Jam Kerja Fleksibel, Kenali Plus Minusnya

Jam kerja fleksibel adalah

Jam kerja fleksibel adalah idaman banyak orang karena menawarkan berbagai nilai plus. Meskipun terlihat santai, jam kerja seperti ini tak serta-merta bisa diterapkan.

Para pekerja lepas alias freelancer tentu sudah akrab dengan jam kerja yang fleksibel begini.

Begitu pula dengan para pekerja kreatif yang jam kerjanya sering berbeda dengan pekerja kantoran pada umumnya.

Saya sendiri telah bertahun-tahun menerapkan jam kerja seperti ini. Tidak ada 8 to 4 atau 9 to 5 dalam bekerja sehari-hari.

Saya yang tahu kapan jam optimal saya dalam bekerja. Saya juga yang tahu bagaimana kondisi tubuh saya pada jam-jam tertentu.

Saya tahu jam berapa saya bisa sat set dan bekerja produktif. Saya tahu kapan sudah mulai lemot dan di-dopping kopi berapa gelas pun percuma saja.

Ternyata, kerja fleksibel begini tidak hanya diterapkan oleh freelancer seperti saya. Perusahaan-perusahaan pun banyak yang menerapkan jam kerja fleksibel kepada para karyawannya, contohnya Telkom Indonesia.

Baca Juga: Keahlian dan Tips untuk Memulai Kerja Freelance Online

Jam Kerja Fleksibel adalah

Seperti apa jam kerja fleksibel di sebuah perusahaan? Yuk, kita kenali lebih jauh lagi.

Jam kerja fleksibel adalah sistem yang membebaskan karyawan memilih jam kerjanya sendiri. Termasuk di sini adalah jam berapa masuk kerja dan jam berapa selesainya.

Dengan jam kerja seperti ini, jam masuk dan pulang para karyawan bisa berbeda-beda. Yang sama adalah durasi jam kerjanya.

Misalnya, yang masuk pukul 7 pagi akan pulang pada pulul 16.00. Yang masuk pukul 10 pagi baru pulang pada pukul 19.00. Begitu seterusnya.

Semuanya tergantung pada kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan dan karyawannya.

Banyaknya perusahaan yang menerapkan jam kerja fleksibel ini tak lepas dari semakin berkembangnya teknologi komunikasi.

Dalam kondisi tertentu, karyawan dengan jam kerja fleksibel ini bahkan tak perlu datang ke kantor. Mereka bisa work from anywhere alias bekerja dari mana saja.

Meskipun bisa memilih jam kerja, bukan berarti bisa suka-suka dalam bekerja. Yang fleksibel adalah jam kerjanya, bukan tanggung jawab dan target pekerjaannya.

Baca Juga: SOHO untuk Bekerja dari Rumah

Plus Minus Jam Kerja Fleksibel

Pengertian kerja fleksibel adalah
Jam kerja fleksibel dapat meningkatkan produktivitas. Foto: Unsplash.

Kerja fleksibel dengan jam yang berbeda-beda antar pekerja memiliki aspek plus dan juga aspek minusnya. Kedua aspek ini perlu nmenjadi bahan pertimbangan perusahan sebelum menerapkannya.

Begitu pula dengan karyawan, perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan jam kerja fleksibel ini, serta dampaknya pada diri dan pekerjaan mereka.

Kelebihan Jam Kerja Fleksibel

Berikut ini nilai plus yang bisa diperoleh dari penerapan jam kerja fleksibel:

  1. Meningkatkan produktivitas.
  2. Meningkatkan kesejahteraan, karena karyawan bisa memilih bekerja pada jam terbaiknya.
  3. Menyeimbangkan kehidupan, antara kegiatan kerja dengan kegiatan pribadi.
  4. Efisiensi waktu dan biaya, karena bisa memilih masuk dan pulang kerja di luar jam-jam macet.
  5. Mengurangi stres akibat kemacetan.
  6. Meningkatkan kontrol dan tanggung jawab dalam bekerja.
  7. Perusahaan dapat melihat mana karyawan yang berkomitmen dan melakukan pekerjaan dengan baik meskipun tidak diawasi oleh atasannya.

Kekurangan Jam Kerja Fleksibel

Di sisi lain, jam kerja fleksibel juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah:

  1. Sulit berkoordinasi karena jam kerja yang tidak sama. Hal ini bisa mudah disiasati dengan online meeting. Namun, itu berarti ada yang harus menghadiri pertemuan online di luar jam kerjanya.
  2. Kurang interaksi dengan rekan kerja, karena waktu bertemu yang lebih sedikit.
  3. Karyawan menjadi malas bekerja karena tidak ada pengawasan dari atasan.

Baca Juga: Kesempatan Kerja Inklusif bagi Disabilitas

Komitmen dan Tanggung Jawab

Kerja fleksibel adalah kerja yang membutuhkan kemandirian, komitmen, dan kemampuan bertanggung jawab. Membutuhkan kesadaran bahwa menyelesaikan pekerjaan adalah tanggung jawab, bukan karena diawasi oleh atasan.

Dalam sistem kerja fleksibel, yang fleksibel adalah jam kerjanya, bukan komitmen dan tanggung jawabnya.

Siap untuk menjadi produktif bersama Telkom Indonesia dengan jam kerja fleksibel?

6 komentar

  1. emang sih kalo fleksibel ini kita harus bisa konsisten dan bertanggungjawab, terkadang kalau tidak diatur malah bisa overtime juga dan tentu bikin kondisi tubuh tidak sehat. harus diatur sebaik mungkin, kerja optimal istirahat dan pola hidup sehat

    BalasHapus
  2. Wah bener, karena fleksibel banyak yang ngira enak. Tinggal atur jadwal sendiri. Padahal ya tetap aja plus minusnya. Minus yang saya rasakan sebagai freelancer emang benar sih, jadi kurang interaksi.

    BalasHapus
  3. Saya baru tahu kalau Telkom Indonesia menerapkan jam kerja fleksibel Mbak. Dan menurut saya bagus sih, karena bisa sesuaikan dengan pemilihan jam kerja masing-masing.
    Kalau kekurangannya, bisa diatasi. Salah satunya harus disiplin sendiri. Jadi walau tidak diawasi, tetap menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai waktu.

    BalasHapus
  4. Jam kerja fleksibel ini makin memudahkan dan makin semangat kalau pas dikerjakan. Karena jam atau waktunya bisa menyesuaikan kita. Tapi, tanggungjawab dan kepercayaan yg diberikan pada kita, harus dijaga banget.

    BalasHapus
  5. Apapun dan bagaimanapun sistem kerjanya tetap komitmen dan tanggung jawab harus dikedepankan ya. Karena karir itu untuk masa depan kita, maka sudah seharusnya memilih hal baik nya saja untuk menunjang pekerjaan

    BalasHapus
  6. Semua memang punya plus minus sendiri ya Kak. Tapi emang komitmen dan tanggungjawab kita atas pilihan yang kita tentukan lah yang wajib dipegang.

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.