jangan pakai lada, jangan pakai kenangan pada mantan....


5. Ngobrol, Foto-Foto, dan Online

Kalau mau melakukan ketiga hal ini sebaiknya ketika sedang menunggu makanan, bukan ketika selesai makan. Kasihan yang sedang mengantre, menunggu ada meja kosong.

mi yamin kuah
Yamin kuah.

6. Take Away

Kalau jarak antara rumah dan warung bakso cuma sekedipan mata, ada baiknya memesan bakso untuk dibungkus saja. 

Jadi cuma perlu menunggu satu kali: menunggu pesanan diracik. Kalau makan di lokasi kan, harus menunggu sampai ada meja-kursi kosong juga.

Bagi saya yang makan dengan kecepatan woles-woles aja, antrean menunggu meja kosong itu sungguh membinasakan nafsu makan.


Selamat ngebakso.
Triani Retno A
www.trianiretno.com 
Penulis Buku, Editor, Blogger

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.