Menikmati Makan di Hotel Hilton Bandung


makan di hotel hilton bandung


Jujurly nih, aku sempat ragu lumayan lama buat posting tulisan soal menikmati makan di Hotel Hilton Bandung ini di blog.
Bukan apa-apa. Momennya kok ya pas banget dengan pandemi corona. Kita sama-sama taulah. Pandemi corona ini kan udah kerasa efeknya di perekonomian. Kesejahteraan dompet pun mulai terguncang.
Orang lagi susah kok aku malah posting makan-makan enak dan staycation di hotel bintang lima di Bandung.

Kalau akhirnya kuposting juga, pertimbangannya macem-macem. Ini kan kulinerannya sebelum pandemi corona (walaupun udah terlihat di negara-negara lain, tapi di Indonesia belum).
Selain itu, aku menulis buat mengikat pengalaman. Nggak tau kan kapan lagi bisa staycation di sana. Dan yaaa … menulis begini bisa buat refreshing sejenak dari kenyataan pandemi yang harus dihadapi.

Staycation di Hotel Hilton Bandung

Tanggal 12-13 Februari 2020 kemarin beruntung banget aku dan anak-anak bisa staycation gratis di Hotel Hilton Bandung.
Bukan diundang oleh pihak hotel tapi karena menjadi pengisi acara di acara kepenulisan yang digelar oleh sebuah kementerian.
Nah, sebagai pengisi acara, aku dapat fasilitas menginap dua malam di hotel bintang 5 di Bandung ini. Lengkap dengan makan di Restoran Purnawarman.
Tentang menginap ini bisa dibaca di Mendadak Staycation di Hotel Hilton Bandung
Tiga minggu sebelum menginap di Hotel Hilton Bandung ini aku menginap Empat Malam di Hotel Hilton Mekah.
Waktu di Hilton Mekkah, aku puas banget dengan makanan yang disajikan. Nah, gimana dengan dengan makanan di Hotel Hilton Bandung?

Restoran Purnawarman

Selama menginap di Hotel Hilton Bandung, kami makan di Restoran Purnawarman ini. Letaknya di dekat lobi.
Pukul 06.20 kami turun dari kamar di lantai 8 untuk sarapan. Sengaja pagi begitu (waktu sarapan dari pukul 6 sampai pukul 9 pagi) untuk ngejar momen restoran masih sepi dan makanan masih utuh. Hehehe….
makan di hotel bintang 5
Seneng banget bisa ngajak anak-anak staycation dan makan di hotel bintang 5.

Kan jadi bisa puas motret-motretnya. Nggak perlu buru-buru karena ada orang lain yang mau mengambil makanan, misalnya.
(Waktu makan siang aku nggak bisa leluasa begini karena ramai banget. Untung udah motret-motret pas waktu sarapan.)
Aroma harum langsung menyerbu penciuman ketika kami memasuki ruangan.
Tepat harapanku. Jam segitu restoran masih sepi. Baru ada satu-dua orang pengunjung di sana. Berkeliling restoran dulu untuk melihat menu pagi itu.
Mau sarapan ala western? Bisa.
Mau sarapan ala Indonesia? Ada banyak tuh pilihannya.
Kamu vegetarian? Eh,  ada menu khususnya juga loh.
Mau makan salad aja? Banyak pilihannya.
menu sarapan di hotel
Salah satu menu sarapan di Hotel Hilton Bandung.

Makan secukupnya tetap jadi prinsip yang kami pegang. Ambil makanan yang pasti bisa dihabiskan. Kalau masih belum kenyang, ya ntar tinggal nambah lagi. Sesimpel itu.
Kami memilih makan di dalam ruangan restoran saja, bukan di area outdoor. Biar gampang kalo mau nambah?
Hahahah … iya juga sih.

Makanan Favorit

Makanan apa jadi favoritku selama menginap di Hotel Hilton ini? Jawabanku: nggak ada.
Seriusan nggak ada. Ya gimana mau favoritin kalau semua yang kucicipi ternyata enak? Bener-bener deh, ada harga ada rasa.
Aku nggak tau berapa harga makanan di sini. Tapi dari tarif kamarnya yang jutaan rupiah per malam, wajar banget kalau makanannya selezat dan sevariatif ini.
Ini beberapa jenis makanan yang kumakan di Restoran Purnawarman. Foto-foto makanan ini sudah kuposting di Instagram @rantangsusunku
 
sarapan di hotel
Chicken chop suey, fish thai chili sauce, dan tumis kikil.

Ambil sedikit-sedikit. Ini trik supaya bisa menikmati beraneka makanan sesuai dengan kapasitas perut. Rasa penasaran terpuaskan, dan jarum timbangan nggak bergeser ke kanan. 
Chicken chop suey, fish thai chili sauce, dan tumis kikil di piring ini enak semua. Tapi kalau mesti milih yang paling enak di antara yang enak, pilihanku adalah tumis kikil.
Kikilnya tebel tapi lembut. Empuk tapi tetep terasa kenyal-kenyil khas kikil. Sempat seram dengan cabainya (aku bukan pemakan pedas), tapi ternyata tumis kikil ini nggak pedas. Malah rasa gurihnya yang lebih menonjol. 
sup asparagus
Sup asparagus.

Udah lama aku nggak makan sup asparagus. Gara-gara waktu asam uratku agak tinggi, dokter melarang mengonsumsi makanan yang kadar purinnya tinggi. Salah satunya si asparagus ini.
Tapi yaaa.... sekali-kali boleh kan ya. Pulang dari hotel langsung diet asam urat lagi dah. Hihi....
Susah rasanya menolak kelezatan sup asparagus. Apalagi dinikmati hangat-hangat begini. Rasa gurihnya hm... sedap banget.
Oya, kalau kalian nggak punya masalah dengan asam urat, cobain deh mengonsumsi asparagus. Selain tinggi antioksidan, kaya vitamin dan serat, juga bagus buat menurunkan berat badan. Buat bumil juga bagus karena kaya asam  folat.
sushi
Sushi ala Hotel Hilton Bandung.

Hidangan ala Jepang rupanya jadi favorit pengunjung restoran. Paling cepat habis. 
Ketika aku ke tempat makanan Jepang ini, tinggal tersisa tiga potong sushi ini. Pas deh, satu ewang dengan kedua anakku 😀.
Nggak semua makanan di sana kucicipin, tentu aja. Beraneka cake cuma kufoto tanpa kucicip sedikit pun. Begitu juga kopi.
Untuk kopi mungkin karena momennya nggak pas buatku ya. Aku suka menikmati kopi sendiri, tenang, tidak terburu-buru untuk acara lain. Bagiku, begitu cara paling mantul buat menikmati kopi.
Omong-omong kopi, ini referensi tempat versiku buat menikmati kopi di Bandung:

Tapi yang pasti, aku nyicipin bubur kacang hijau plus ketan hitam. Dan rasanya sama dong seperti bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam di Hotel Hilton Mekah.


Kacang hijau dan ketan hitamnya empuk dengan kuah yang agak kental. Rasa manisnya cukup (nggak giung kalo kata orang Sunda). Dipadu dengan santan kental yang gurih, rasanya wuiiih....nikmat banget di lidah.


bubur kacang hijau
Bubur kacang hijau + ketan hitam.

Cuma bedanya, waktu di Mekah bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam disajikan pada hari yang berbeda. Di Bandung sini disajikan bareng sebagai traditional porridge.
Kata babang chef yang di Mekah sih, bahan dan bumbu di restoran sana memang didatangkan dari Indonesia.
Pantesan aja rasa makanannya sama meskipun di negara yang berbeda. Begitu juga dengan kegesitan pelayanan dan keramahannya. Udah terstandarisasi, rupanya.
Cuma kalau untuk keramahan ini terpengaruh kultur juga sih. Di Mekah irit senyum. Kalo di sini kan, nggak senyum auto-dikatain jutek 😄

Beruntung

Iya, aku beruntung banget bisa staycation plus makan-makan di Hotel Hilton di dua negara dalam waktu berdekatan. Gratis, pula. Yang di Bandung malah bisa bawa anak-anak.
Alhamdulillah.
Beberapa cerita staycation lainnya bisa dibaca di sini:

Alamat Hotel Hilton Bandung
Jl. H.O.S Tjokroaminoto No. 41-43
Arjuna, Kec.Cicendo, Kota Bandung 40172


Salam,
Triani Retno A
Penulis buku anak
Penulis novel
Editor Indonesia
Blogger Indonesia
Blogger Bandung

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.